backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Daftar Obat Serangan Jantung yang Umum Digunakan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 25/07/2022

    Daftar Obat Serangan Jantung yang Umum Digunakan

    Serangan jantung adalah salah satu jenis penyakit jantung yang mematikan, jika tidak segera ditangani. Oleh sebab itu, jika Anda merasakan gejala serangan jantung, segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Ada berbagai jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi serangan jantung. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

    Obat untuk mengatasi serangan jantung

    Ada beberapa jenis obat yang sering digunakan oleh para dokter dan ahli medis untuk mengatasi serangan jantung pada pasien. Obat-obatan ini dikelompokkan berdasarkan penggunaannya.

    1. Antiplatelet

    Antiplatelet adalah jenis obat-obatan yang juga dapat digunakan untuk meredakan serangan jantung. Bahkan, obat ini sering digunakan oleh dokter atau ahli medis yang menangani Anda di rumah sakit sebagai pertolongan pertama pada serangan jantung.

    Tujuannya untuk mencegah terbentuknya gumpalan-gumpalan darah yang baru, atau mencegah pembesaran gumpalan darah yang sudah ada. Pencegahan ini dilakukan dengan menjauhkan platelet darah agar tidak menempel antara satu dengan yang lain.

    Jika dibiarkan, platelet yang saling menempel akan lebih mudah membentuk gumpalan darah. Gumpalan-gumpalan darah ini dapat menyumbat pembuluh darah arteri, penyebab utama terjadinya serangan jantung.

    Salah satu jenis obat antiplatelet yang paling sering digunakan untuk mengatasi serangan jantung adalah aspirin. Pasalnya, aspirin dapat membantu mengurangi pembentukan gumpalan darah, sehingga darah tetap mengalir menuju jantung meski hanya melalui pembuluh arteri yang menyempit.

    Meski begitu, penggunaan aspirin juga bisa memberikan efek samping. Melansir Family Doctor, efek samping yang bisa diberikan dari penggunaan aspirin adalah mual dan rasa ingin muntah. Bahkan ada pula orang yang merasa cemas atau mengalami gangguan tidur saat mengonsumsinya.

    2. Antikoagulan

    Golongan obat antikoagulan adalah golongan obat pengencer darah yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi berbagai jenis serangan jantung. Obat pengencer darah bukan berarti darah Anda akan lebih encer saat mengonsumsinya.

    Namun, obat ini memperkecil kemungkinan darah untuk membentuk gumpalan-gumpalan. Dengan begitu, obat ini pun mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah akibat gumpalan darah tersebut. Tidak hanya itu, obat ini juga bisa mencegah gumpalan yang sudah terbentuk untuk menjadi lebih besar lagi.

    Masalahnya, jika dibiarkan, gumpalan darah yang membesar justru dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius. Meski begitu, obat yang dapat digunakan untuk mengatasi serangan jantung ini, termasuk serangan jantung mendadak, dapat memberikan efek samping tertentu.

    Sebagai contoh, obat ini dapat memberikan efek samping seperti perdarahan. Apalagi jika Anda terluka, darah yang keluar akan lebih banyak dari biasanya. Bahkan, risiko Anda mengalami perdarahan menjadi lebih tinggi.

    Sebelum Anda menggunakan obat yang satu ini, ada baiknya untuk mengonsultasikan penggunaannya terlebih dahulu pada dokter. Jangan menggunakan obat ini tanpa seizin dokter Anda.

    3. ACE inhibitor

    Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors adalah obat yang utamanya mengatasi tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Namun, obat ini juga bisa digunakan untuk menangani salah satu penyakit jantung ini. Pasalnya, obat ini dapat mengatasi masalah jantung yang tidak memompa darah dengan baik.

    Obat ini mengatasi serangan jantung dengan menghambat produksi enzim angiostensin II yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Dengan begitu, aliran darah menuju jantung akan meningkat. Kondisi ini dapat meningkatkan kerja jantung menjadi lebih baik meski ada otot jantung yang telah rusak karena terjadi serangan jantung sebelumnya.

    Jika dokter menyarankan Anda untuk menggunakan ACE inhibitor, tandanya aliran darah menuju jantung telah menurun drastis. Obat ini bisa digunakan sebagai satu-satunya obat atau dokter mungkin akan mengombinasikannya dengan penggunaan obat-obatan lainnya, misalnya beta blocker atau diuretik.

    4. Beta blockers

    Obat lain yang bisa digunakan untuk mengatasi salah satu jenis penyakit jantung ini adalah golongan beta blockers. Bahkan, obat ini sering kali dianggap sebagai standar obat-obatan untuk mengatasi serangan jantung.

    Obat ini dapat membantu otot jantung menjadi lebih rileks, memperlambat detak jantung, dan mengurangi tekanan darah, sehingga kerja jantung menjadi lebih mudah.

    Selain itu, obat ini juga dapat menurunkan menurunkan tekanan dan kecepatan detak jantung Anda, sehingga menurunkan tekanan darah. Dengan begitu, obat ini bisa meredakan nyeri dada serta mengembalikan aliran darah setelah terjadinya serangan jantung.

    Sayangnya, beta blocker mungkin sedikit menyulitkan bagi penderita diabetes yang ingin menggunakan obat ini. Pasalnya, penggunaan beta blocker dapat mempersulit tubuh menyadari rendahnya kadar gula dalam darah.

    Padahal, salah satu ciri dari rendahnya kadar gula darah adalah jantung yang berdetak cepat. Oleh karena itu, jika Anda memiliki diabetes, dokter mungkin akan meminta agar Anda sering melakukan pemeriksaan kadar gula darah.

    5. Diuretik

    Obat ini juga bisa digunakan untuk membantu mengatasi serangan jantung. Diuretik atau pil air dapat membantu tubuh untuk membuang kelebihan garam dan cairan di dalam tubuh. Pasalnya, kadar garam dan air yang berlebih bisa masuk ke dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah.

    Sama dengan obat-obatan lainnya, diuretik umumnya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Biasanya, obat ini digunakan bersamaan dengan beta blockers atau ACE inhibitor.

    Tidak hanya pada pembuluh darah, obat diuretik juga bisa digunakan untuk mengurangi kadar cairan pada paru-paru dan bagian tubuh lainnya, termasuk pergelangan kaki dan paha.

    6. Statin

    Obat-obatan utamanya digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam darah, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Biasanya, orang yang harus mengonsumsi obat-obatan statin harus mengonsumsinya seumur hidup.

    Obat ini bisa digunakan untuk mencegah serangan jantung yang diakibatkan oleh kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah. Dengan begitu, plak kolesterol yang menumpuk di dalam pembuluh darah akan berkurang, dan risiko Anda mengalami serangan jantung pun menurun.

    7. Nitrogliserin

    Nitrogliserin adalah obat yang termasuk ke dalam golongan vasodilator. Obat ini utamanya digunakan untuk mengobati salah satu gejala serangan jantung yang paling umum, yaitu nyeri dada.

    Cara kerja dari obat untuk serangan jantung ini adalah membantu otot dan pembuluh darah di dalam tubuh menjadi lebih rileks. Hal ini meningkatkan aliran darah yang kaya akan oksigen menuju jantung. Dengan begitu, jantung tidak perlu bekerja terlalu keras dan rasa nyeri pada bagian dada pun teratasi.

    8. Morfin

    Obat lain yang juga bisa digunakan untuk mengatasi serangan jantung adalah morfin. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi rasa sakit sekaligus mengurangi respons emosional terhadap rasa sakit yang muncul. Dengan begitu, obat ini dapat membantu Anda mengatasi rasa sakit karena serangan jantung.

    Penggunaan morfin hanya boleh diberikan oleh dokter di rumah sakit. Anda tidak disarankan menggunakan morfin secara mandiri di rumah. Selain itu, morfin juga hanya digunakan untuk penggunaan jangka pendek saat rasa sakit akibat serangan jantung muncul.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 25/07/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan