Konsumsi alkohol
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan merupakan salah satu faktor risiko patah tulang. Pasalnya, alkohol yang berlebih dapat menurunkan kualitas tulang dan meningkatkan risiko terjadinya pengeroposan tulang atau osteoporosis, yang merupakan salah satu penyebab dari fraktur.
Obat kortikosteroid
Penggunaan obat kortikosteroid (steorid) pada jangka panjang dan dengan dosis yang meningkat dapat menyebabkan seseorang mengalami pengeroposan tulang. Pasalnya, obat steroid dengan dosis tertentu dapat menghambat pembentukan tulang, membatasi penyerapan kalsium, dan meningkatkan pembuangan kalsium melalui urine.
Rheumatoid arthritis
Penyakit rematik atau rheumatoid arthritis dapat menyerang sel dan jaringan sehat yang ada di sekitar sendi. Adapun kondisi ini dapat mengakibatkan pengeroposan tulang dan sendi yang parah, yang merupakan salah satu penyebab fraktur atau patah tulang. Seseorang dengan rematik pun umumnya mengonsumsi obat steroid untuk mengatasi penyakitnya, yang merupakan faktor risiko patah tulang lainnya.
Kelainan kronis lain, seperti penyakit Celiac, Crohn, dan kolitis ulseratif
Sama seperti rematik, ketiga penyakit ini pun umumnya meningkatkan risiko pengeroposan tulang karena obat steroid yang digunakan. Selain itu, ketiga kondisi ini juga menyebabkan berkurangnya kemampuan saluran gastrointestinal untuk menyerap cukup kalsium guna membuat dan mempertahankan tulang yang kuat.
Pernah mengalami fraktur
Bila Anda pernah mengalami patah tulang atau fraktur, Anda pun berisiko lebih tinggi untuk mengalami hal yang sama pada masa mendatang. Umumnya, patah tulang belakang adalah kondisi yang dapat Anda rasakan pada masa berikutnya. Konsultasikan dengan dokter mengenai adanya kemungkinan tersebut.
Riwayat keluarga
Tidak semua jenis patah tulang disebabkan oleh faktor riwayat keluarga. Umumnya, hal ini terjadi pada jenis patah tulang pinggul. Bila Anda memiliki orangtua yang memiliki patah tulang pinggul, Anda berisiko mengalami hal yang sama pada masa mendatang.
Kekurangan nutrisi
Kekurangan kalsium dan vitamin D dalam tubuh saat masih muda dapat menurunkan kepadatan tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya patah tulang pada kemudian hari. Sebaliknya, kalsium dan vitamin D juga merupakan dua nutrisi penting yang perlu ada dalam makanan untuk penderita patah tulang, guna membantu mempercepat proses penyembuhan.
Kurang aktif
Tak hanya nutrisi dari makanan, kurang aktif bergerak atau berolahraga juga bisa menjadi faktor penyebab fraktur pada masa mendatang. Pasalnya, olahraga secara teratur dapat memperkuat tulang dan otot, sehingga kemungkinan terjadinya cedera akibat jatuh lebih rendah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar