backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tamponade Jantung, Penyakit Jantung Akibat Penumpukan Cairan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 29/06/2021

Tamponade Jantung, Penyakit Jantung Akibat Penumpukan Cairan

Definisi tamponade jantung

Apa itu tamponade jantung?

Tamponade jantung atau cardiac tamponade adalah kondisi saat terjadi penumpukan cairan pada ruang di sekitar jantung. Penumpukan ini menekan jantung dan mencegahnya memompa darah secara normal.

Organ jantung sebenarnya diselubungi oleh sebuah kantung yang terdiri dari dua lapisan tipis serat, yaitu perikardium. Normalnya, hanya terdapat sedikit cairan pada selubung berserat ini.

Cairan tersebut bermanfaat untuk mencegah terjadinya gesekan antara kedua lapisan selubung. Pasalnya, keduanya akan bergerak saat jantung Anda berdetak.

Namun, pada kasus tertentu, terjadi penumpukan cairan pada kedua lapisan tipis pada kantung berserat ini. Jika sudah demikian, kondisi ini menyebabkan jantung sulit untuk mengembang.

Hal ini terjadi akibat adanya tekanan dari cairan yang menumpuk. Lalu, jantung akan semakin kesulitan memompa darah yang masuk dan keluar.

Alhasil, jumlah darah kaya akan oksigen yang mengalir ke seluruh tubuh akan berkurang. Jika proses penumpukan cairan ini terjadi sangat cepat, Anda mungkin akan mengalami tamponade jantung jangka pendek.

Tanpa penanganan langsung, kondisi ini bisa mengancam nyawa Anda. Kondisi ini tergolong penyakit jantung yang jarang terjadi. Namun, siapa saja bisa mengalaminya.

Tanda & gejala tamponade jantung

Apa saja tanda dan gejala dari tamponade jantung?

Pada tamponade jantung akut, gejala yang muncul biasanya tergolong parah dan muncul secara tiba-tiba. Sementara itu, jika mengalami tamponade jantung sub akut,  Anda mungkin tidak akan merasakan gejala sejak awal.

Namun, gejala dari penyakit jantung ini akan semakin parah seiring waktu. Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin Anda alami jika mengalami tamponade jantung:

  • Nyeri dada atau rasa tak nyaman pada area dada.
  • Sesak napas.
  • Napas pendek-pendek.
  • Jantung berdetak cepat (palpitasi)
  • Pembuluh darah pada leher membesar.
  • Pingsan.
  • Pembengkakan pada lengan dan kaki.
  • Rasa sakit pada perut bagian atas.
  • Perut yang terasa sakit.
  • Demam, khususnya saat Anda mengalami infeksi.
  • Gangguan kecemasan hingga tak bisa diam.
  • Kulit menjadi pucat atau membiru.
  • Penyakit kuning.
  • Mudah mengantuk.
  • Pusing kepala.

Selain itu, terkadang penyakit yang juga bisa Anda sebut sebagai Beck’s triad ini juga bisa menyebabkan tekanan darah yang terlalu rendah.

Pada saat itu, Anda mungkin mengalami beberapa gejala, seperti tangan dan kaki yang terasa dingin, kulit berubah menjadi pucat, dan semakin jarang buang air kecil.

Mengingat gejala dari penyakit ini tidak jauh berbeda dengan penyakit lainnya, Anda perlu memastikan kondisi kesehatan ke dokter. Tujuannya,  untuk mengetahui penyakit apa yang sebenarnya Anda alami.

Penyebab tamponade jantung

Apa penyebab dari kondisi ini?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tamponade jantung berasal dari penumpukan cairan pada kantung yang terdapat pada sekitar jantung.

Istilah medis untuk penumpukan cairan ini adalah efusi perikardium. Nah, beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya penumpukan cairan yang kemudian menyebabkan tamponade jantung adalah:

  • Infeksi pada kantung perikardium.
  • Kanker paru stadium akhir.
  • Peradangan pada kantung perikardium akibat serangan jantung.
  • Trauma dari prosedur medis yang dilakukan pada organ jantung.
  • Tumor jantung.
  • Gagal jantung.
  • Kelenjar tiroid yang tidak aktif.
  • Kanker darah.
  • Penyakit auto imun.
  • Reaksi dari obat tertentu.
  • Pengobatan radiasi yang dilakukan pada area dada.
  • Gagal ginjal kronis.
  • Setelah menjalani operasi bedah jantung.

Namun, terkadang para ahli medis kesulitan untuk menentukan kondisi penyebab terjadinya tamponade jantung.

Diagnosis & pengobatan tamponade jantung

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja tes untuk mendiagnosis tamponade jantung?

Tim medis tentu akan menanyakan mengenai kondisi serta riwayat kesehatan Anda. Tak hanya itu, Anda mungkin harus menjalani tes kesehatan terlebih dahulu.

Biasanya, pada tes pemeriksaan kesehatan, dokter akan mendapatkan informasi seputar hal-hal berikut ini:

  • Tekanan darah saat Anda menarik napas dalam-dalam.
  • Detak jantung yang lebih dari 100.
  • Suara detak jantung yang hanya terdengar sayup-sayup melalui stetoskop.
  • Pembuluh darah pada leher yang mungkin sedikit menonjol tetapi tekanan darah rendah.
  • Lemahnya detak periferal.

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang akan membantu dokter menentukan diagnosis terhadap kondisi kesehatan Anda, seperti:

  • Echocardiogram, untuk melihat cairan yang ada di sekitar jantung.
  • Electrocardiogram (ECG), untuk memeriksa aktivitas listrik jantung.
  • Penggunaan sinar X-ray yang mengarah ke dada untuk melihat anatomi jantung.
  • CT scan atau pemeriksaan menggunakan MRI.
  • Tes darah untuk memeriksa ada tidaknya infeksi.
  • Pemeriksaan darah untuk mendiagnosis ada atau tidaknya penyakit auto imun.
  • Pemeriksaan cairan untuk memastikan adanya kanker atau infeksi.

Apa saja metode pengobatan untuk mengatasi tamponade jantung?

Tamponade jantung sering kali menjadi kondisi gawat darurat dan membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Nah, prosedur medis untuk menangani kondisi ini biasanya tergantung pada penyebabnya.

Pada kasus dimana kondisi ini disebabkan oleh penumpukan cairan pada kantung perikardium, maka  penanganan akan berfokus untuk memindahkan cairan yang menumpuk pada kantung perikardium.

Prosedur yang paling sering dokter lakukan untuk mengatasi kondisi ini adalah perikardiosintesis. Pada pelaksanaannya, tim medis akan menggunakan sebuah jarum dan kateter untuk memindahkan cairan tersebut.

Namun, pada kasus tertentu, tim medis mungkin akan mengeringkan atau mengeluarkan cairan dari kantung perikardium saat prosedur operasi untuk penyakit jantung.

Hal ini akan sangat membantu untuk mengetahui penyebab dari cardiac tamponade ini. Bahkan, metode ini akan membantu mencegah terjadinya penumpukan cairan kembali.

Tak hanya itu, gejala dari penyakit ini akan mereda setelah cairan dikeluarkan. Namun, hasil akhir dari kondisi ini sangat tergantung pada penyebab terjadinya penumpukan cairan, tingkat keparahan kondisi, kecepatan dari proses pemulihan, dan masalah kesehatan yang lain.

Namun, selain itu, ada pula beberapa pengobatan yang mungkin akan dokter lakukan untuk membantu mengatasi kondisi kesehatan Anda:

  • Istirahat dengan cara mengangkat kaki ke atas demi mengurangi beban kerja jantung.
  • Penggunaan obat inotropik seperti dobutamine untuk meningkatkan fungsi jantung.
  • Pemberian oksigen untuk mengurangi beban kerja jantung.

Terapi untuk mengatasi tamponade jantung

Selain itu, ada beberapa terapi yang juga bisa Anda jalani untuk mengurangi cairan pada jantung:

  • Pengawasan kondisi jantung dengan echocardiogram.
  • Penggunaan obat untuk meningkatkan tekanan darah yang terlalu rendah.
  • Pemberian obat pereda rasa sakit seperti aspirin.
  • Penggunaan obat anti peradangan, seperti aspirin, ibuprofen, steroid, atau colchicine.
  • Transfusi darah jika terjadi penumpukan cairan akibat trauma atau operasi bedah jantung.

Pencegahan terhadap tamponade jantung

Menurut Cedars Sinai, Anda bisa mengurangi risiko Anda terhadap beberapa kondisi yang dapat menyebabkan tamponade jantung, contohnya menjaga kesehatan jantung dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Atur pola makan dan membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan sehat untuk jantung.
  • Rutin berolahraga setidaknya lima kali dalam satu minggu.
  • Jaga berat badan agar tetap ideal.
  • Hindari mengonsumsi terlalu banyak alkohol.
  • Rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

Meski demikian, sering kali Anda tidak bisa mencegah terjadinya tamponade jantung. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah berbagai penyakit jantung yang meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 29/06/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan