G-spot adalah area tertentu pada organ intim wanita yang konon sangat sensitif sehingga bisa memunculkan kenikmatan saat berhubungan intim.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
G-spot adalah area tertentu pada organ intim wanita yang konon sangat sensitif sehingga bisa memunculkan kenikmatan saat berhubungan intim.
Sebenarnya, di mana letak titik sensitif ini dan bagaimana cara melakukan stimulasi di area tersebut?
G-spot pertama kali ditemukan oleh ahli ginekologi Ernst Grafenberg dan selanjutnya dipopulerkan oleh peneliti seputar hubungan intim, Beverly Whipple.
Anda mungkin sudah sering mendengar istilah G-spot yang dianggap sebagai titik kunci kepuasan wanita.
G-spot atau Grafenberg spot merupakan area sensitif pada wanita yang bila distimulasi dengan tepat dapat membantu mencapai orgasme.
Menurut dari riset jurnal Journal Of Turkish Society Of Obstetric And Gynecology (2018), keberadaan G-spot sendiri belum diketahui letak pastinya.
Namun, penemu titik sensitif tersebut mendeskripsikannya sebagai zona sensitif berukuran 0,5 cm di liang vagina yang terletak di dekat uretra atau rahim.
Saat menerima stimulasi dari penetrasi maupun cara lainnya, G-spot akan sedikit mengembang, terasa terangkat, memunculkan sensasi hangat, dan mengeluarkan cairan dari uretra.
Stimulasi bagian ini bisa melubrikasi vagina dan memudahkan wanita untuk mencapai orgasme.
Mengingat perkiraan ukuran G-spot yang cukup kecil, tidak semua wanita mengetahui letak pasti titik sensitif ini.
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah titik sensitif Anda berfungsi atau tidak adalah dengan mencoba memberikan rangsangan tepat di zona sensitif tersebut.
Dalam mencari letak G-spot, Anda dan pasangan mungkin harus mencoba berkali-kali. Agar lebih mudah, ikutilah panduan menemukan letak titik ini pada wanita seperti berikut.
Perlu Anda ingat bahwa saat disentuh, G-spot memang bisa memberikan sensasi yang berbeda pada beberapa orang.
Ada yang merasakan sensasi menggelitik dan merasa bagian ini terangkat dan mengembang saat ditekan lebih dalam.
Namun, beberapa orang justru merasakan sensasi ingin buang air kecil karena titik sensitif ini memang terletak di bawah saluran kemih.
Beberapa ahli menganggap G-spot sebagai kontroversi karena sejumlah hasil penelitian meragukan keberadaannya, seperti dikutip dari penelitian dalam The Journal of Sex Medicine (2012).
Pasalnya, tidak semua wanita memperoleh kenikmatan hubungan intim dari stimulasi pada area ini.
Bahkan beberapa wanita juga merasakan sakit saat bercinta atau sensasi tidak nyaman saat mendapatkan stimulasi di area tersebut.
Oleh karena itu, banyak yang menganggap titik sensitif ini adalah mitos alias tidak benar-benar ada.
Namun, studi dalam jurnal Clinical Anatomy (2019) menyebutkan ada sejumlah riset yang meneliti lebih dalam mengenai anatomi vagina yang dapat membuktikan keberadaan G-spot dalam vagina.
Perlu diketahui bahwa titik sensitif ini memang tidak selalu menciptakan sensasi kenikmatan yang kuat seperti orgasme pada setiap wanita.
Namun, hampir semua wanita merasakan sensasi tertentu di bagian dalam dinding vaginanya.
Jadi, berdasarkan anatomi vagina, keberadaan G-spot bukanlah mitos.
Namun, setiap wanita bisa merasakan pengalaman atau sensasi yang berbeda ketika mendapatkan stimulasi pada area sensitif ini.
Apabila tidak berhasil mendapatkan kepuasan bercinta dari G-spot, Anda tak perlu berkecil hati.
Anda juga tak sebaiknya jadi meragukan diri saat berhubungan intim karena stimulasi pada area ini efeknya memang tidak selalu sama untuk semua wanita.
Selain area sensitif ini, masih banyak titik sensitif yang bisa Anda eksplorasi saat berhubungan intim, seperti klitoris.
Stimulasi pada klitoris dan sekitar dinding dalam vagina umumnya efektif mengantarkan Anda mencapai orgasme.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar