Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Proses ini akan terganggu jika Anda mengalami kardiomiopati. Jika otot jantung Anda mengalami gangguan, maka akan timbul sejumlah gejala yang Anda rasakan dan harus diwaspadai. Apa saja gejala kardiomiopati? Yuk, cari tahu lebih lanjut supaya Anda lebih waspada!
Gejala kardiomiopati yang perlu Anda waspadai
Kardiomiopati yang dikenal juga dengan penyakit lemah jangung adalah gangguan pada otot jantung yang membuat jantung sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Saat ini banyak pilihan cara untuk meredakan gejala kardiomiopati yakni minum obat, menjalani operasi jantung, memasang alat pacu jantung, atau mendapatkan transplantasi jantung. Jika tidak diobati segera, kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung dan mengancam jiwa.
Pada kebanyakan kasus, penderita jantung lemah tidak merasakan tanda dan gejalanya. Gejala biasanya muncul ketika fungsi jantung sudah mulai menurun. Berikut ini adalah berbagai tanda dan gejala kardiomiopati yang perlu Anda kenali.
1. Sesak napas
Jantung yang sehat ditandai dengan napas yang normal. Sebaliknya, jika jantung bermasalah, kemungkinan besar Anda juga akan mengalami masalah sesak napas. Dalam dunia medis, sesak napas ini dikenal dengan istilah dispnea.
Dalam kondisi sehat, Anda bisa saja mengalami sesak napas contohnya, ketika melakukan aktivitas tingkat tinggi yang membuat membuat tubuh butuh energi dalam jumlah besar, berada di lingkungan dengan ketinggian tertentu, atau ketika berada di ruangan dengan suhu sangat tinggi.
Bila sesak napas terjadi di luar alasan tersebut, organ jantung Anda bisa jadi salah satu penyebabnya. Ini karena jantung tidak mampu memompa darah kaya oksigen yang mencukupi kebutuhan sehingga Anda mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas dengan normal.
Gejala kardiomiopati ini akan semakin memburuk seiring waktu. Awalnya mungkin hanya terjadi ketika Anda berativitas, namun kemudian masalah ini bisa muncul ketika Anda beristirahat.
2. Tubuh kelelahan
Kelelahan adalah pertanda tubuh Anda membutuhkan istirahat dan bahan bakar untuk menghasilkan energi baru. Selain makanan dan minuman, tubuh juga membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. Nah, oksigen ini diangkut bersamaan dengan darah dari paru-paru ke jantung.
Pada pengidap kardiomiopati, jantung tidak bisa memompa darah kaya oksigen dengan benar. Itulah sebabnya, asupan oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel lain di dalam tubuh tidak mencukupi. Akhirnya, membuat tubuh jadi mudah kelelahan.
Jika Anda merasa cepat lelah padahal melakukan aktivitas harian yang biasanya dikerjakan, Anda patut mencurigai adanya masalah pada tubuh. Termasuk, pada kesehatan jantung Anda.
3. Nyeri dada
Nyeri dada merupakan gejala khas dari penyakit jantung, termasuk kardiomiopati. Kondisi ini digambarkan dengan perasaan dada sebelah kiri tertekan dan tidak nyaman. Munculnya gejala ini menandakan jantung Anda yang berada di sebelah kiri mengalami masalah, paling sering karena asupan darah yang kaya oksigen tidak mencukupi.
Gejala ini berbeda dengan nyeri dada yang diakibatkan oleh masalah pencernaan, seperti GERD. Pada orang dengan GERD, nyeri dada yang dimaksud adalah sensasi panas pada dada bagian tengah yang kadang menyebar hingga ke tenggorokan.
4. Aritmia
Aritmia adalah denyut jantung tidak beraturan, bisa lebih lambat, lebih cepat, atau keduanya terjadi bersamaan. Kondisi ini terjadi karena sinyal listrik yang mengontrol detak jantung mengalami gangguan.
Denyut jantung bisa saja berubah karena ketakutan, sedang berolahraga, atau ketika stres. Kondisi ini juga bisa terjadi karena kondisi jantung yang lemah dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
5. Murmur jantung
Munculnya suara berdesing atau berdesir dari jantung Anda disebut dengan murmur jantung. Suara ini muncul karena darah yang bergejolak di dalam atau di dekat jantung. Murmur jantung bisa terdengar melalui stetoskop dokter. Kadang murmur jantung tidak berbahaya, tapi bila diikuti dengan gejala kardiomiopati yang disebutkan sebelumnya, seperti nyeri dada dan sesak napas, segera periksa ke dokter.
6. Pembengkakan pada tubuh
Menurut Cleveland Clinic, jenis kardiomiopati dilatasi membuat kemampuan jantung dalam memompa darah mengalami penurunan karena ruang pemompaan utama jantung melebar dan melemah. Awalnya, bilik jantung akan merespons dengan meregangkan untuk menahan lebih banyak darah yang akan dipompa ke seluruh tubuh. Ini membantu memperkuat kontraksi jantung dan membuat darah tetap bergerak untuk sementara waktu.
Seiring waktu, dinding otot jantung melemah dan tidak mampu memompa dengan kuat. Ginjal pun merespon dengan menahan cairan (air) dan natrium. Kondisi ini dapat menimulkan edema, alias retensi cairan yang membuat pergelangan kaki bengkak. Biasanya ini menjadi salah satu gejala kardiomiopati sudah menyebabkan gagal jantung.
7. Gejala kardimiopati yang telah menyebabkan gagal jantung
Selain gejala-gejala di atas, penyakit kardiomiopati yang telah menyebabkan gagal jantung bisa menimbulkan batuk terus-menerus dengan dahak berwarna putih atau merah muda.
Selain itu, berat badan juga akan naik dengan cepat karena terjadinya penumpukan cairan. Pembengkakan bisa juga terjadi di area perut dan menimbulkan nafsu makan menurun, mual, dan muntah.
Kapan Anda harus ke dokter?
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, terutama lebih dari satu gejala, segera periksa ke dokter. Orang dengan penyakit ini perlu mendapatkan penanganan segera, karena bisa menimbulkan komplikasi lebih parah, seperti pengumpalan darah, henti jantung, dan kematian mendadak.
Di awal perkembangan penyakit, kardiomiopati sering tidak menimbulkan gejala. Namun, jika Anda masuk dalam golongan orang yang berisiko, sebaiknya rutin periksa kesehatan Anda ke dokter.
Golongan orang yang berisiko jantung lemah meliputi memiliki hipertensi kronis, pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, punya anggota keluarga dengan penyakit kardimiopati, dan obesitas serta pecandu alkohol.
[embed-health-tool-heart-rate]