- Sesak napas disertai tubuh kelelahan dan mengeluarkan keringat dingin.
- Dada nyeri seperti ditekan atau diremas yang menyebar hingga ke leher, rahang, dan punggung. Gejala ini terjadi secara berulang sebagai tanda peringatan.
- Sakit kepala ringan atau pusing mendadak.
- Perut terasa mual atau mulas.
3. Penyebab atau masalah kesehatan yang mendasari
Anda juga bisa melihat perbedaan keduanya dari penyebab atau masalah kesehatan yang mendasari.
Sebagian besar kasus henti jantung disebabkan oleh aritmia yang berasal dari bilik jantung, yaitu fibrilasi ventrikel. Namun, aritmia juga dapat berasal dari serambi kanan jantung, yakni atrial fibrilasi yang menyebabkan gangguan sinyal untuk memompa darah pada otot bilik jantung dan berakibat terjadinya henti jantung.
Henti jantung lebih mungkin dialami seseorang yang lahir dengan cacat jantung bawaan. Beberapa kejadian trauma juga dapat menyebabkan henti jantung secara mendadak seperti saat tersetrum, overdosis obat, aktivitas fisik terlalu berat, kehilangan banyak darah, penyumbatan saluran pernapasan, mengalami kecelakaan, tenggelam, dan hipotermia.
Beda dengan henti jantung, serangan jantung umumnya disebabkan oleh penyumbatan arteri jantung oleh plak dari kolesterol dan kalsium secara progresif, seperti aterosklerosis. Penyumbatan tersebut mempersempit pembuluh darah sehingga aliran darah tidak bersirkulasi dengan lancar.
Di samping itu, serangan jantung juga lebih sering menyerang orang dengan hipertensi (tekanan darah tinggi), obesitas, atau kurang menerapkan gaya hidup sehat.
American Heart Association menyebutkan bahwa meskipun beda, henti jantung dan serangan jantung saling berkaitan. Pasalnya, henti jantung mendadak dapat terjadi setelah seseorang mengalami serangan jantung. Itu artinya, serangan jantung merupakan salah satu faktor pemicu henti jantung.
4. Tindakan penanganannya
Selain perbedaan gejala dan penyebab, maka dapat diperhatikan dari tindakan penangannya yang berbeda.
Pada henti jantung, ahli medis akan memberikan CPR (CPR/Cardiopulmonary Resuscitation) atau resusitasi jantung dan paru. Tujuannya untuk menjaga darah yang mengandung oksigen tetap mengalir ke otak dan organ vital lainnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar