2. Warna darah menstruasi kekuningan/oranye
Darah haid juga bisa berwarna kekuningan atau oranye. Kondisi ini muncul ketika darah bercampur dengan cairan serviks sehingga warnanya memudar.
Ini biasanya dapat terjadi di awal atau akhir hari menstruasi.
Namun terkadang, darah haid berwarna oranye juga bisa menandakan infeksi, seperti vaginosis bakterialis yang terjadi akibat infeksi bakteri.
Sebenarnya, yang keluar mungkin saja keputihan abnormal yang berwarna oranye, bukan darah.
Kondisi ini dapat ditandai dengan gejala, seperti gatal dan rasa tdak nyaman pada vagina, disertai cairan berwarna oranye yang berbau.
Darah oranye juga dapat muncul sebagai tanda perdarahan implantasi saat sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Kondisi ini biasanya terjadi 10 hingga 14 hari setelah pembuahan.
Kadang, warna darah yang muncul bisa juga cokelat. Jika Anda mengalami perdarahan ini saat sudah lama telat haid, ada baiknya untuk cek kehamilan.
3. Warna darah haid cokelat muda atau gelap
Warna darah cokelat artinya darah sudah mengendap cukup lama di rahim sebelum dikeluarkan. Namun, tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang wajar.
Darah berwarna cokelat muda atau cokelat tua dapat muncul di hari-hari awal atau terakhir menstruasi ketika aliran darah sudah mulai melambat.
Warna darah berubah menjadi coklat kerena sudah mengalami oksidasi.
Selain itu, darah yang berwarna cokelat juga kadang bisa menandakan keguguran atau kehamilan ektopik.
Darah haid bisa memiliki tekstur yang sangat encer, berair, kental, atau lengket.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar