Penelitian lain yang dimuat dalam Archives of Sexual Behavior menunjukkan hasil serupa, yaitu wanita lebih cenderung mendesah saat berhubungan seksual jika dibandingkan dengan pria. Namun, bukan berarti pria tak memproduksi suara apapun saat bercinta. Beberapa pria juga mengeluarkan suara menggeram saat terangsang.
Mengapa wanita sering mendesah di ranjang?
Suara mendesah ketika berhubungan seks ternyata bukan cuma diproduksi oleh manusia saja. Dilansir dari Psychology Today, desahan atau jeritan saat bercinta juga bisa ditemui pada berbagai jenis primata selain manusia misalnya kera dan babun. Para ahli menilai bahwa fenomena ini terjadi karena pada manusia zaman prasejarah dan primata lainnya, suara desahan atau jeritan bisa jadi “undangan” atau panggilan untuk berhubungan seks.
Pada kera misalnya, sang betina akan memproduksi suara tertentu saat berhubungan seks sebagai bentuk pernyataan bahwa ia sedang memasuki musim kawin. Dengan begitu, kera jantan pun tahu kalau kera betina tersebut siap bereproduksi dan mau berhubungan seks dengannya. Semakin banyak kera jantan yang mendengar suara si betina, makin banyak pula kera yang akan berhubungan seks dengannya. Dengan begitu, kemungkinan hamil pun jadi lebih besar.
Begitu juga halnya dengan manusia prasejarah. Secara naluriah, seks pada zaman itu lebih ditekankan pada fungsi reproduksi. Itulah mengapa pada zaman prasejarah belum ada sistem perkawinan dengan satu orang saja seumur hidupnya. Semakin banyak laki-laki yang berhubungan seks dengannya, makin besar pula kemungkinannya memiliki anak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar