backup og meta

Chronic Venous Insufficiency (Insufisiensi Vena Kronis)

Chronic Venous Insufficiency (Insufisiensi Vena Kronis)

Definisi chronic venous insufficiency

Apa itu chronic venous insufficiency (CVI)?

Chronic venous insufficiency (CVI) adalah gangguan aliran darah dari pembuluh darah vena kaki ke jantung. Kondisi ini disebut juga insufisiensi vena kronik atau stasis vena kronis.

Pembuluh darah memiliki katup yang menjaga aliran darah tetap ke satu arah, yaitu ke jantung. Pada penderita chronic venous insufficiency, katup pada pembuluh darah kaki tidak berfungsi dengan baik, sehingga terjadi penumpukan cairan di kaki.

Kondisi ini bisa berlanjut ke berbagai masalah lain, termasuk varises.

Seberapa umum kondisi ini?

CVI lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Hal tersebut terbukti oleh  The University of Chicago Medical Center yang menyatakan bahwa kondisi ini juga lebih mungkin terjadi pada wanita usia 40-49 dan pria usia 70-70.

Namun, Anda bisa mencegah terjadinya kondisi ini dengan menghindari faktor-faktor pemicunya.

Tanda & gejala chronic venous insufficiency

Apa saja gejala chronic venous insufficiency (CVI)?

Ciri-ciri dan gejala CVI yang paling umum adalah:

  • Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki (edema).
  • Rasa sakit yang memburuk saat Anda berdiri, dan membaik saat Anda mengangkat kaki.
  • Kram pada kaki.
  • Rasa sakit pada kaki, atau kaki terasa berat.
  • Kaki gatal.
  • Kaki lemah.
  • Penebalan kulit di kaki atau pergelangan kaki.
  • Perubahan warna pada kulit, terutama pada area pergelangan kaki.
  • Luka pada kaki.
  • Varises.
  • Betis terasa kencang.

Mungkin ada gejala yang tidak disebutkan di atas. Konsultasikan pada dokter untuk informasi tentang gejala lainnya.

Penyebab chronic venous insufficiency

Apa penyebab chronic venous insufficiency (CVI)?

Pembuluh vena mengembalikan darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Untuk berhasil mencapai jantung, darah harus mengalir ke arah atas dari pembuluh vena yang ada pada kaki.

Pada saat itu, otot pada betis dan otot pada telapak kaki harus berkontraksi untuk membuat pembuluh vena dapat mendorong darah ke arah atas.

Nah, chronic venous insufficiency muncul saat jalan darah menuju ke atas mengalami kerusakan. Alhasil, darah yang seharusnya mengalir ke atas justru berbalik ke bawah.

Kerusakan ini bisa saja terjadi karena faktor usia, terlalu sering duduk atau berdiri, dan kombinasi atas kedua kondisi.

Saat pembuluh vena melemah hingga tak bisa memompa darah ke atas menuju jantung, tekanan darah pada pembuluh vena akan terus meningkat hingga menyebabkan CVI.

Kondisi ini juga sering terjadi sebagai komplikasi dari penggumpalan darah yang terjadi pada pembuluh darah pada area kaki, atau deep vein thrombosis (DVT).

Namun, tak menutup kondisi ini terjadi karena adanya tumor pada paha, malformasi vaskular, dan berbagai alasan yang tak dapat Anda ketahui dengan pasti.

Faktor risiko chronic venous insufficiency

Apa saja faktor risiko dari kondisi ini?

Ada banyak hal yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami chronic venous insufficiency, antara lain:

  • Adanya gumpalan darah.
  • Adanya varises.
  • Obesitas.
  • Sedang hamil.
  • Perokok.
  • Penderita kanker.
  • Otot kaki lemah, atau pernah mengalami cedera kaki.
  • Terdapat pembengkakan vena superfisial (phlebitis).
  • Ada anggota keluarga yang memiliki kondisi serupa.
  • Gaya hidup tidak aktif (berdiri atau duduk dalam waktu lama tanpa banyak bergerak dapat menimbulkan tekanan darah tinggi pada vena kaki dan meningkatkan risiko Anda)

Diagnosis & pengobatan untuk chronic venous insufficiency

Informasi di bawah ini tidak dapat dijadikan pengganti konsultasi medis. SELALU konsultasikan pada dokter untuk mendapat informasi tentang pengobatan. 

Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mencari tahu riwayat medis Anda. Beberapa tes pencitraan juga mungkin dilakukan, termasuk venogram dan duplex ultrasound.

Venogram

Dokter akan menyuntikkan pewarna kontras ke pembuluh darah Anda untuk memperjelas tampilannya saat di-rontgen.

Duplex ultrasound

Ini adalah tes untuk mengukur kecepatan dan arah aliran darah pada pembuluh darah. Tim medis akan mengoleskan gel ke kulit Anda dan menempelkan alat kecil bernama transducer. 

Alat tersebut menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambaran aliran darah Anda ke komputer.

Bagaimana cara mengobati chronic venous insufficiency (CVI)?

Pengobatan untuk insufisiensi vena kronik akan bergantung pada banyak hal, yaitu penyebab, kondisi kesehatan Anda, dan riwayat medis Anda.

Lalul, tim medis juga akan mempertimbangkan faktor lain sebelum memulai pengobatan, seperti:

  • Gejala spesifik yang Anda rasakan.
  • Usia Anda.
  • Tingkat keparahan kondisi Anda.
  • Seberapa kuat toleransi Anda terhadap obat-obatan dan prosedur pengobatan.

Pengobatan paling umum untuk CVI adalah stoking kompresi (compression stockings), yaitu stocking yang bisa mengatasi kaki varises atau bengkak, yang biasa dokter resepkan.

Stocking elastik ini akan menekan pergelangan kaki dan kaki bagian bawah, membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi pembengkakan.

Compression stockings tersedia dalam berbagai level dan ukuran. Dokter akan menentukan tipe dan ukuran mana yang paling sesuai untuk Anda.

Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi insufisiensi vena kronika adalah:

1. Melancarkan aliran darah

Cara melancarkan aliran darah yang bisa Anda lakukan:

  • Saat duduk atau tidur, angkat kaki Anda dan ganjal dengan bantal sehingga posisinya tetap menghadap ke atas.
  • Gunakan compression stockings.
  • Hindari menyilangkan kaki saat duduk.
  • Olahraga teratur.

2. Obat-obatan

Obat-obatan yang bisa membantu mengatasi CVI adalah:

  • Diuretik, atau obat-obatan yang membuat tubuh Anda mengeluarkan lebih banyak cairan (biasanya lewat air seni).
  • Antikoagulan, atau obat-obatan yang mengencerkan darah.
  • Pentoxifylline, obat yang melancarkan aliran darah.

3. Operasi

Pada kondisi yang lebih serius, chronic vebous insufficiency membutuhkan operasi untuk mengobatinya. Operasi yang bisa Anda jalani untuk mengatasi kondisi ini adalah:

Operasi memperbaiki pembuluh darah atau katup

  • Mengangkat pembuluh darah yang rusak.
  • Operasi endoskopis: Dokter akan memasukkan tabung tipis dengan kamera pada bagian dalamnya untuk membantu melihat dan mengikat varises.
  • Bypass vena: Transplantasi menggunakan pembuluh darah sehat yang akan tim medis ambil dari bagian lain pada tubuh Anda. Prosedur ini biasanya hanya akan dokter lakukan jika paha bagian atas terpengaruh, atau untuk kondisi yang sudah sangat parah dan dokter tak bisa mengobati dengan cara lain.
  • Operasi laser: Metode pengobatan baru ini menggunakan laser untuk mengurangi atau menutup kerusakan pada pembuluh darah, menggunakan cahaya. Prosedur ini tidak membutuhkan pembedahan.

Ambulatory phlebectomy

Prosedur ini adalah operasi pengangkatan varises. Dokter akan membius area kecil pada kaki Anda, kemudian menusuk dan mengangkat bagian kecil varises. Pelaksanaan dari prosedur ini tergolong cukup singkat dan pasien tidak perlu opname.

Sclerotherapy

Ini adalah pengobatan untuk insufisiensi vena kronik yang sudah parah. Biasanya, dokter akan menyuntikkan bahan kimia ke pembuluh darah yang rusak, sehingga ia akan berhenti berfungsi.

Efeknya, darah akan mengalir ke jantung melalui pembuluh darah yang lain, sedangkan tubuh akan pelan-pelan penyerap pembuluh darah yang telah rusak. Prosedur ini bisa dokter atau tim medis lakukan jika pembuluh darah yang rusak berukuran kecil atau sedang.

Prosedur kateter

Pada kasus yang parah, dokter akan menggunakan kateter untuk pembuluh darah yang lebih besar.

Kateter (tabung tipis) akan dimasukkan ke pembuluh darah, dipanaskan ujungnya, kemudian dilepaskan. Suhu panas tersebut akan membuat pembuluh darah menutup ketika kateter ditarik keluar.

Pencegahan untuk chronic venous insufficiency

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah chronic venous insufficiency (CVI)?

Menurut Cleveland Clinic, jika ada anggota keluarga Anda yang mengalami CVI, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya terjadi:

  • Jangan berdiri atau duduk pada satu posisi yang sama selama waktu yang lama. Berdiri dan bergeraklah setiap sekian menit.
  • Jangan merokok.
  • Olahraga teratur.
  • Jaga berat badan supaya tidak berlebih.
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi.
  • Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat atau memberikan tekanan pada tubuh.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chronic Venous Insufficiency. Retrieved 14 June 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/chronic-venous-insufficiency

Chronic Venous Insufficiency. Retrieved 14 June 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16872-chronic-venous-insufficiency-cvi

Chronic Venous Insufficiency. Retrieved 14 June 2021, from https://vascular.org/patients/vascular-conditions/chronic-venous-insufficiency

 

Versi Terbaru

19/07/2021

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Henti Jantung dan Serangan Jantung, Apa Bedanya?

Tumor Jantung


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 19/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan