Anda ingin tetap berolahraga saat sedang hamil? Bisa mencoba berenang yang baik dilakukan saat ibu sedang hamil. Ibu hamil yang rajin berolahraga bisa mencegah bayi terserang penyakit kronis saat dewasa nanti. Lalu mengapa berenang saat hamil dianjurkan dan apa saja yang perlu dipersiapkan? Berikut penjelasannya.
Bolehkah berenang saat ibu sedang hamil?
Mengutip dari Tommy’s, berenang adalah jenis olahraga yang memiliki risiko cedera lebih ringan pada sendi dan ligamen karena tubuh ditopang oleh air. Berenang juga termasuk gerakan aerobik yang bisa menurunkan risiko komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional dan preeklampsia.
Beberapa manfaat berenang saat hamil yaitu:
Meningkatkan kesehatan paru-paru dan jantung
Mengutip dari Loma Linda University Health, menjaga kesehatan kardiovaskular akan membantu persiapan persalinan ibu hamil.
Berenang mampu meningkatkan kesehatan paru-paru dan jantung, bahkan bisa mencegah penambahan berat badan secara ekstrim dan komplikasi diabetes gestasional.
Mengurangi pembengkakan saat hamil
Berenang bisa meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi pembengkakan di berbagai bagian tubuh selama hamil. Ketika berenang saat hamil, daya apung menghilangkan beban kehamilan dari otot dan punggung. Ini membuat tubuh lebih rileks dan nyaman.
Meredakan efek mual
Ibu hamil sering merasa panas selama hamil dan membuat tubuh tidak nyaman. Berenang memberikan efek dingin pada tubuh dan bisa membantu meredakan mual saat hamil.
Selain itu, berenang juga bisa membuat tubuh lebih kencang tanpa menambah beban pada persendian. Berenang membantu menjaga kebugaran tubuh dan menyediakan cukup energi.
Terlebih, berenang melatih semua kerja otot tubuh, sehingga membuat ibu hamil tidak mudah lelah karena tidak perlu menguras banyak tenaga untuk beraktivitas.
Namun, meski berenang aman dilakukan ibu hamil, tidak semua aktivitas di dalam air boleh dilakukan. Beberapa yang tidak direkomendasikan adalah scuba diving dan ski air.
Hal yang penting, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum memulai aktivitas baru apapun saat hamil.
Bagaimana cara agar tetap aman berenang saat hamil?
Meski berenang termasuk olahraga yang direkomendasikan untuk ibu hamil, Anda tetap perlu berhati-hati terhadap kondisi air.
Berikut beberapa tips agar tetap aman selama berenang:
Tetap waspada saat berenang
Bila ibu hamil berenang di alam bebas, seperti laut, danau, atau sungai, perhatikan arus laju air. Sebaiknya didampingi oleh penjaga pantai atau lokasi tersebut.
Bila berenang di kolam biasa, perlukah khawatir dengan klorin yang terkandung di dalam air kolam?
Heather Figueroa, dokter kandungan di Loma Linda University Health menjelaskan bahwa belum ada penelitian yang menunjukkan adanya efek buruk dari klorin terhadap kehamilan.
Sejauh ini, berenang di kolam biasa tetap bisa dilakukan ibu hamil.
Hindari sauna dan berendam air panas
Figueroa mengatakan bahwa di trimester pertama kehamilan, tidak disarankan untuk berendam air panas dan sauna. Pasalnya, usia kehamilan tersebut adalah waktu berkembangnya tabung saraf tulang belakang pada janin.
Bila berendam air panas, dikhawatirkan bisa meningkatkan suhu tubuh inti ibu hamil sampai demam dan mengganggu perkembangan janin di tiap trimester kehamilan.
Lakukan pemanasan dan pendinginan
Meski berenang saat hamil termasuk aman dan direkomendasikan, tapi tetap harus waspada dengan melakukan pemanasan dan pendinginan.
Melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat untuk mencegah terjadinya kram otot atau cedera saat berolahraga.
Bila berenang menyebabkan kram perut setiap 10 menit, berhenti berenang dan segera hubungi dokter.
Hindari juga berenang terlalu keras sampai napas terasa sesak. Idealnya, durasi berenang adalah 30 menit sehari. Anda bisa mengurangi bila tubuh terasa lelah.
Selain hal-hal di atas, beberapa tips agar nyaman saat ibu hamil berenang yaitu:
- Berenang di pagi hari agar menetralkan rasa mual dan meningkatkan kekuatan tubuh.
- Tetap minum air putih meski berenang tidak membuat tubuh terasa berkeringat
Minum 1 gelas air tiap 20 menit dan minimal segelas air putih setelah selesai keluar dari dalam kolam renang. Jumlah air yang dibutuhkan tentunya akan semakin banyak jika cuaca semakin panas.
Gaya renang apa yang cocok untuk ibu hamil?
Selama trimester pertama, Anda boleh berenang dengan gaya renang apa saja yang paling dikuasai dan nyaman. Namun masuk di trimester dua, ibu hamil biasanya sudah memiliki ukuran tubuh yang semakin besar dan berat.
Gaya punggung dengan telentang di air bisa menjadi salah satu gerakan yang baik dilakukan ibu hamil selama trimester kedua.
Sementara itu, gaya dada merupakan pilihan gaya renang terbaik dan paling bermanfaat bagi ibu hamil yang sudah menginjak trimester akhir kehamilan.
Pasalnya, gaya dada akan membantu memanjangkan otot dada dan mengurangi tekanan pada otot punggung. Sebaiknya hindari gaya punggung saat waktu kelahiran semakin dekat.
Meski berenang adalah pilihan olahraga yang aman untuk ibu hamil, jangan lupa juga untuk tetap berhati-hati saat keluar dari kolam renang untuk menghindari risiko jatuh terpeleset dan tenggelam.
Tanda-tanda berenang saat hamil harus berhenti
Jika mengalami hal-hal di bawah ini ketika berenang saat hamil, sebaiknya berhenti melakukannya. Gejala-gejala yang perlu Anda waspadai seperti:
- Sulit bernapas, kepala nyeri
- Detak jantung terasa sangat kencang dan tidak teratur
- Kontraksi rahim
- Nyeri perut
- Perdarahan dari vagina
- Dehidrasi
Jangan lupa untuk selalu konsultasikan aktivitas apa yang akan Anda lakukan ke dokter kandungan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]