Gangguan hormon terjadi ketika produksi hormon di dalam tubuh mengalami ketidakseimbangan. Ada banyak jenis gangguan hormon, salah satunya adalah penyakit tiroid yang berkaitan dengan hormon tiroid.
Apa itu penyakit tiroid?
Penyakit tiroid adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh adanya gangguan pada kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid merupakan organ kecil berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher.
Gangguan tersebut mengakibatkan perubahan bentuk atau perubahan pada fungsi kelenjar tiroid yang membuat produksi hormon jadi terlalu sedikit atau terlalu banyak.
Setiap harinya, kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Hormon tiroid berperan dalam banyak aktivitas di dalam tubuh, termasuk metabolisme makanan menjadi energi, pembakaran kalori, serta pengaturan detak jantung.
Bila kelenjar tiroid mengalami masalah, fungsi organ-organ di dalam tubuh juga akan terganggu. Alhasil, timbul berbagai gejala seperti detak jantung tidak teratur, mudah lelah, atau perubahan berat badan yang signifikan.
Penyakit tiroid termasuk masalah kesehatan yang umum terjadi. Di Indonesia sendiri, angka total kasus penyakit tiroid belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita ketimbang pria.
Jenis-jenis penyakit tiroid
Penyakit tiroid terdiri atas beberapa jenis yang berbeda, berikut beberapa di antaranya.
1. Hipertiroid
Hipertiroid merupakan kondisi yang terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin. Kondisi ini membuat metabolisme tubuh menjadi lebih cepat.
Hipertiroid dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja dan membuat jantung berdetak lebih cepat atau tidak teratur.
2. Hipotiroid
Kebalikan dari hipertiroid, hipotiroid adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan hormon tiroid. Akibatnya, metabolisme tubuh pun melambat.
Hipotiroid yang berkelanjutan dapat berkembang menjadi miksedema. Miksedema merupakan komplikasi serius yang dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh, anemia, gagal jantung, hingga koma.
3. Nodul tiroid
Nodul tiroid atau gondok lokal ditandai dengan kemunculan benjolan padat atau berisi cairan yang terbentuk di dalam tiroid. Kebanyakan kasus nodul tiroid tidak menimbulkan gejala.
Meski jarang bersifat kanker, pasien tetap harus melakukan pemeriksaan guna mengetahui persebaran gondok lokal.
4. Tiroiditis
Tiroiditis merupakan penyakit peradangan dan pembengkakan pada kelenjar tiroid yang membuat produksi hormon jadi berlebihan atau berkurang.
Kondisi ini terdiri dari berbagai jenis yang berbeda. Jenis yang paling umum menyerang orang-orang yakni tiroiditis Hashimoto.
5. Gondok
Gondok merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang abnormal. Kondisi ini bisa terjadi pada orang-orang yang memiliki kondisi hipertiroidisme maupun hipotiroidisme.
Meski tidak terasa sakit, gondok yang terlalu besar dapat menimbulkan rasa tak nyaman, menyebabkan batuk-batuk, atau kesulitan menelan.
6. Kanker tiroid
Sama seperti organ tubuh lainnya, kanker juga bisa tumbuh pada kelenjar tiroid. Ada empat jenis kanker tiroid yang umum, yakni kanker papiler, meduler, folikel, dan anaplastik.
Kanker tiroid yang berhasil dideteksi pada awal kemunculan penyakitnya biasanya masih bisa disembuhkan.
Gejala penyakit tiroid
Penyakit tiroid dapat menimbulkan bermacam-macam gejala, tergantung dengan jenis penyakitnya.
Namun, gejala penyakit tiroid sering kali menyerupai penyakit lain sehingga cukup sulit untuk mengetahui apakah suatu gejala memang terkait dengan tiroid atau masalah lainnya.
Gejala tiroid terbagi menjadi dua kelompok, yaitu gejala terkait hipotiroidisme dan hipertiroidisme.
Bila hormon tiroid tiroid di dalam tubuh terlalu tinggi, gejala yang muncul meliputi:
- perasaan gugup, mudah cemas, atau mudah marah,
- sulit tidur,
- turun berat badan secara drastis,
- leher membengkak,
- periode menstruasi yang tidak teratur,
- lebih sensitif terhadap panas, serta
- gangguan pada penglihatan atau iritasi mata.
Sementara bila tubuh kekurangan hormon tiroid, gejalanya yaitu:
- merasa cepat lelah,
- berat badan bertambah,
- mudah lupa,
- menstruasi yang berat,
- rambut kering dan kasar,
- suara serak, serta
- tidak tahan suhu dingin.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala yang tak kunjung membaik, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Apa penyebab penyakit tiroid?
Produksi hormon tiroid yang tidak memadai akan mengakibatkan ketidakseimbangan reaksi kimia dalam tubuh Anda.
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan kemunculan penyakit ini, yakni penyakit autoimun, konsumsi obat untuk hipertiroid, terapi radiasi, dan infeksi virus atau bakteri.
Anda akan lebih rentan mengalami penyakit tiroid bila:
- berusia lebih dari 60 tahun,
- memiliki penyakit autoimun,
- memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid,
- sedang menjalani perawatan dengan yodium radioaktif atau obat anti-tiroid,
- pernah atau baru saja menjalani operasi tiroid (tiroidektomi), dan
- sedang hamil atau baru melahirkan dalam enam bulan terakhir.
Diagnosis dan pengobatan penyakit tiroid
Mengingat gejalanya yang dapat menyerupai gejala penyakit lain, dokter biasanya akan mendiagnosis penyakit tiroid dengan melakukan berbagai metode pemeriksaan.
Proses diagnosis dapat meliputi pemeriksaan fisik yang dilanjutkan dengan tes darah, tes pencitraan, atau biopsi.
Setelah itu, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan jenis penyakitnya. Bila penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi, dokter dapat memberikan obat-obatan berikut.
- Obat anti-tiroid: berfungsi untuk menghentikan produksi hormon dari kelenjar tiroid, jenis obatnya dapat meliputi methimazole dan propylthioracil.
- Yodium radioaktif: berfungsi untuk menghancurkan sel-sel tiroid dan mencegah produksi hormon tiroid tingkat tinggi.
- Beta blocker: tidak memengaruhi jumlah hormon tiroid, tetapi membantu mengendalikan gejala penyakit.
Pada beberapa kasus, tiroidektomi akan dilakukan jika pengobatan sebelumnya kurang efektif. Tiroidektomi melibatkan pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid. Setelah itu, Anda harus mengonsumsi hormon pengganti tiroid selama sisa hidup Anda.
Bagi pasien yang memiliki kadar hormon tiroid rendah, harus dilakukan terapi penggantian hormon. Pada pengobatan ini, dokter akan memberikan obat hormon sintetis guna mengganti hormon tiroid.
Salah satu jenis obatnya yang sering digunakan yakni levothyroxine. Obat ini dapat mengendalikan gejala serta membantu pasien menjalani hidup yang normal.
Bagaimana cara mencegah penyakit tiroid?
Pada intinya, menjaga pola makan dan hidup sehat merupakan kunci utama mencegah gangguan tiroid. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.
- Berhenti merokok.
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung yodium, selenium, zinc, dan kalsium.
- Kurangi asupan makanan atau minuman yang berbahan dasar kedelai.
- Rutin berolahraga minimal 30 menit per hari.
- Tidur malam yang cukup, kira-kira selama 7–8 jam setiap hari.
Bila Anda masih memiliki pertanyaan seputar penyakit tiroid atau khawatir akan gejala tertentu, segera hubungi dokter.
[embed-health-tool-bmi]