backup og meta

Mengenal Berbagai Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda

Mengenal Berbagai Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda

Penyakit berbahaya yang umum pada lansia, seperti serangan jantung, kini juga bisa dialami oleh mereka yang berusia lebih muda. Yuk, pelajari penyebab serangan jantung pada usia muda dan cara mencegahnya seperti berikut ini.

Penyebab serangan jantung pada usia muda

serangan jantung tanpa nyeri dada / ciri nyeri dada serangan jantung

Serangan jantung merupakan suatu kondisi saat aliran darah kaya oksigen tiba-tiba terhambat ke otot jantung. Jika tidak segera ditangani, kejadian ini bisa berakibat fatal pada usia berapa pun.

Serangan jantung lebih sering dialami oleh lansia. Namun, belakangan penyakit kardiovaskular ini juga mulai memengaruhi kalangan orang berusia di bawah 40 tahun.

Cardio Metabolic Institute menyebutkan ada satu dari lima pasien serangan jantung berusia di bawah 40 tahun. Bahkan, kondisi ini juga mulai menyerang orang-orang berusia 20-an dan 30-an.

Berikut ini ialah berbagai penyebab serangan jantung pada usia muda yang perlu diperhatikan.

1. Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki menyebabkan peradangan pada pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Penyakit langka ini biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak.

Peradangan juga bisa memengaruhi arteri koroner yang membawa darah kaya oksigen ke jantung. Pengidapnya lebih berisiko mengalami masalah jantung serius pada kemudian hari. 

Pada umumnya, kondisi ini bisa langsung diketahui oleh dokter bila pengidapnya mengalami serangan jantung kedua pada usia 24 tahun.

https://wp.hellosehat.com/jantung/penyakit-jantung/penyakit-jantung-di-usia-muda/

2. Hypertrophic cardiomyopathy

Hypertrophic cardiomyopathy merupakan penyebab umum serangan jantung pada orang usia muda. Salah satu jenis penyakit pada otot jantung (kardiomiopati) ini biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik.

Penyebab kardiomiopati yakni mutasi gen pada otot jantung yang ditandai oleh membesarnya sel-sel otot jantung. Penyakit ini menyebabkan dinding ventrikel jantung menebal sehingga bisa memblokir aliran darah.

Akibatnya, ventrikel harus bekerja lebih keras untuk memompa aliran darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini sering kali tidak terdeteksi dan gejalanya bisa memburuk pada kemudian hari.

3. Penyakit arteri koroner (CAD)

Penyakit arteri koroner merupakan penyebab serangan jantung di usia muda paling umum. Kondisi ini bisa terjadi saat ada penyumbatan kolesterol pada arteri koroner yang mengelilingi jantung.

Penyebab lain dari kondisi ini meliputi kelainan satu atau banyak arteri, gumpalan darah pada arteri koroner, gangguan sistem pembekuan darah, peradangan arteri, trauma dada, dan penyalahgunaan narkoba.

Faktor risiko penyakit arteri koroner pada orang yang lebih muda juga berkaitan dengan yang dialami oleh orang tua. Ini termasuk:

Gejala serangan jantung pada orang usia muda

pertolongan pertama serangan jantung

Setelah mengetahui penyebab serangan jantung pada usia muda, Anda juga perlu mengenali tanda dan gejala yang mungkin terjadi. 

Adapun, gejala serangan jantung pada anak muda yang biasanya muncul, seperti: 

  • nyeri ringan dan rasa tidak nyaman pada dada,
  • nyeri pada pundak, leher, hingga rahang,
  • rasa tekanan pada dada, 
  • sesak napas,
  • berkeringat dingin,
  • mual dan ingin muntah, hingga
  • rasa lelah berlebihan.

Selain serangan jantung, gejala-gejala tersebut memang bisa menandakan masalah kesehatan lain, seperti serangan panas, asma, atau bahkan efek samping dari ledakan emosi. 

Namun, Anda perlu waspada bila merasakan tanda-tanda serangan jantung secara bersamaan, terlebih bila memiliki sejumlah faktor risiko pada usia kurang dari 40 tahun.

Segera konsultasi dan periksa diri dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya, lalu menentukan perawatan yang tepat sesuai kondisi yang Anda alami.

mencegah serangan jantung”>Tips mencegah serangan jantung pada orang usia muda

makan sehat mencegah serangan jantung

Dengan mengetahui penyebab serangan jantung pada usia muda, sebenarnya hal ini bisa membantu Anda dalam mencegah berkembangnya gangguan kesehatan tersebut. 

Salah satu penyebabnya, yakni penyakit arteri koroner, umumnya berkaitan erat dengan gaya hidup yang buruk. Oleh sebab itu, perubahan gaya hidup bisa membantu Anda menurunkan risiko serangan jantung.

Berikut ini merupakan beberapa tips untuk mencegah serangan jantung yang bisa Anda lakukan.

1. Olahraga rutin

Rajin berolahraga setidaknya 150 menit per minggu bisa membantu menurunkan tekanan darah, menstabilkan kadar kolesterol, dan menjaga berat badan tetap sehat.

Sebaliknya, malas bergerak berisiko menyebabkan kenaikan tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan. Kesemua hal inilah yang jadi faktor risiko dari serangan jantung.

2. Berhenti merokok

Kandungan bahan kimia rokok bisa menganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah sekitarnya. Maka dari itu, Anda wajib berhenti merokok bila ingin mencegah serangan jantung. 

Anda tidak harus berhenti merokok secara mendadak. Akan tetapi, lakukan secara perlahan agar gejala penarikan nikotin yang muncul tidak begitu mengganggu Anda.

3. Jaga pola makan

Konsumsi makanan berlemak dan tinggi garam cenderung menaikkan berat badan dan dapat merusak jantung

Itulah sebabnya Anda perlu membatasi jenis makanan ini. Selain itu, Anda perlu meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya.

4. Kelola stres

Langkah lainnya yang dapat Anda terapkan untuk mencegah serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung yakni dengan tidak berlarut-larut saat stres. 

Cobalah mencari cara untuk mengurangi stres yang paling ampuh untuk Anda, seperti olahraga bersama, menulis, berkebun, maupun pergi liburan.

5. Periksa kesehatan rutin

Serangan jantung pada usia muda juga dapat Anda cegah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) secara rutin, setidaknya satu tahun sekali.

Tak hanya penyakit jantung, prosedur medis ini juga bisa membantu mengetahui risiko dan mencegah masalah kesehatan lain yang Anda alami ke depannya.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Heart attack. NHS UK. (2019). Retrieved 9 August 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/heart-attack/

Warning Signs of a Heart Attack. American Heart Association. (2022). Retrieved 9 August 2022, from https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/warning-signs-of-a-heart-attack

What’s Behind the Rise in Heart Attacks Among Young People?. Cardio Metabolic Institute. (2022). Retrieved 9 August 2022, from https://www.cminj.com/blog/whats-behind-the-rise-in-heart-attacks-among-young-people

Heart Attacks Can Strike Young Adults, So Know The Signs. American Council on Science and Health. (2016). Retrieved 9 August 2022, from https://www.acsh.org/news/2016/02/18/heart-attacks-can-strike-young-adults-so-know-the-signs

Why Are Heart Attacks on the Rise in Young People?. Cleveland Clinic. (2019). Retrieved 9 August 2022, from https://health.clevelandclinic.org/why-are-heart-attacks-on-the-rise-in-young-people/

Premature Heart Disease. Harvard Health. (2019). Retrieved 9 August 2022, from https://www.health.harvard.edu/heart-health/premature-heart-disease

Hypertrophic cardiomyopathy. British Heart Foundation. (2021). Retrieved 9 August 2022, from https://www.bhf.org.uk/informationsupport/conditions/cardiomyopathy/hypertrophic-cardiomyopathy

Kawasaki Disease. National Organization for Rare Disorders. (2020). Retrieved 9 August 2022, from https://rarediseases.org/rare-diseases/kawasaki-disease/

Coronary Heart Disease. National Heart, Lung, and Blood Institute. (2022). Retrieved 9 August 2022, from https://www.nhlbi.nih.gov/health/coronary-heart-disease

Versi Terbaru

18/08/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

NSTEMI, Jenis Serangan Jantung yang Tergolong Ringan

Daftar Obat Serangan Jantung yang Umum Digunakan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 18/08/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan