backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

3 Pantangan Makanan dan Minuman Saat Trombosit Turun Akibat DBD

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 08/07/2020

    3 Pantangan Makanan dan Minuman Saat Trombosit Turun Akibat DBD

    Salah satu kondisi yang terjadi saat demam berdarah adalah jumlah trombosit yang turun. Jika terus-menerus turun akan mengancam jiwa pasien DBD. Nah, agar trombosit tak turun dan malah naik, ada beberapa pantangan makanan yang mesti dipatuhi saat mengalami DBD.

    Jika kekurangan asupan nutrisi, pembentukan dan peran trombosit tidak bekerja optimal. Lantas, apa peran trombosit dan pantangan makanan dan minuman apa saja yang harus dilakukan saat DBD? Ketahui penjelasannya berikut ini.

    Peran penting trombosit dalam sistem imunitas tubuh

    Trombosit atau keping darah membantu tubuh untuk menghentikan pendarahan. Bila pembuluh darah rusak, trombosit langsung bekerja membentuk sumbatan untuk memperbaiki kerusakan. 

    Di samping itu, trombosit menjadi respon pertama sistem kekebalan tubuh terhadap virus, bakteri, atau alergen yang masuk ke dalam aliran darah. Trombosit akan mengaktifkan sinyal yang mendeteksi adanya kompleks imun yang terbentuk akibat reaksi antibodi terhadap infeksi ulang oleh kuman.

    Jumlah trombosit normal pada orang dewasa mencapai 150.000-450.000 di dalam darah. Pada orang yang DBD, jumlah trombosit bisa lebih rendah dari batas bawah jumlah normal.

    Jumlah trombosit yang rendah bisa membuat pasien DBD mengalami gejala seperti mimisan, mudah memar, perdarahan, berdarah saat menyikat gigi, dan bintik-bintik merah.

    Oleh karenanya, ada pantangan makanan dan minuman yang perlu dilakukan Anda saat DBD, sehingga daya tahan tubuh dapat pulih secara optimal.

    Deretan pantangan makanan dan minuman saat DBD

    Setelah mengetahui betapa pentingnya trombosit, kini Anda perlu tahu makanan dan minuman apa saja yang menjadi pantangan saat DBD.

    1. Makanan dan minuman manis

    Makanan mengandung tinggi gula adalah pantangan saat DBD melanda. Ini disebabkan gula dalam makanan manis membatasi peran sistem kekebalan tubuh untuk melindungi tubuh dari bakteri. Ketika sistem kekebalan tubuh terganggu, maka pemulihan DBD juga berangsur lama.

    Misalnya, minuman bersoda, minuman kaleng, kue manis, biskuit, cake, dan lainnya. Konsumsi asupan manis bisa meningkatkan peradangan dan membuat tubuh lebih lesu karena sistem imunitas yang tidak bereaksi optimal.

    Saat DBD, Anda bisa mengonsumsi asupan manis seperti jambu biji (guava) dalam bentuk buah atau jus. Jambu biji merupakan sumber vitamin C yang berperan penting meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C berperan dalam melawan virus dan bakteri penyebab infeksi. Anda bisa rutin mengonsumsinya untuk membantu proses pemulihan saat DBD.

    2. Alkohol

    Tidak hanya makanan, tetapi minuman yang mengandung alkohol salah satu pantangan saat DBD. Alkohol memberi efek penurunan trombosit di dalam darah dengan menghambat produksinya pada sumsum tulang belakang. 

    Diketahui sebelumnya trombosit bekerja dengan menggumpalkan darah dengan memberikan sumbatan saat adanya pembuluh darah yang cedera. Namun, alkohol bisa membuat fungsi trombosit terganggu, sehingga gagal melakukan tugasnya dalam membekukan darah.

    Alkohol tidak hanya memberikan dampak penurunan trombosit, tetapi juga memicu dehidrasi. Jangan lupa untuk minum banyak air putih selama masa pemulihan DBD untuk menjaga kestabilan cairan tubuh.

    3. Makanan berlemak

    Makanan yang berlemak, termasuk berminyak, merupakan hal yang harus dihindari saat DBD. Makanan yang berlemak dan berminyak dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam darah. 

    Tingginya kolesterol memengaruhi kelancaran trombosit dalam darah untuk menjalankan fungsinya melindungi tubuh. Maka itu, hindari makanan yang digoreng dan daging berlemak. Konsumsilah protein yang lebih sehat, misalnya ayam atau daging sapi tanpa lemak untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 08/07/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan