Definisi kardiomiopati restriktif
Apa itu kardiomiopati restriktif?
Kardiomiopati restriktif adalah jenis dari kardiomiopati (masalah pada otot jantung) yang langka. Lebih jelasnya, kondisi ini menggambarkan ventrikel jantung yang kaku dan kurang fleksibel untuk mengembang saat terisi darah.
Orang dengan kondisi ini memiliki jantung yang tidak dapat memompa darah dengan baik. Darah dari jantung tidak bisa keluar ke seluruh tubuh. Akibatnya, ventrikel dan atrium akan membesar dan bisa menyebabkan gagal jantung.
Pada beberapa kasus, kondisi ini juga membuat cairan menumpuk dalam tubuh, termasuk paru-paru. Penyakit jantung yang menyerang ventrikel ini memiliki banyak sebutan lain, yakni infiltrative cardiomyopathy atau idiopathic restrictive cardiomyopathy.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Kardiomiopati restriktif adalah kondisi yang cukup langka ketimbang penyakit jantung lain, seperti serangan jantung atau aterosklerosis. Pada kebanyakan kasus, penyakit ini menyerang lanjut usia (lansia). Namun, tidak menutup kemungkinan juga menyerang semua usia.
Tanda & gejala kardiomiopati restriktif
Banyak orang dengan infiltrative cardiomyopathy tidak mengalami gejala, atau menunjukkan gejala ringan sehingga masih bisa menjalani kehidupan normal.
Akan tetapi, seiring waktu gejalanya akan semakin memburuk karena fungsi jantung yang semakin menurun.
Berdasarkan laman Cleveland Clinic, berikut ini adalah berbagai gejala kardiomiopati restriktif yang umumnya terjadi.
- Sesak napas yang awalnya muncul ketika berolahraga, tapi seiring waktu dapat muncul saat beristirahat.
- Lelah hingga tidak mampu untuk berolahraga seperti biasa.
- Tungkai kaki atau pergelangan tangan membengkak.
- Mual, kembung, dan nafsu makanan memburuk karena terjadinya retensi cairan.
- Palpitasi jantung.
- Pingsan karena denyut jantung yang tidak beraturan atau respons abnormal dari pembuluh darah selama latihan.
- Nyeri dada yang biasanya muncul saat olahraga atau melakukan aktivitas. Akan tetapi, juga bisa muncul ketika istirahat atau setelah makan.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda mengalami gejala penyakit jantung seperti di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Apalagi jika Anda menunjukkan gejala gagal jantung yang ditandai sesak napas parah secara tiba-tiba dan batuk lendir merah muda berbusa.
Setiap orang bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda, bahkan mengalami gejala yang tidak disebutkan pada ulasan sebelumnya.
Penyebab kardiomiopati restriktif
Idiopathic restrictive cardiomyopathy bukan penyakit yang umumnya genetik dari orangtua pada anaknya. Jika ada, kasusnya pun sangat kecil dan pada beberapa kasus penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
Namun sebagian lagi, mengalami kondisi ini karena ada masalah kesehatan lain. Berikut ini adalah berbagai penyebab dari kardiomiopati restriktif.
- Hemokromatosis: penyakit yang menyebabkan terlalu banyak zat besi yang menumpuk pada tubuh. Zat besi esktra ini bisa menjadi racun dan merusak organ, termasuk jantung.
- Amiloidosis: penyakit yang menyebabkan penumpukan protein yang tidak normal pada organ dan jaringan.
- Sarcoidosis: penyakit yang menyebabkan peradangan pada organ tubuh karena respons imun yang abnormal. Akibatnya, akan terbentuk gumpalan kecil sel pada organ, termasuk jantung.
- Scleroderma: penyakit yang menyebabkan pengerasan jaringan dalam tubuh, yang mungkin membuat ventrikel menjadi kaku.
- Penyakit endomiokard eosinofilik: penyakit akibat tumor, limfoma, atau penyakit oleh parasit tertentu.
- Pengobatan tertentu: pernah menjalani pengobatan kanker, seperti radioterapi atau kemoterapi.
Faktor risiko kardiomiopati restriktif
Meski penyakit jantung ini bisa menyerang siapa saja. Beberapa orang dengan faktor tentu bisa memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit ini, seperti:
- Pernah menjalani pengobatan kanker.
- Punya masalah kesehatan tertentu yang menyebabkan kesehatan jantung terganggu.
Diagnosis & pengobatan kardiomiopati restriktif
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?
Guna menegakkan diagnosis penyakit, kardiomiopati restriktif dokter akan mengecek riwayat kesehatan Anda dan keluarga. Di samping itu, dokter juga akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes kesehatan, seperti:
- elektrokardiogram untuk memeriksa irama jantung,
- rontgen dada atau MRI untuk melihat ukuran dan kondisi jantung,
- tes darah untuk membantu menilai jenis kardiomiopati,
- ekokardiogram untuk memeriksa aliran darah pada jantung dan seberapa baik jantung memompa darah,
- kateterisasi jantung dengan angiografi koroner untuk melihat arteri dalam kasus khusus, serta mengukur tekanan pada jantung, dan
- tes latihan untuk mengukur fungsi jantung selama Anda berolahraga.
Apa saja pengobatan untuk kardiomiopati restriktif?
Pengobatan sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh, jika penyebabnya adalah hemokromatis, pasien akan menjalani terapi khelasi, yakni terapi untuk mengeluarkan zat besi yang berlebihan.
Bila penyebabnya amilodosis. dokter akan merekomendasikan transplatasi sumsum tulang belakang. Tujuannya, untuk menggantikan sel-sel yang membuat protein amiloid.
Selain itu, dokter juga akan mengarahkan perawatan untuk meredakan gejala kardiomiopati restriktif.
Minum obat
Obat-obatan juga bisa membantu meringankan gejala. Berikut ini adalah beberapa obat yang biasanya dokter resepkan untuk pasien.
- Pil diuretik untuk mengurangi pembengkakan.
- Beta-blocker untuk mengurangi beban kerja jantung dan meningkatkan fungsinya.
- ACE inhibitor untuk membantu jantung memompa darah lebih baik.
- Antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah jika pasien mengalami gejala aritmia.
Prosedur pembedahan
Jika pengobatan belum efektif dalam mengobati penyakit jantung, dokter akan mengajukan transplantasi jantung. Kemungkinan dokter merekomendasikan tindakan ini jika fungsi jantung sudah rusak dan pengobatan lain tidak menunjukkan efek positif.
Pengobatan kardiomiopati restriktif di rumah
Selain minum obat atau menjalani prosedur medis lanjutan, pasien kardiomiopati restriktif juga mengubah gaya hidupnya. Tujuannya untuk mendukung efektivitas pengobatan dalam menekan gejala dan mencegah keparahan kondisi.
Diet
Begitu Anda mengalami gejala seperti sesak napas atau kelelahan, Anda harus membatasi asupan garam (natrium) hingga 2.000 hingga 3.000 mg per hari. Diet untuk jantung yang lemah ini tetap harus dilakukan walaupun gejalanya telah mereda.
Anda bisa membatasi asupan garam dengan mengurangi makanan kemasan dan memperbanyak dengan rempah ketika memasak.
Olahraga
Olahraga memang baik untuk jantung. Akan tetapi, aktivitas ini bisa memicu munculnya gejala. Oleh karena itu, sebelum berolahraga, Anda perlu memastikan tubuh Anda sehat.
Sering-sering beristirahat di sela olahraga dan pilih olahraga yang memang tepat untuk Anda. Konsultasikan hal ini lebih lanjut pada dokter.
Pencegahan kardiomiopati restriktif
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kardiomiopati restriktif. Mengingat penyebabnya yang berasal dari masalah kesehatan tertentu atau tanpa penyebab yang jelas.
Meski begitu, Anda tetap perlu menjaga kesehatan jantung, contohnya dengan mengurangi asupan garam, tidur cukup, berhenti merokok, dan olahraga secara rutin.
[embed-health-tool-heart-rate]