Anda sudah dinyatakan hamil oleh dokter? Kehamilan memiliki berbagai fase yang dibagi setiap trimester berdasarkan usia janin di dalam rahim. Berikut penjelasan lengkap seputar trimester kehamilan, perkembangan janin dan perubahan tubuh ibu hamil.
Pembagian trimester kehamilan
Saat Anda dinyatakan hamil, janin yang ada di dalam rahim akan berkembang sekitar 40 minggu dan dibagi menjadi tiga trimester sesuai usia kehamilan, yaitu:
- Trimester pertama usia kandungan 1-14 minggu
- Trimester kedua usia kandungan 14-27 minggu
- Trimester ketiga usia kandungan 27-40 minggu
Pada umumnya setiap trimester kehamilan berlangsung antara 12-14 minggu, atau per tiga bulan.
Sementara itu berdasarkan panduan dari American College of Obstetrician and Gynecologists (ACOG), ada beberapa tahapan kelahiran bayi sesuai dengan usia kandungan, yaitu:
- Prematur: bayi lahir di usia kehamilan 20-37 minggu.
- Lahir lebih awal: 37 minggu 0 hari – 38 minggu 6 hari.
- Lahir tepat waktu: 39 minggu 0 hari – 40 minggu 6 hari.
- Terlambat lahir: 41 minggu 0 hari – 41 minggu 6 hari.
- Telat lahir: 42 minggu 0 hari.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui waktu kelahiran si kecil.
Perkembangan trimester kehamilan pertama
Trimester kehamilan pertama terhitung sejak usia kehamilan 1 minggu sampai 13 minggu. Perhitungan hari pertama kehamilan sudah dimulai pada hari pertama haid terakhir.
Sejak saat itu sampai hari menstruasi yang terakhir, Anda sudah terhitung satu minggu hamil.
1. Perubahan tubuh ibu di trimester pertama kehamilan
Di trimester pertama fase ini, Anda mungkin belum kelihatan hamil, tapi tubuh sedang mengalami perombakan fungsi besar-besaran untuk mempersiapkan tumbuh kembang janin.
Peningkatan hormon kehamilan HCG akan memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh.
Selama trimester pertama, ada berbagai perubahan tubuh ibu yang menandakan ciri-ciri hamil muda, seperti:
- Badan cepat lelah
- Sakit perut seperti sembelit dan mulas
- Mual dan muntah (morning sickness)
- Mood atau suasana hati berubah
- Payudara nyeri dan bengkak
- Berat badan bertambah
- Sakit kepala
- Mengidam atau tidak menyukai makanan tertentu
Namun ada juga beberapa ibu hamil muda yang tidak merasakan gejala-gejala ini sama sekali saat trimester pertama.
2. Perkembangan janin pada trimester pertama kehamilan
Pada hari pertama hamil yang juga hari pertama menstruasi terakhir, belum ada janin di dalam rahim.
Pembuahan yang menciptakan cikal bakal janin baru akan terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelahnya. Seiring waktu, janin baru mulai terbentuk perlahan.
Perkembangan janin usia 1 minggu sampai 12 minggu dimulai dari otak, sumsum tulang belakang, dan organ-organ vital lain, termasuk jantung yang mulai berdetak.
Sementara lengan dan kaki mulai terbentuk saat usia janin 2 sampai 8 minggu. Pada akhir trimester pertama, organ kelamin bayi telah terbentuk meski belum sempurna.
Idealnya, berat bayi sekitar 28 gram dengan panjang sekitar 2,5 cm pada akhir trimester satu kehamilan.
3. Tes kesehatan di trimester pertama kehamilan
Setelah mengetahui positif hamil, sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter kandungan. Sepanjang trimester pertama, dokter akan melakukan tes skrining, meliputi:
- USG untuk menentukan ukuran dan posisi bayi, juga membantu memprediksi risiko janin cacat lahir.
- Pap smear.
- Cek tekanan darah.
- Tes darah untuk mendeteksi kelainan kromosom.
- Tes darah TORCH untuk menentukan risiko penyakit menular pada bayi.
- Tes infeksi menular seksual, seperti HIV dan hepatitis.
- Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir.
- Memeriksa kadar tiroid.
- Tes genetik lewat nuchal translucency (NT).
Bila dokter tidak menawarkan skrining, Anda bisa memintanya terlebih dahulu.
Perkembangan trimester kehamilan kedua
Trimester kedua diawali usia kehamilan 13 minggu hingga 27 minggu.
Di trimester kedua ini adalah momen yang paling nyaman bagi sebagian besar calon ibu. Pasalnya, tubuh sudah berhasil menyesuaikan diri dengan perubahan besar yang terjadi selama 3 bulan sebelumnya.
1. Perubahan tubuh ibu di trimester kedua kehamilan
Sebagian besar tanda awal kehamilan secara bertahap mulai mereda. Ada beberapa perubahan lainnya yang terjadi pada ibu hamil di trimester kedua, yakni:
- Perut mulai membesar karena rahim berkembang.
- Mudah pusing karena tekanan darah rendah.
- Mulai merasakan gerakan janin di dalam perut
- Badan pegal-pegal
- Nafsu makan meningkat
- Mulai muncul stretch mark pada perut, payudara, paha, atau bokong
- Ada beberapa bagian kulit yang menggelap, contohnya di puting
- Badan gatal-gatal
- Pergelangan kaki atau tangan bengkak
- Mual berkurang
Frekuensi mual dan muntah sudah jauh berkurang, dan ibu hamil kembali mendapatkan energi yang sempat hilang di trimester pertama kehamilan.
2. Perkembangan janin di trimester kedua
Selama trimester kehamilan ini, hampir seluruh organ janin diharapkan sudah berkembang sempurna. Janin juga mulai dapat mendengar dan menelan makanan sehat ibu hamil yang masuk ke perut.
Selain itu, sudah mulai tumbuh rambut-rambut kecil di tubuh janin yang biasa disebut lanugo.
Menurut American Pregnancy Association, pada akhir trimester kedua panjang janin diharapkan mencapai sekitar 10 cm dan beratnya lebih dari 1 kilogram.
3. Tes kesehatan di trimester kedua
Bukan cuma di tiga bulan pertama kehamilan, calon ibu harus tetap rutin berkunjung ke dokter setiap dua sampai empat minggu selama trimester kedua kehamilan.
Tes yang mungkin dilakukan dokter selama kunjungan pada trimester kedua kehamilan, meliputi:
- Mengukur tekanan darah
- Memeriksa perubahan berat badan saat hamil
- Skrining diabetes dengan tes darah
Untuk USG, di trimester kedua ini khusus untuk menentukan jenis kelamin, memeriksa kondisi plasenta, dan memantau pertumbuhan janin secara keseluruhan.
Perkembangan trimester ketiga kehamilan
Trimester ketiga umumnya berlangsung dari awal minggu ke-28 kehamilan sampai minggu 40.
Di akhir masa kehamilan ini, tidak jarang banyak calon ibu yang mulai mengalami kontraksi palsu. Munculnya rasa cemas menjelang melahirkan juga termasuk wajar dan banyak dialami oleh calon ibu.
1. Perubahan tubuh ibu di trimester ketiga
Menjelang hari-H persalinan, perut akan semakin membesar sehingga keluhan pegal-pegal dan susah tidur juga umum dirasakan.
Umumnya leher rahim ibu hamil juga akan meregang jadi lebih tipis dan lebih lembut semakin dekat dengan tanggal kelahiran bayi.
Ini bertujuan untuk membuka jalur keluar bayi selama proses persalinan.
Berikut adalah kondisi lain yang harus diperhatikan ibu pada trimester kehamilan ini, seperti:
- Gerakan janin dalam perut yang semakin kencang dan banyak
- Mengalami kontraksi palsu
- Jadi lebih sering buang kencing
- Merasa mulas
- Pergelangan kaki, jari, atau wajah yang bengkak
- Mengalami wasir
- Payudara bengkak dan kadang air susu bocor
- Sulit menemukan posisi tidur yang nyaman
Selain itu, Anda juga perlu mewaspadai tanda bahaya kehamilan di trimester ketiga.
2. Perkembangan janin trimester ketiga
Pada trimester ketiga kehamilan, tepatnya di minggu ke-32, tulang dan kerangka badan janin sudah terbentuk sempurna.
Janin di dalam kandungan pun sudah bisa membuka dan menutup mata, serta merasakan cahaya dari luar perut ibu.
Di akhir usia kehamilan 37 minggu, umumnya semua organ tubuh janin sudah bisa berfungsi dengan baik secara mandiri.
Berat akhir janin idealnya mencapai sekitar 3 kg atau lebih, dan panjang badan janin mencapai 50 cm.
Minggu-minggu terakhir mendekati persalinan, posisi kepala janin idealnya harus sudah turun menghadap ke bawah.
Jika belum, dokter akan mencoba memindahkan posisi kepala bayi. Bila posisi kepala janin tidak berubah, kemungkinan ibu akan disarankan melahirkan lewat caesar.
3. Tes kesehatan di trimester ketiga
Di awal trimester ketiga kehamilan, dokter akan memandu dalam mempersiapkan persalinan dan kelahiran.
Termasuk cara membedakan mana kontraksi palsu dan kontraksi tanda persalinan, juga bagaimana cara menghadapi dan mengatasi rasa sakit melahirkan.
Dokter juga akan terus memantau ukuran besar perut Anda setiap kali konsultasi untuk memeriksa pertumbuhan bayi.
Selain itu, konsultasi di akhir trimester kehamilan ini juga sekaligus untuk memeriksa kondisi vagina. Apakah ada risiko infeksi dan melihat kondisi leher rahim sudah membuka atau belum.
Di trimester ketiga ini, ibu hamil harus mendapatkan tes GBS (tes infeksi grup B streptococcus) di antara minggu ke-35 dan 37 untuk menghindari risiko infeksi pada bayi selama persalinan nanti.
Jika tidak ditawarkan oleh dokter, Anda dapat memintanya dari jauh-jauh hari.
Kalkulator Hari Perkiraan Lahir
Kalkulator ini dapat memperkirakan kapan hari persalinan Anda.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.