backup og meta

9 Mitos Seputar Olahraga yang Tidak Perlu Anda Percayai Lagi

9 Mitos Seputar Olahraga yang Tidak Perlu Anda Percayai Lagi

Tak hanya membuat tubuh sehat dan bugar, rajin berolahraga juga dapat membuat suasana hati membaik. Sayangnya, masih banyak mitos menyesatkan tentang olahraga beredar di masyarakat. Ketahui apa saja mitos seputar olahraga dan faktanya berikut ini. 

Berbagai mitos tentang olahraga yang perlu Anda ketahui

Ada berbagai manfaat olahraga yang bisa Anda rasakan, mulai dari menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung dan paru, membentuk otot, hingga menjaga kesehatan mental.

Namun, ada mitos yang menyebut terlalu rajin berolahraga bisa meningkatkan risiko cedera atau tidak menyehatkan untuk tubuh.

Agar tidak salah kaprah, Anda perlu mengetahui fakta dari beberapa informasi olahraga yang keliru seperti berikut ini.

1. Olahraga harus banyak berkeringat

hidung berkeringat

Salah satu mitos olahraga yang masih banyak orang percayai adalah anggapan bahwa semakin banyak keringat saat berolahraga, artinya olahraga makin efektif dan berat badan yang turun makin banyak. 

Faktanya, hal ini mitos belaka. Ada banyak faktor yang memengaruhi seberapa banyak Anda berkeringat saat olahraga, seperti suhu udara atau kelembapan. 

Tubuh setiap orang berbeda, sehingga Anda bisa saja mendapatkan manfaat olahraga seperti penurunan berat badan tanpa banyak keringat. 

2. Semakin lama berolahraga, semakin baik

Mitos yang menyebutkan bahwa olahraga dengan durasi lebih lama lebih baik tidaklah benar. Faktanya, durasi olahraga yang lama tidak menjamin Anda bisa mendapatkan manfaatnya.

Seperti dikutip dari WHO, seseorang harus melakukan olahraga aerobik dengan intensitas sedang hingga berat minimal 30 menit selama lima hari per minggu

Aktivitas fisik ini efektif untuk meningkatkan kebugaran dan membantu menurunkan berat badan. 

Selain itu, konsistensi dalam berolahraga berperan penting bagi seseorang untuk mendapatkan manfaat olahraga secara optimal.

3. Bersakit-sakit dahulu, senang-senang kemudian

Rasa sakit setelah berolahraga dipercaya sebagai pertanda bahwa olahraga yang Anda lakukan berhasil.

Faktanya, olahraga yang ideal dan berkualitas justru tidak membuat Anda menderita setelah melakukannya. 

Walaupun rasa sakit setelah olahraga umum terjadi, kondisi ini biasanya tidak menetap dan akan berangsur pulih dengan cepat.

Sering kali, mitos olahraga ini merupakan peringatan cedera karena bisa menandakan Anda melakukan olahraga berlebihan.

Itulah sebabnya, Anda tak perlu melakukan olahraga ekstrem sampai tubuh terasa nyeri. Anda sudah bisa mendapatkan banyak manfaat meski hanya olahraga jalan kaki selama 30 menit.

4. Rajin sit-up agar perut rata

Banyak kalangan percaya kalau gerakan sit up efektif untuk mengecilkan perut buncit. Padahal, efek pembakaran lemak perut melalui gerakan olahraga ini tidaklah terlalu besar.

Sit-up sebetulnya olahraga yang bertujuan untuk membentuk dan meningkatkan massa otot agar lebih kuat, sehingga melakukan sit-up tidak cukup efektif untuk menghilangkan lemak perut.

Mengutip Cleveland Clinic, untuk membakar lemak di perut, Anda perlu melakukan olahraga kardio seperti berlari, lompat tali, atau bermain basket dengan intensitas tinggi selama 45 – 60 menit.

Anda juga bisa memadukannya dengan berbagai gerakan senam perut, seperti side plank, swing kettle pose, atau cross crunch.

5. Olahraga lari tidak baik untuk lutut

sakit lutut

Mitos tentang olahraga lainnya yang keliru dan tidak terbukti adalah berlari bisa menyebabkan cedera lutut. 

Hal ini didasari karena aktivitas lari memberikan memberikan tekanan berlebih pada kaki sehingga bisa menyebabkan cedera lutut. Namun, mitos berlari ini tidaklah benar.

Sebuah studi dalam jurnal Human Movement Science meneliti sejumlah studi dan menemukan bahwa olahraga lari justru bisa meningkatkan massa otot kaki dan kepadatan tulang.

Selama Anda memiliki kondisi lutut normal dan berat badan ideal, berlari tidak akan memberikan dampak buruk pada lutut.

Selain itu, melakukan latihan kekuatan (strength training) penting bagi pelari guna meningkatkan kekuatan otot serta fleksibilitas, yang bisa menurunkan risiko cedera.

6. Pagi hari adalah waktu ideal berolahraga

Salah satu mitos olahraga yang dipercayai oleh banyak orang adalah anggapan bahwa pagi hari merupakan waktu terbaik berolahraga.

Olahraga di pagi hari  diyakini bisa meningkatkan metabolisme. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan lebih banyak udara segar.

Namun faktanya, tidak ada waktu tepat untuk berolahraga.

American Heart Association bahkan menjelaskan bahwa kunci untuk mendapatkan manfaat dari aktivitas fisik adalah melakukannya secara konsisten.

Anda yang tidak terbiasa bangun pagi, bisa memilih berolahraga pada siang atau sore hari. Apabila olahraga malam malah membuat Anda kesulitan tidur, alihkan sesi ini lebih awal dari jadwal sebelumnya.

7. Tidak perlu mengatur pola makan, yang penting olahraga

Anggapan bahwa olahraga saja cukup untuk menurunkan berat badan tanpa perlu mengatur pola makan merupakan mitos belaka. 

Idealnya, untuk menurunkan berat badan, Anda perlu mengontrol jumlah kalori yang masuk dari makanan dan kalori yang dibakar oleh tubuh. 

Olahraga memang dapat membakar kalori, tetapi pola makan yang tidak terkontrol justru akan membuat usaha Anda menjadi sia-sia. 

Jadi, jangan hanya mengandalkan olahraga untuk menurunkan berat badan, pastikan juga untuk menjaga asupan makanan.

Anda sebaiknya mengurangi asupan kalori dari makanan berlemak dan tinggi gula, lalu perbanyak makanan tinggi protein, serat, dan lemak sehat.

8. Angkat beban bisa membuat perempuan berotot

Mitos yang juga sering beredar di masyarakat adalah latihan angkat beban bisa membuat wanita memiliki otot besar seperti otot pria. 

Hal ini membuat wanita khawatir badan mereka akan sebesar bodybuilder ketika sering latihan angkat beban. Namun, hal ini tidaklah benar. 

Latihan angkat beban memang dapat meningkatkan massa otot. Namun, butuh latihan yang sangat keras untuk membentuk otot yang besar.

Pasalnya, tubuh perempuan tidak memiliki hormon testosteron yang tinggi untuk membangun massa otot sebesar otot pria. 

9. Rutin olahraga kardio bisa cepat menurunkan berat badan

Olahraga kardio seperti berlari, bersepeda, atau berenang memang bisa jadi pilihan yang tepat untuk menurunkan berat badan.

Namun, jika hanya fokus pada latihan kardio saja, hasilnya mungkin tidak akan secepat yang Anda bayangkan. 

Untuk hasil yang maksimal, Anda perlu menggabungkan latihan kardio dengan latihan kekuatan, seperti angkat beban. 

Mengutip Mayo Clinic, latihan kekuatan dapat membentuk otot dan memaksimalkan latihan kardio yang Anda jalankan.

Semakin banyak otot yang terbentuk, semakin banyak tubuh membakar kalori ketika berolahraga.

Itulah beberapa mitos olahraga yang banyak dipercayai oleh masyarakat umum. Penting untuk memahami informasi yang benar sehingga Anda bisa berolahraga dengan strategi dan program latihan yang tepat dan aman.

Kesimpulan

  • Ada banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang olahraga, seperti olahraga harus banyak berkeringat, lari tidak baik untuk lutut, serta rasa sakit setelah olahraga merupakan pertanda yang baik untuk tubuh.
  • Kebanyakan anggapan yang beredar di masyarakat tersebut tidak benar dan justru dapat membuat olahraga yang Anda lakukan sia-sia.
  • Dengan memahami fakta seputar olahraga, Anda bisa berolahraga dengan lebih efektif untuk mencapai tujuan.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

When is the best time of day to work out?. (2024). American Heart Association. Retrieved 10 September 2024, from https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/when-is-the-best-time-of-day-to-work-out

Physical Activity Guidelines Resources. (n.d). American College of Sports Medicine. Retrieved 10 September 2024, from https://www.acsm.org/read-research/trending-topics-resource-pages/physical-activity-guidelines

Garofolini, A., & Taylor, S. (2019). The effect of running on foot muscles and bones: A systematic review. Human Movement Science, 64, 75-88. 

David Webster, L. A. T. (2020). Debunking the top 10 workout myths. Retrieved 10 September 2024, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/top-10-workout-myths 

Cordeiro, B. (n.d.). 7 exercise myths debunked. Retrieved 10 September 2024, from https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/exercise-myths.h12-1589046.html 

ACE Physical Therapy and Sports Medicine Institute, & Name. (n.d). Exposing 10 Common Exercise Myths. Retrieved 10 September 2024, from https://ace-pt.org/exposing-10-common-exercise-myths/ 

Will Sit-ups Burn Off Your Belly Fat? (2020). Cleveland Clinic.  Retrieved 10 September 2024, from https://health.clevelandclinic.org/can-sit-ups-reduce-abdominal-fat 

WHO Guidelines Physical Activity and Sedentary Behaviour. (n.d). World Health Organization. Retrieved 10 September 2024, from https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/337001/9789240014886-eng.pdf

Is Exercise or Dieting Better for Weight Loss? (n.d). Corewell Health. Retrieved 10 September 2024, from https://www.beaumont.org/services/weight-loss/is-exercise-or-dieting-better-for-weight-loss

Versi Terbaru

17/09/2024

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Dimas Nugroho

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Agar Sehat Meski Sibuk, Ini 6 Olahraga Ringan yang Patut Dicoba Sebelum Bekerja

Pilihan Olahraga yang Cocok untuk Anak Remaja


Ditinjau secara medis oleh

dr. Dimas Nugroho

Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 17/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan