Apakah gips boleh terkena air?

Sebenarnya, hal ini tergantung dengan jenis gipsnya. Bila gips yang terpasang pada tubuh Anda terbuat dari fiberglass yang bersifat tahan air (waterproof), maka tidak masalah jika terkena air.
Namun, Anda harus melapisi gips dengan plastik saat mandi jika perban tersebut terbuat dari plester. Pasalnya, perban plester yang basah dapat menyebabkan iritasi dan infeksi kulit di dalamnya. Adapun bila perban plester yang Anda gunakan terlanjur basah, maka Anda harus segera mengeringkannya dengan alat pengering rambut.
Jangan lupa untuk tanyakan kepada dokter apakah gips yang Anda gunakan boleh terkena air atau tidak.
Tips perawatan gips yang perlu Anda terapkan
Agar tulang dapat sembuh dengan sesuai, Anda perlu memastikan bahwa gips yang Anda gunakan tetap berada dalam bentuk dan kondisi yang baik. Selain cara-cara di atas, berikut adalah beberapa tips dalam merawat gips yang juga perlu Anda terapkan:
- Periksa retakan atau kerusakan pada gips secara rutin.
- Bila gatal, jangan menggaruk kulit di bawah perban dengan memasukkan benda runcing ke dalamnya karena dapat menyebabkan infeksi.
- Lebih baik gunakan pengering rambut dengan pengaturan dingin untuk meniupkan udara di bawah perban patah tulang tersebut.
- Jangan menggunakan bedak atau losion ke dalamnya.
- Tutupi perban ini dengan plastik saat makan untuk mencegah terkena makanan atau minuman yang tumpah ke dalamnya.
- Hindari mengangkat beban berat atau memberi tekanan ke perangkat patah tulang ini.
- Jaga kebersihan gips dan hindari kotoran masuk ke dalamnya.
- Jangan memotong, mengikir, mematahkan, atau menghancurkan area kasar di sekitar tepi perban patah tulang ini sebelum bertanya kepada dokter.
- Jangan mencoba mengubah posisi atau melepas sendiri.
Selain itu, Anda pun perlu segera menghubungi dokter jika merasakan gejala tertentu atau melihat ada perbedaan pada gips Anda, seperti:
- Merasakan bau tidak sedap dari dalam perban. Ini bisa menjadi tanda tumbuhnya jamur di area kulit akibat keringat dan suhu lembap di dalamnya, yang bisa menyebabkan infeksi.
- Ada retakan pada perban patah tulang tersebut.
- Pembengkakan yang tak kunjung reda.
- Rasa sakit yang meningkat dan terus menerus.
- Demam.
- Menggigil.
- Mati rasa atau kesemutan.
- Tidak mampu menggerakkan jari tangan atau kaki.
- Gips basah atau kotor.
- Adanya luka di area kulit bawahnya.
Kapan gips perlu dilepas?
Hal ini tergantung dengan kondisi masing-masing pasien. Jika memang tulang sudah kembali menyatu dan Anda sudah dirasa kuat untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa gips, maka dokter akan melepasnya.
Umumnya, tulang dinyatakan sudah menyatu dan sembuh dalam beberapa minggu hingga bulan. Pada anak, penggunaan perban ini bisa selama 4-10 minggu, tetapi pada orang dewasa mungkin bisa lebih. Pasalnya, anak yang mengalami patah tulang cenderung lebih cepat sembuh dibandingkan orang dewasa.
Selain itu, bisa saja gips dilepas jika Anda merasakan gejala-gejala seperti yang disebutkan sebelumnya, seperti rasa sakit yang terus menerus, sulit menggerakkan jari tangan atau kaki, mengalami masalah kulit, dan sebagainya. Bila mengalami hal tersebut, sebaiknya Anda langsung periksakan diri ke dokter yang menangani Anda.
Bagaimana dokter melepas gips?

Dokter akan melepas gips dengan gergaji khusus yang aman dan tidak akan kulit di bawahnya. Gergaji ini memiliki ujung yang tumpul dan bulat yang bergetar dari sisi ke sisi. Getaran inilah yang cukup kuat untuk menghancurkan plester atau fiberglass di bagian tubuh Anda.
Perban tersebut kemudian dibuka dan diangkat. Kemudian, dokter akan menggunakan gunting untuk memotong bantalan pelindung dan stockinette di dalamnya.
Setelah dilepas, area kulit yang mengalami patah tulang mungkin akan terlihat berbeda. Kulit Anda mungkin akan terlihat pucat, kering atau bersisik, rambut kulit akan terlihat lebih gelap, dan otot-otot di sekitarnya akan terlihat lebih tipis.
Namun, jangan khawatir. Kondisi ini hanyalah sementara dan dapat membaik dengan melakukan latihan khusus melalui terapi fisik atau fisioterapi untuk patah tulang. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai terapi yang perlu Anda ikuti.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar