Mendiagnosis sindrom Diogenes pada lansia
Saat mengalami kondisi ini, umumnya lansia akan sangat jarang mencari bantuan atau pertolongan dari orang lain untuk mengatasi penyakit yang menyerang lansia. Pasalnya, penderita tidak peduli terhadap kondisi kesehatan fisik dan mentalnya sendiri.
Tak hanya itu, lansia yang mengalami kondisi ini akan terbiasa tak terurus dan terabaikan oleh orang-orang sekitar. Meski begitu, mereka tak akan menolak jika ada anggota keluarga atau tetangga yang mencoba membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sindrom ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
- Diogenes primer, kondisi saat gejala yang muncul bukan karena kondisi medis atau penyakit mental lainnya.
- Diogenes sekunder, kondisi saat gejala muncul sebagai hasil dari penyakit mental lainnya.
Untuk melakukan diagnosis terhadap jenis sindrom, dokter akan mengulik riwayat perilaku dan sosial lansia terlebih dahulu. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut, pemeriksaan darah, dan tes pencitraan otak, seperti MRI atau PET.
Tujuannya, untuk mengidentifikasi penyebab dari sindrom yang mungkin masih bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut sehingga kondisi bisa teratasi.
Ketahui cara mengatasi yang tepat
Pada dasarnya, tidak ada pengobatan atau perawatan khusus untuk mengatasi sindrom ini. Ya, bahkan, mengatasi kondisi ini bisa cukup sulit bagi beberapa lansia dalam kondisi tertentu. Namun, bukan berarti tidak ada perawatan lain untuk mengatasinya.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi kondisi ini:
- Memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala, terutama jika terjadi karena masalah kesehatan mental lainnya, seperti gangguan obsesif-kompulsif, depresi, dan gangguan kecemasan.
- Menempatkan lansia pada pusat perawatan atau rumah sakit, khususnya lansia yang memerlukan rawat inap dan kehadiran perawat.
- Memberikan dukungan kepada lansia yang mengalaminya, demi membantu mengatasi kondisi kejiwaan yang mungkin menjadi penyebab timbulnya sindrom ini.
Tak lupa, Anda juga perlu memeriksakan kondisi kesehatan lansia yang mengalami sindrom ini ke dokter demi mendapatkan diagnosis serta penanganan yang tepat.