backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sakit Kepala Cluster

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 14/01/2021

Sakit Kepala Cluster

Definisi sakit kepala cluster

Apa itu sakit kepala cluster?

Sakit kepala cluster adalah salah satu jenis sakit kepala yang paling umum dari kelompok gangguan sakit kepala trigeminal autonomic cephalalgia.  Sakit kepala ini adalah serangkaian serangan sakit kepala yang relatif singkat, tetapi sangat parah dan menyakitkan.

Rasa sakitnya digambarkan tajam menusuk seperti kepala yang terus di-bor dan terasa panas, terasa jauh di dalam kepala atau di sekitar mata pada satu sisi kepala. Rasa sakit sering pindah ke bagian dahi, pelipis, pipi, leher, dan pundak.

Istilah sakit kepala cluster berasal dari fakta bahwa serangan ini terjadi dalam kelompok, atau “cluster.’ Selama satu siklus kelompok, serangan sakit kepala bisa berulang antara 1-8 kali per hari yang terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Durasi siklus yang paling umum terjadi biasanya berlangsung 1 sampai 12 minggu. Anda cenderung mendapatkannya pada waktu yang sama setiap tahun.

Siklus cluster dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan biasanya dipisahkan oleh periode remisi (bebas dari sakit kepala). Periode ini biasanya berlangsung beberapa bulan sampai siklus selanjutnya datang lagi.

Kemunculan serangan sakit kepala ini pun tidak bisa ditebak. Anda bisa bebas tanpa sakit kepala selama berbulan-bulan, tapi kemudian penyakit ini dapat kambuh lagi. Rasa nyeri yang ditimbulkan juga dapat hilang dengan cepat atau secara perlahan.

Dikutip dari Mayo Clinic, sakit kepala cluster adalah salah satu jenis sakit kepala yang paling menyakitkan. Sakit kepala ini bisa lebih parah daripada migrain. Akan tetapi, durasi serangan biasanya tidak berlangsung selama migrain.

Sakit kepala ini pun dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Sakit kepala kluster episodik: berlangsung satu minggu sampai tiga bulan. Siklus bisa bertahan selama satu tahun, tapi jarang terjadi.
  • Sakit kepala kluster kronis: bertahan selama beberapa bulan, satu tahun, bahkan lebih. Masa remisi yang terjadi pun relatif singkat yaitu sekitar sebulan.

Seberapa umumkah jenis sakit kepala ini?

Ini adalah jenis sakit kepala yang paling tidak umum. Diperkirakan tidak lebih dari 1 persen orang di dunia mengalami kondisi ini.

Biasanya, penyakit ini lebih sering dialami oleh laki-laki dibanding wanita. Anda biasanya mulai mengalami kondisi ini sebelum usia 30 tahun.

Tanda & gejala sakit kepala cluster

Serangan sakit kepala cluster mulai dengan cepat dan tanpa peringatan. Rasa sakitnya  luar biasa dan sering digambarkan sebagai sensasi tajam, terbakar, atau menusuk di satu sisi kepala.

Sisi kepala yang terdampak cenderung selalu sama untuk setiap serangan. Sakitnya sering terpusat di sekitar mata, pelipis, dan terkadang wajah.

Serangan biasanya berlangsung antara 15 menit dan 3 jam. Umumnya, serangan ini terjadi sekitar 1-8 kali sehari.

Rasa sakit akibat serangan ini dapat terasa luar biasa parah, membuat pengidapnya sering gelisah dan tidak bisa diam. Mereka mungkin bereaksi dengan mengayun-ayunkan badan, berjalan mondar-mandir, atau membenturkan kepala ke dinding demi meringankan nyeri tersebut.

Sakit kepala ini juga umumnya terjadi pada malam hari dan dapat membuat orang terbangun dari tidurnya.

Gejala yang dapat menyertai

Tak hanya rasa nyeri pada kepala, gejala lain yang mungkin menyertai dari sakit kepala cluster adalah:

  • Mata memerah dan berair.
  • Kelopak mata terkulai pada sisi yang terdampak.
  • Pupil mata pada sisi yang terdampak mengecil dari sisi satunya.
  • Masalah penglihatan di bagian kepala yang sakit.
  • Wajah memerah dan berkeringat.
  • Hidung tersumbat atau berair (meler).
  • Warna kulit menjadi pucat serta berubah kemerahan.
  • Ada pembengkakan di sekitar area mata sisi kepala yang terdampak.
  • Rasa sakit atau nyeri yang luar biasa yang menjalar ke area lain seperti wajah, kepala, serta leher.

Penyakit ini sering terjadi pada waktu yang sama setiap hari selama 6 sampai 12 minggu, diikuti dengan hilangnya sakit kepala selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Seiring dengan pertambahan usia, periode antara hilangnya rasa sakit kepala dan terjadinya sakit kepala cluster lagi akan menjadi lebih lama.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

Gejala Sakit Kepala Umum dan Berbahaya yang Harus Diketahui

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter jika memiliki salah satu dari gejala berikut:

  • Nyeri kepala secara mendadak.
  • Nyeri kepala diikuti dengan demam, mual atau muntah, leher kaku, kesulitan dalam berbicara atau bermasalah dengan gerakan otot wajah.
  • Kepala terasa sakit setelah cedera yang lama berlangsung.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter.

Penyebab sakit kepala cluster

Penyebab sakit kepala cluster tidak diketahui, tetapi pola sakit kepala ini menunjukkan ada peran dari kelainan hipotalamus otak.

Area otak ini memiliki dua fungsi yaitu menghubungkan otak ke sistem saraf dan bertindak sebagai jam biologis tubuh, yang mengontrol waktu tidur dan bangun.

Hal ini mungkin menjelaskan mengapa sakit kepala cluster sering terjadi pada waktu yang sama, dan rentan kambuh pada malam hari.

Tidak seperti sakit kepala migrain dan sakit kepala ketegangan, sakit kepala kluster umumnya tidak berhubungan dengan penyebab lain seperti makanan, perubahan hormon, dan stres.

Namun ketika periode serangan kluster sudah mulai, minum minuman beralkohol mungkin dapat memperparah gejalanya.

Serangan sakit kepala cluster kadang-kadang dapat dipicu oleh aroma yang kuat, seperti parfum, cat atau bensin.

Beberapa kasus juga tampak menurun dalam keluarga, yang menunjukkan mungkin ada hubungan genetik.

Faktor risiko sakit kepala cluster

Faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko Anda mengalami sakit kepala cluster adalah:

  • Kebanyakan orang usia 20 dan 50 tahun menderita sakit kepala cluster, meskipun kondisi dapat berkembang pada usia berapa pun.
  • Perempuan lebin tinggi mengalami sakit kepala kluster dibanding laki-laki.
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Hindari terlebih dahulu minuman beralkohol dan merokok saat berlangsungnya sakit kepala. Walaupun berhenti merokok juga tidak memberikan efek yang berarti untuk meredakan rasa sakit.
  • Riwayat keluarga. Apabila orang tua serta saudara kandung pernah mengalami sakit kepala jenis ini, maka hal ini bisa menambah risiko pada Anda.

Diagnosis & pengobatan sakit kepala cluster

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja tes yang biasa dilakukan?

Dokter dapat mendiagnosis berdasarkan riwayat dan pemeriksaan medis. Tes-tes lain umumnya tidak diperlukan.

Jika pola gejala mengalami perubahan, dokter akan melakukan tes tambahan seperti magnetic resonance imaging (MRI) pada bagian kepala untuk mencari gangguan lain yang dapat menyerupai sakit kepala cluster.

Apa saja pilihan pengobatan untuk sakit kepala cluster?

Tidak ada obat untuk sakit kepala ini. Namun, obat-obatan tertentu dapat mencegah terjadinya serangan sakit kepala. Berikut ini beberapa pilihan pengobatan untuk sakit kepala cluster adalah:

  • Untuk sakit kepala membandel (yang terjadi bahkan dengan obat pencegahan), menghirup oksigen murni dapat meringankan gejala. Dokter dapat meresepkan terapi oksigen untuk digunakan di rumah jika sakit kepala yang membandel sering terjadi.
  • Jika sakit kepala terjadi kadang-kadang, Anda dapat mengonsumsi obat-obatan seperti obat triptan, verapamil, atau ethylprednisolone steroid.
  • Obat lain seperti verapamil, methysergide, lithium, kortikosteroid, dan topiramate harus memiliki anjuran dari dokter bila ingin digunakan.

Tidak hanya mengonsumsi obat secara langsung, Anda juga bisa melakukan cara lain yang lebih cepat untuk meredakan rasa sakit yang terjadi di area kepala, seperti:

1. Menghirup oksigen

Anda bisa membantu meredakan sakit kepala kluster dengan menghirup oksigen dengan kadar 100 persen. Melalui bantuin masker khusus dengan kecepatan 7 sampai 10 liter per menit dapat membuat Anda merasa lega.

Namun, cara ini tidak dapat meredakan rasa sakit sampai tuntas, hanya menunda gejala datang kembali.

2. Injeksi sumatriptan

Tidak hanya untuk sakit kepala migrain, kandungan sumatriptan juga diklaim dapat membantu meredakan sakit kepala kluster. Dosis injeksi untuk orang dewasa adalah 6 mg dengan maksimal dua suntikan dalam rentang waktu satu jam secara terpisah.

Namun, apabila Anda mempunyai kondisi hipertensi juga penyakit jantung sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

3. Dihydroergotamine

Bagi sebagian orang, ini merupakan pereda rasa sakit yang cukup efektif. Anda dapat menggunakannya dengan cara dihirup atau pun intravena yang harus diberikan oleh petugas medis. Terdapat jenis inhaler tetapi efeknya tidak begitu cepat.

4. Octreotide

Suntikan jenis ini merupakan versi sintetis dari somatostatin yang merupakan hormon untuk otak. Diklaim sebagai pengobatan yang cukup efektif untuk meredakan sakit kepala cluster.

Obat jenis ini dianggap aman bagi penderita hipertensi atau penyakit jantung.

5. Operasi atau pembedahan

Apabila dengan pengobatan apapun masih belum berhasil meredakan sakit yang Anda rasakan, pembedahan adalah merupakan pilihan terakhir.

Namun, kasus ini merupakan hal yang jarang terjadi dan hanya dapat dilakukan sekali.

  • Pembedahan konvensional. Tindakan ini dilakukan dengan cara ahli bedah akan memotong bagian dari saraf trigeminal. Yaitu, area di belakang dan sekitar mata. Risiko yang bisa terjadi adalah kerusakan mata.
  • Suntikan gliserol. Suntikan yang dilakukan pada saraf wajah ini diklaim sebagai perawatan efektif dan lebih aman daripada prosedur bedah lainnya.

Pengobatan di rumah untuk sakit kepala cluster

Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi sakit kepala cluster adalah:

  • Jagalah jadwal tidur Anda agar tetap cukup dan teratur.
  • Gunakanlah obat yang telah diresepkan dokter.
  • Periksakan selalu diri Anda ke dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan Anda.

Pencegahan untuk sakit kepala cluster

Sama seperti penyakit lainnya, Anda pun bisa melakukan tindakan pencegahan untuk kondisi sakit kepala sebelah. Hal ini dilakukan agar sakit kepala tidak terus kembali dan mengganggu segala kegiatan Anda.

Beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan, di antaranya adalah:

  • Kurangi konsumsi alkohol serta berhenti merokok.
  • Hindari pula beraktivitas di suhu yang terlalu panas.
  • Batasi penggunaan air panas saat akan mandi.
  • Hindari tempat yang terlalu tinggi.

Sakit kepala ini bukanlah kondisi yang dapat mengancam jiwa Anda. Namun, sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan.

Apabila Anda melakukan tindakan pencegahan atau mengatasi dengan hal-hal di atas, setidaknya dapat mengurangi rasa sakit, sakit kepala jadi lebih jarang terjadi, atau bahkan sampai benar-benar hilang sepenuhnya.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 14/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan