backup og meta

8 Efek Samping Pemutih Wajah yang Perlu Anda Waspadai

8 Efek Samping Pemutih Wajah yang Perlu Anda Waspadai

Banyak produk perawatan kulit yang menjanjikan hasil instan beredar di pasaran, biasanya jenisnya adalah krim pemutih. Penggunaan produk pemutih wajah, apalagi yang tidak berlisensi BPOM alias krim abal-abal, memiliki berbagai efek samping. 

Penting bagi Anda untuk memahami dampak jangka panjang penggunaan pemutih wajah yang mengandung bahan berbahaya.

Daftar efek samping pemutih wajah

Anda perlu curiga jika produk pemutih wajah yang Anda gunakan bisa dengan cepat meningkatkan kecerahan kulit.

Jika tidak memiliki sertifikat keamanan dari BPOM, biasanya produk pemutih ini mengandung bahan berbahaya, seperti hidrokuinon, merkuri, dan steroid dosis tinggi, yang bisa merusak kulit.

Berikut efek samping krim pemutih abal-abal yang perlu Anda waspadai.

1. Keracunan merkuri

Salah satu efek samping krim pemutih wajah yang patut diwaspadai yaitu keracunan merkuri

Merkuri merupakan jenis logam yang kerap dimanfaatkan untuk mencerahkan warna kulit dan mengurangi noda hitam

Sayangnya, bahan aktif berbahaya ini bisa memicu sejumlah efek samping yang mengkhawatirkan, terutama ketika digunakan berlebihan. 

Berbagai gejala keracunan merkuri dari pemakaian krim pemutih yang dapat terlihat antara lain: 

  • mati rasa, 
  • tekanan darah tinggi, 
  • kelelahan, 
  • terlalu peka terhadap cahaya, 
  • gejala neurologis, seperti tremor, mudah lupa, dan lekas marah, serta
  • gagal ginjal. 

2. Dermatitis

Selain keracunan merkuri, efek samping yang sering terjadi usai menggunakan krim pemutih wajah yakni dermatitis.

Dermatitis merupakan sekumpulan gejala masalah kulit yang disebabkan oleh peradangan akibat kontak langsung dengan zat iritan atau alergen. 

Pada kasus ini, kandungan senyawa pada krim pemutih menjadi penyebab kemunculan gejala dermatitis yang mengganggu, seperti: 

  • kulit memerah dan melepuh, 
  • gatal-gatal, 
  • kulit kering dan bersisik
  • pembengkakan, 
  • borok kulit, serta
  • sensasi terbakar pada kulit dan terasa lembek. 

Bila sudah begini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli dermatologi guna mendapatkan penanganan yang tepat. 

3. Jerawat

Tak hanya merkuri, krim pemutih wajah abal-abal bisa mengandung kortikosteroid yang ternyata bisa memicu masalah jerawat. 

Kortikosteroid berlebihan diduga dapat meningkatkan produksi sebum yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat sehingga menyebabkan jerawat.

Nah, beberapa gejala jerawat steroid yang kerap muncul setelah memakai krim pemutih wajah meliputi: 

  • komedo
  • benjolan merah yang menyakitkan, dan 
  • bekas jerawat. 

4. Sindrom nefrotik

serum untuk kulit kombinasi

Salah satu penelitian dalam jurnal Annals of Saudi medicine mengatakan bahwa merkuri dalam produk pemutih wajah dapat menyebabkan sindrom nefrotik.

Mekanismenya yaitu merkuri menempel pada berbagai protein di dalam tubuh dan membentuk senyawa yang dapat memicu reaksi sistem kekebalan.

Senyawa ini bisa menyebabkan pertumbuhan sel berlebihan sehingga menyebabkan penebalan membran pada ginjal.

Gejala sindrom nefrotik yang disebabkan oleh efek pemutih wajah yaitu berupa pembengkakan di sekitar mata, urine berbusa, nafsu makan menurun, dan kelelahan. 

5. Penuaan dini

Penuaan dini adalah masalah yang sering dihadapi banyak orang, dan salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan pemutih wajah yang mengandung bahan aktif yang keras.

Bahan-bahan seperti hidrokuinon, merkuri, dan steroid dosis tinggi dapat merusak kolagen, protein yang sangat penting dalam menjaga kekuatan dan kekenyalan kulit.

Ketika produksi kolagen berkurang, elastisitas kulit pun menurun, sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap keriput dan garis halus.

Kerusakan kolagen dan elastisitas ini tidak hanya mengakibatkan munculnya keriput, tetapi juga membuat kulit tampak kusam dan kehilangan kecerahan alaminya.

6. Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak gelap akibat peningkatan produksi melanin.

Ironisnya, penggunaan krim pemutih yang tidak aman sering kali menjadi penyebab kondisi ini.

Krim pemutih yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti merkuri dan hidrokuinon, dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Saat kulit mengalami iritasi, sebagai respons alami, tubuh akan meningkatkan produksi melanin untuk melindungi area yang terpengaruh.

7. Kanker kulit

kanker kulit

Kanker kulit merupakan salah satu risiko serius yang dapat ditimbulkan akibat paparan jangka panjang terhadap bahan kimia berbahaya dalam produk pemutih wajah abal-abal.

Hidrokuinon dan merkuri tidak hanya dapat merusak struktur kulit, tetapi juga bersifat karsinogenik, yang berarti meningkatkan risiko berkembangnya kanker kulit. 

Salah satu penelitian dalam jurnal Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi mengatakan bahwa krim pemutih yang mengandung hidrokuinon dengan kadar lebih dari 2% mengakibatkan leukoderma kontak dan okronosis eksogen.

Sementara itu, penggunaan jangka panjang bahan berbahaya tersebut di atas 4% bisa mengakibatkan kulit kemerahan, rasa terbakar, dan kanker kulit.

8. Masalah kesehatan mental

Efek pemutih badan tidak hanya berbahaya untuk kesehatan kulit, tetapi juga kesehatan mental.

Dampak dari penggunaan krim pemutih seperti iritasi kulit, hiperpigmentasi, dan penuaan dini, dapat mengganggu citra diri seseorang dan menurunkan rasa percaya diri.

Ketika seseorang merasa tidak puas dengan penampilannya, perasaan negatif ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius, seperti depresi atau kecemasan.

Orang yang mengalami hal ini mungkin merasa terasing dari lingkungan sosialnya, menghindari interaksi, dan mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Tips mengenali krim pemutih wajah yang berbahaya

Mengingat penggunaan krim pemutih yang cukup mengkhawatirkan, sebaiknya Anda mengenali krim yang mengandung bahan berbahaya. 

Berikut adalah beberapa tips untuk mengenali krim pemutih wajah yang berbahaya.

  • Baca label dengan teliti. Periksa daftar bahan aktif pada kemasan. Hindari produk yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, mercurous chloride, calomel, 1,4-Benzenediol dan Benzene
  • Cek izin edar. Pastikan produk memiliki izin edar dari badan regulasi kesehatan yang sah, seperti BPOM di Indonesia. Produk tanpa izin resmi berisiko lebih tinggi.
  • Hati-hati dengan klaim berlebihan. Waspadai produk yang menjanjikan hasil instan atau klaim yang tidak realistis, seperti “putih dalam satu malam”, karena produk tersebut diduga mengandung bahan berbahaya.
  • Perhatikan harga. Jika harga produk terlalu murah dibandingkan dengan produk sejenis, ini bisa menjadi tanda bahwa kualitasnya rendah dan mungkin mengandung bahan berbahaya.
  • Coba uji patch. Sebelum menggunakan produk baru, lakukan uji patch di area kecil kulit untuk melihat apakah ada reaksi alergi atau iritasi.

Kulit putih memang menjadi impian banyak orang karena diasosiasikan dengan kecantikan. Akan tetapi, bukan berarti Anda harus mempertaruhkan kesehatan kulit demi menjadi cantik.

Jangan mudah tergiur dengan klaim berlebihan dari produk pemutih wajah karena dampaknya bisa jauh lebih merugikan daripada manfaat yang diperoleh.

Ringkasan

  • Penggunaan produk pemutih abal-abal bisa menimbulkan berbagai efek samping serius, seperti keracunan merkuri, dermatitis, jerawat, sindrom nefrotik, penuaan dini, hiperpigmentasi, gangguan kesehatan mental, hingga kanker kulit.
  • Bahan-bahan berbahaya, seperti merkuri, hidrokuinon, dan steroid dosis tinggi, dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko penyakit serius.
  • Lebih teliti lagi memilih produk skincare. Hindari produk dengan kandungan berbahaya, tidak memiliki izin edar BPOM, klaim berlebihan, dan harga yang terlalu murah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Skin Lightening. (2019). National Health Services UK. Retrieved 18 October 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/cosmetic-procedures/skin-lightening/  

Skin Lightener Containing Mercury Can Cause Serious Health Problems. (n.d). American Academy of Dermatology. Retrieved 18 October 2024, from https://www.aad.org/public/cosmetic/age-spots-marks/skin-lightener-containing-mercury-cause-health-problems  

Zhang, L., Liu, F., Peng, Y., Sun, L., & Chen, C. (2014). Nephrotic syndrome of minimal change disease following exposure to mercury-containing skin-lightening cream. Annals of Saudi medicine, 34(3), 257–261. https://doi.org/10.5144/0256-4947.2014.257

Injectable Skin Lightening and Skin Bleaching Products May Be Unsafe. (2018). U.S Food & Drug Administration. Retrieved 18 October 2024, from https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/injectable-skin-lightening-and-skin-bleaching-products-may-be-unsafe  

Nephrotic Syndrome. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 18 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nephrotic-syndrome/symptoms-causes/syc-20375608   

Numata, T., Kobayashi, Y., Ito, T., Harada, K., Tsuboi, R., & Okubo, Y. (2015). Two cases of allergic contact dermatitis due to skin-whitening cosmetics. Allergology International, 64(2), 194-195. doi: 10.1016/j.alit.2014.10.007. Retrieved 3 June 2021.

Lestari, W. R., & Prasasti, D. (2018). Analisis hidrokuinon pada bleaching cream yang dijual secara online dan tidak memiliki izin edar dari BPOM. Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi, 15(1), 43-51.

Owolabi, J. O., Fabiyi, O. S., Adelakin, L. A., & Ekwerike, M. C. (2020). Effects of Skin Lightening Cream Agents – Hydroquinone and Kojic Acid, on the Skin of Adult Female Experimental Rats. Clinical, cosmetic and investigational dermatology, 13, 283–289. https://doi.org/10.2147/CCID.S233185

Pollock, S., Taylor, S., Oyerinde, O., Nurmohamed, S., Dlova, N., Sarkar, R., Galadari, H., Manela-Azulay, M., Chung, H. S., Handog, E., & Kourosh, A. S. (2020). The dark side of skin lightening: An international collaboration and review of a public health issue affecting dermatology. International journal of women’s dermatology, 7(2), 158–164. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2020.09.006 

Identifying skin lightening agents in cosmetics. (n.d.). Retrieved 18 October 2024, from https://wellcomecollection.org/articles/identifying-skin-lightening-agents-in-cosmetics 

Versi Terbaru

28/10/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Memutihkan Wajah Dengan Laser, Apa Benar Efektif?

6 Manfaat Retinol, Bahan Aktif dalam Produk Skincare


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan