Ibu bisa saja mengalami nyeri panggul saat hamil terutama memasuki trimester tiga. Nyeri panggul adalah salah satu keluhan yang umum, selain kaki bengkak, kaki kram, dan morning sickness. Nyeri panggul pada ibu hamil tentunya dapat membuat Anda tidak nyaman. Yuk, cari tahu selengkapnya tentang gejala dan cara mengatasinya melalui artikel berikut!
Apakah nyeri panggul wajar dialami oleh ibu hamil?
Nyeri panggul pada ibu hamil sangatlah wajar terjadi. Ini biasanya Anda alami seiring membesarnya ukuran perut, terutama pada trimester ketiga kehamilan.
Mengutip dari Cleveland Clinic, sekitar 8 dari 10 ibu hamil mengalami nyeri panggul saat hamil tua.
Namun, kondisi ini tidak perlu perawatan khusus dan hanya perlu istirahat cukup. Jadi, ini adalah kondisi normal yang terjadi pada ibu hamil.
Mengutip dari NHS, sakit panggul memang menjadi keluhan ibu hamil. Namun, kondisi ini tidak mengganggu perkembangan janin.
Menurut National Clinical Trial, nyeri panggul terdiri dari beberapa jenis yaitu:
- pelvic girdle pain (PGP) yaitu nyeri yang meliputi seluruh area panggul dan pinggang, dan
- symphysis pubis dysfunction (SPD) yaitu nyeri pada area kemaluan.
Rasa nyeri ini bisa terjadi kapan saja mulai dari awal kehamilan sampai setelah melahirkan.
Beberapa wanita hamil merasakan keluhan nyeri yang lebih sering saat memasuki usia kehamilan 30 minggu.
Apa saja tanda dan gejala nyeri panggul saat hamil?
Beberapa tanda dan gejala nyeri panggul pada ibu hamil adalah merasakan sakit pada beberapa bagian tubuh, seperti:
- bagian atas tulang kemaluan sejajar pinggul,
- salah satu atau kedua sisi punggung bagian bawah,
- area vagina dan anus (perineum), dan
- terkadang ibu merasa atau mendengar bunyi ‘klik’ pada area panggul.
Pada beberapa kondisi, rasa sakit pada panggul akan semakin parah ketika ibu melakukan beberapa aktivitas, misalnya:
- berjalan,
- naik turun tangga,
- berdiri dengan satu kaki seperti saat akan memakai celana, dan
- membalikkan badan di tempat tidur.
Mungkin ibu hamil khawatir tidak bisa melahirkan secara normal melalui vagina karena kondisi nyeri panggul.
Namun, pada kenyataannya, sejumlah ibu yang mengalami sakit panggul selama masa kehamilan masih bisa melahirkan dengan cara tersebut.
Melansir studi pada jurnal BMJ Open, pada kasus nyeri panggul yang parah, Anda mungkin akan sulit untuk bangun dari kursi bahkan kesulitan berjalan.
Ibu hamil juga sulit melakukan pekerjaan rumah tangga karena rasa nyeri yang datang secara tiba-tiba saat bergerak.
Penyebab nyeri panggul saat hamil
Sebenarnya penyebab nyeri panggul tidak bisa diketahui secara pasti.
Ini karena kondisi tersebut bisa saja diakibatkan oleh berbagai faktor, baik pada saat hamil maupun sebelum hamil.
Beberapa hal yang dicurigai sebagai penyebab nyeri panggul pada wanita antara lain berikut.
- Persendian yang kaku di area panggul.
- Terjadi pergeseran sendi yang tidak seimbang antara bagian depan dan bagian belakang panggul.
- Pernah mengalami low back pain yaitu nyeri pada punggung bagian bawah.
- Memiliki riwayat penyakit nyeri sendi.
- Menderita sindrom hipermobilitas yaitu sendi yang terlalu lentur hingga melewati batas normal.
- Pernah mengalami cedera pada area panggul dan pinggang.
- Otot pada tulang punggung dan panggul yang lemah.
Kondisi-kondisi di atas dapat dialami oleh siapapun. Mungkin saja Anda sudah mengalaminya sebelum hamil sehingga menyebabkan nyeri yang semakin parah pada saat hamil.
Namun, bisa pula penyebab nyeri panggul baru terjadi pada saat Anda hamil. Kondisi ini bisa saja disebabkan oleh hal-hal berikut.
1. Perubahan postur tubuh
Seiring usia kehamilan yang semakin tua, ibu akan semakin sering mengalami nyeri panggul.
Ini karena ukuran perut yang membesar mengubah postur tubuh Anda dan terjadi pergeseran pusat gravitasi tubuh.
Kondisi ini juga mengganggu keseimbangan saat hamil dan memberikan tekanan yang lebih besar pada otot panggul.
Hal inilah yang menyebabkan Anda merasakan nyeri.
2. Pengaruh hormonal
Pada saat hamil, tubuh melepaskan sejumlah hormon yang berperan untuk mempersiapkan Anda menuju persalinan.
Beberapa hormon seperti progesteron dan relaksin dapat menyebabkan ligamen Anda melunak.
Tujuannya agar tulang panggul Anda dapat membuka pada proses persalinan normal sehingga bayi bisa dikeluarkan.
Proses pelunakan ligamen ini sering kali mengakibatkan rasa nyeri pada area panggul saat hamil.
Faktor saja yang meningkatkan risiko Anda mengalami nyeri panggul saat hamil?
Meski kondisi ini cukup umum, ada beberapa faktor yang membuat ibu hamil memiliki risiko mengalami sakit panggul saat hamil, seperti:
- ukuran janin besar,
- kenaikan berat badan ibu hamil,
- riwayat trauma tulang panggul,
- pernah cedera atau patah tulang, dan
- melakukan aktivitas ekstrim secara berulang (mengangkat beban berat dan memutar pinggang).
Bagaimana mendiagnosis kondisi nyeri panggul pada ibu hamil?
Walau terkesan mirip, nyeri panggul dan neryi punggung sebenarnya berbeda.
Nyeri panggul berfokus pada area selangkangan, bawah perut dekat pusar, tulang kemaluan, sampai area dekat vagina.
Bila merasakan nyeri panggul, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan observasi gejala yang ibu alami.
Mengutip dari Australian Journal of General Practice (AJGP) dokter akan mendiagnosis berdasarkan lokasi nyeri dengan melakukan beberapa gerakan.
Dokter akan meminta ibu berbaring lalu menggerakan kaki untuk menemukan titik nyeri pada panggul.
Lewat gerakan ini, dokter akan melakukan observasi pada titik nyeri panggul ibu. Berikut gerakan pemeriksaannya:
- Ibu berbaring di kasur,
- Dokter menekuk kaki ibu sampai pinggul tertekuk sebanyak 90 derajat,
- Dokter memberi tekanan pada bawah lutut sampai tulang paha.
Bila ibu merasa sangat sakit saat melakukan gerakan ini, kemungkinan mengalami nyeri panggul.
Segera konsultasikan ke dokter bila mengalami salah satu atau beberapa gejala yang sudah disebutkan sebelumnya.
Ini penting agar ibu bisa mengurangi rasa sakit dan menghindari rasa tidak nyaman dalam waktu yang lama.
Cara mengatasi nyeri panggul saat hamil
Meskipun kondisi ini merupakan hal yang wajar dan tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan aktivitas Anda terganggu.
Jika hal ini terjadi sebaiknya konsultasikan ke dokter agar diberi penanganan yang tepat.
Bila perlu, dokter akan merujuk Anda ke fisioterapis untuk menjalani terapi fisik (fisioterapi).
Terapi tersebut dapat membantu meringankan rasa nyeri, menguatkan otot, dan menjaga keseimbangan sendi.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba cara-cara berikut untuk mengatasi nyeri panggul saat hamil.
1. Tetap bergerak
Meski gerakan bisa memicu nyeri, bukan berarti harus berbaring sepanjang hari. Ibu bisa tetap bergerak dengan hal-hal yang ringan dan mudah.
Ambil contoh, saat bangun tidur tidak langsung duduk, tetapi miringkan tubuh ke kanan atau ke kiri terlebih dahulu.
Kemudian gunakan tangan sebagai tumpuan agar bisa mendorong tubuh ke posisi duduk.
Tidak perlu aktif yang berlebihan, tetap lakukan aktivitas seperti biasanya. Hanya saja, kurangi melakukan gerakan secara tiba-tiba yang bisa memicu sakit panggul saat hamil.
2. Terapi pijat dan akupuntur
Melansir Mayo Clinic, akupuntur dapat Anda lakukan untuk meredakan nyeri panggul saat hamil.
Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait efektivitas dan keamanan cara ini. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berhati-hati.
Sebagai alternatif, Anda juga bisa mencoba pijatan untuk melemaskan otot yang kaku akibat nyeri panggul saat hamil.
Selain pijatan, Anda bisa mencoba semacam sabuk atau korset khusus untuk ibu hamil guna memberikan efek tekan pada area panggul yang sakit.
3. Kompres air hangat
Saat ibu merasa nyeri pada area panggul, coba mengompresnya dengan air hangat.
Mengutip dari University of Rochester Medical Center, air hangat bisa membuat aliran darah lebih lancar dan mengurangi kekakuan sendi.
Suhu air hangat bisa membuat pembuluh darah lebih lebar. Ini membuat aliran darah dan oksigen lebih mudah mencapai area yang sakit.
Jika memungkinkan, cobalah untuk merendam tubuh dalam air hangat di bathtub. Selain membantu mengatasi nyeri panggul saat hamil, cara ini juga dapat membuat Anda lebih rileks.
4. Kompres air dingin
Selain memanfaatkan air hangat, Anda juga bisa mencoba kompres air dingin untuk meredakan nyeri panggul saat hamil.
Mengutip The Royal Women’s Hospital, Anda bisa menaruh sebongkah es batu pada area yang sakit, kemudian diamkan sekitar 20 sampai 30 menit.
Lakukan kegiatan ini setiap 2 sampai 3 jam. Gunakan selembar kain atau plastik es untuk mengalasi kulit agar tidak bersentuhan langsung dengan es.
5. Minum obat atau suplemen
Studi dari Kosin Medical Journal menyatakan bahwa konsumsi suplemen antioksidan dapat membantu meringankan nyeri pada panggul.
Selain itu, jika rasa sakit yang Anda alami sangat menyulitkan, Anda bisa minum obat anti nyeri yang aman untuk ibu hamil seperti parasetamol.
Namun, sebaiknya berkonsultasilah lebih dulu ke dokter bila Anda ingin mengonsumsi suplemen atau obat apapun.
6. Latihan dengan fisioterapis
Setelah melakukan pemeriksaan, kemungkinan dokter akan merujuk ibu ke fisioterapis dengan spesialis sendi panggul kebidanan.
Tujuannya untuk mengurangi nyeri panggul saat hamil. Berikut perawatan yang akan ibu lakukan dengan fisioterapis.
- Latihan untuk memperkuat otot dasar panggul, perut, punggung, dan pinggul.
- Berenang atau berendam.
- Melakukan gerakan untuk posisi persalinan dan berhubungan seks yang nyaman.
- Memakai korset atau sabuk penyangga panggul bila terasa memerlukannya.
Masalah dan nyeri pada panggul cenderung tidak akan langsung membaik setelah bayi lahir.
Namun, perawatan dari fisioterapis bisa memperbaiki dan mengurangi rasa nyeri selama kehamilan.
Tips untuk mencegah rasa nyeri pada panggul saat hamil
Melansir National Clinical Trial, untuk mencegah agar rasa nyeri panggul tidak semakin parah saat hamil, cobalah tips-tips berikut.
- Lakukan aktivitas yang membuat Anda nyaman dan hindari gerakan yang memperparah rasa nyeri.
- Hindari berdiri dengan satu kaki, usahakan duduk saat memakai rok atau celana.
- Perbanyak istirahat dan hindari terlalu lama berdiri.
- Sebisa mungkin lakukan aktivitas sehari-hari dalam keadaan duduk.
- Ubah posisi tidur, yaitu dengan tidur menyamping sambil menyelipkan bantal di antara kedua lutut.
- Hindari terlalu sering naik turun tangga.
- Saat menaiki tangga, dahulukan kaki pada sisi tubuh yang tidak sakit.
- Hindari aktivitas yang hanya menggunakan satu sisi tubuh seperti meraih benda, duduk menyilang kaki, dan memanggul tas di sebelah badan.
- Hindari memakai alas kaki berhak tinggi.
- Saat berhubungan seks selama hamil, lakukan dalam posisi tubuh menyamping atau berlutut.
Jika ada keluhan lain seputar nyeri panggul saat hamil, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter, Bu!
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]