backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Varises Esofagus

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 12/08/2021

Varises Esofagus

Definisi varises esofagus

Varises esofagus adalah pembengkakan pembuluh darah yang tidak normal pada bagian bawah esofagus. Esofagus (kerongkongan) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan organ lambung.

Kondisi ini paling umum terjadi pada orang-orang yang menderita penyakit hati (liver). Varises berawal ketika aliran darah menuju hati tersumbat oleh penggumpalan darah atau jaringan luka pada hati.

Untuk menghindari penyumbatan, darah lalu mengalir melalui pembuluh kecil yang sebenarnya tidak ditujukan untuk mengalirkan darah dalam jumlah besar. Pembuluh darah lama-kelamaan dapat bocor atau pecah sehingga menyebabkan perdarahan.

Begitu Anda mengalami perdarahan, risiko perdarahan lainnya meningkat drastis. Jika Anda kehilangan cukup banyak darah, Anda dapat mengalami syok hipovolemik. Ini adalah suatu komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.

Beberapa obat dan prosedur medis dapat membantu mencegah dan menghentikan perdarahan akibat varises esofagus. Sebelumnya, dokter akan melakukan beragam pemeriksaan untuk mengetahui penyebab varises esofagus.

Seberapa umumkah varises esofagus?

Varises kerongkongan sangatlah umum dan dapat terjadi pada kelompok usia berapa pun. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan menghindari faktor-faktor risiko yang dapat dikontrol.

Tanda dan gejala varises esofagus

Varises kerongkongan biasanya tidak menimbulkan gejala kecuali pembuluh darah telah bocor atau pecah sehingga menyebabkan perdarahan. Saat terjadi perdarahan, tanda-tanda dan gejala yang muncul meliputi:

  • muntah darah dengan jumlah yang cukup banyak,
  • feses berwarna gelap dan berdarah,
  • pusing,
  • hilang kesadaran (pada kasus yang parah), serta
  • adanya gejala penyakit hati kronis seperti menguningnya kulit dan mata, tubuh mudah berdarah atau memar, atau penumpukan cairan pada perut (asites).

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas maupun pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Setiap orang mungkin mengalami kondisi yang berbeda sehingga penanganannya pun beragam.

Penyebab varises esofagus

Apa penyebab kondisi ini?

Penyebab utama varises kerongkongan yaitu jaringan luka pada hati. Jaringan luka menyebabkan darah mengalir kembali ke pembuluh darah portal atau pembuluh darah utama yang mengalirkan darah dari lambung dan usus ke hati.

Aliran darah balik tersebut menyebabkan tekanan darah tinggi pada pembuluh darah portal dan pembuluh darah sekitarnya. Kondisi ini disebut hipertensi portal. Akibatnya, darah akan mencari jalan melalui pembuluh darah yang lebih kecil.

Darah biasanya mengalir menuju pembuluh darah kecil yang ada pada bagian bawah esofagus. Pembuluh darah berdinding tipis ini mengembang dengan bertambahnya darah. Kadang, pembuluh darah dapat pecah dan berdarah.

Secara umum, berikut kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi portal dan varises esofagus.

  • Pembentukan jaringan luka pada hati (sirosis). Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit hati alkoholik, penyakit perlemakan hati, dan gangguan saluran empedu yang disebut sirosis bilier primer.
  • Pembekuan darah (trombosis). Pembekuan darah pada pembuluh darah portal atau pembuluh lain yang menuju pembuluh darah portal (pembuluh splenik) dapat menyebabkan varises esofagus.
  • Schistosomiasis. Infeksi parasit ini bisa merusak hati, paru-paru, usus dan kandung kemih.

Apa yang meningkatkan risiko terkena varises esofagus?

Anda berisiko lebih tinggi mengalami varises kerongkongan bila memiliki penyakit atau kondisi yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah portal.

Sementara itu, risiko terjadinya perdarahan akan meningkat bila Anda memiliki kondisi berikut.

  • Adanya tekanan darah tinggi pada pembuluh darah portal.
  • Varises berukuran besar.
  • Penyakit sirosis hati parah atau gagal hati.
  • Varises tampak memiliki tanda kemerahan saat diperiksa dengan endoskopi.
  • Mengonsumsi alkohol secara terus-menerus.

Diagnosis varises esofagus

Jika Anda menderita penyakit sirosis hati, dokter biasanya akan menemukan varises saat pemeriksaan rutin. Seberapa sering Anda melakukan tes tergantung pada kondisi Anda.

Pemeriksaan utama yang digunakan untuk mendiagnosis varises esofagus yaitu sebagai berikut.

  • Endoskopi. Pada prosedur endoskopi, dokter akan mencari pembuluh darah yang melebar, mengukurnya, lalu memeriksa apakah ada garis atau bintik merah yang menandakan risiko perdarahan.
  • Endoskopi kapsul. Pasien menelan kapsul kecil berisikan kamera yang akan menampilkan bagian dalam saluran pencernaannya.
  • Pemeriksaan pencitraan. Dokter menggunakan teknologi MRI atau CT scan untuk menampilkan kondisi kerongkongan, hati, dan pembuluh portal.

Pengobatan varises esofagus

Pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pembengkakan pembuluh dan seberapa besar risiko perdarahan. Berikut pilihan pengobatan varises esofagus yang tersedia.

1. Pengobatan untuk menurunkan tekanan darah portal

Perawatan untuk menurunkan tekanan darah pembuluh darah portal dapat mengurangi risiko perdarahan akibat varises esofagus. Jenis perawatannya sebagai berikut.

Obat-obatan

Pertama-tama, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat dari jenis beta-blocker untuk menurunkan tekanan darah pada pembuluh darah portal. Obat-obatan ini meliputi propanolol dan nadolol.

Mengikat pembuluh darah

Jika varises esofagus tampak memiliki risiko tinggi terhadap perdarahan, dokter dapat menyarankan prosedur yang disebut band ligation. Caranya dengan menggunakan gelang elastis untuk mengikat pembuluh darah yang berdarah.

Endoskopi

Dokter menjerat varises dan membungkusnya dengan gelang elastis yang mengikat pembuluh darah sehingga tidak berdarah lagi. Band ligation esofagus memiliki risiko kecil terhadap komplikasi, seperti luka pada esofagus.

2. Perawatan untuk menghentikan perdarahan

Jika Anda mengalami perdarahan, tujuan dari perawatan adalah untuk menghentikan perdarahan akut secepat mungkin. Perdarahan harus dikendalikan secepatnya untuk mencegah syok dan kematian. Berikut beberapa caranya.

Mengikat pembuluh darah

Seperti prosedur band ligation sebelumnya, dokter akan menggunakan gelang elastis untuk mengikat pembuluh darah yang berdarah.

Obat-obatan

Obat yang disebut octreotide sering digunakan saat endoskopi untuk menghambat aliran darah dari organ-organ internal ke pembuluh darah portal. Pasien biasanya perlu meminum obat ini selama 5 hari setelah terjadi perdarahan.

Transjugular intrahepatic portal-systemic shunt (TIPSS)

Prosedur TIPSS dapat membantu apabila perawatan lain gagal atau untuk merawat pasien selama menunggu transplantasi hati. Dokter akan memasang shunt (tabung khusus) di dalam hati untuk mengeluarkan darah dari hati dengan lebih cepat.

Transfusi darah

Pasien kadang juga diberikan transfusi darah untuk mengembalikan darah yang hilang serta protein pembeku darah untuk menghentikan perdarahan.

Transplantasi hati

Transplantasi hati merupakan alternatif untuk orang dengan penyakit hati serius atau orang yang beberapa kali mengalami perdarahan akibat varises esofagus. Prosedur ini akan mengembalikan aliran darah pada pembuluh darah portal seperti semula.

Pengobatan varises esofagus di rumah

Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi varises pada kerongkongan.

1. Tidak mengonsumsi alkohol

Orang dengan penyakit hati sebaiknya berhenti mengonsumsi alkohol, sebab hatilah yang memproses minuman ini. Meminum alkohol dapat membebani hati yang sudah bekerja dengan berat.

2. Menerapkan pola makan sehat

Ikuti pola makan dengan banyak buah dan sayuran. Pilihlah gandum utuh dan sumber protein tanpa lemak atau rendah lemak. Selain itu, kurangi asupan makanan berlemak dan gorengan.

3. Menjaga berat badan yang sehat

Kelebihan lemak dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan hati. Obesitas juga berkaitan dengan risiko komplikasi sirosis yang lebih besar. Sebisa mungkin, kurangi berat badan jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

4. Menggunakan zat kimia dengan hati-hati

Ikuti petunjuk pemakaian produk kimia seperti pembersih dan semprotan serangga. Jika Anda bekerja di sekitar zat kimia, ikuti peringatan keamanan. Hati mengeluarkan racun dari tubuh, jadi Anda perlu membatasi jumlah racun yang harus diproses hati.

5. Mencegah penyakit hepatitis

Lindungi diri Anda dengan menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan. Tanyakan pada dokter apakah Anda harus divaksinasi untuk hepatitis A dan hepatitis B, terutama bila Anda aktif secara seksual.

Varises esofagus adalah pembengkakan pembuluh di dalam saluran antara mulut dan perut akibat adanya penyumbatan. Bila Anda memiliki kekhawatiran terkait kondisi ini, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 12/08/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan