Lari adalah salah satu olahraga kardio yang hampir semua kalangan bisa lakukan. Bahkan, saat ini berlari sudah menjadi sebuah tren gaya hidup. Salah satu gaya berpakaian untuk berlari yang sedang populer saat ini adalah jaket. Namun, apakah boleh lari pakai jaket? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Apakah boleh pakai jaket saat lari?
Pakai jaket saat berlari atau olahraga lainnya sebenarnya boleh saja, asalkan disesuaikan dengan kondisi cuaca dan jenis jaket yang digunakan. Olahraga dengan menggunakan jaket tebal saat cuaca panas tidak dianjurkan.
Ketika berlari, detak jantung Anda akan meningkat karena tubuh memompa lebih banyak darah kaya oksigen ke otot-otot yang aktif bergerak.
Proses ini membuat suhu tubuh naik sehingga tubuh akan akan mengeluarkan keringat sebagai mekanisme alami untuk membantu mendinginkan tubuh.
Namun, jika Anda memakai jaket saat lari, terutama saat cuaca panas, keringat yang seharusnya menguap untuk menurunkan suhu tubuh menjadi terperangkap.
Akibatnya, proses pendinginan tubuh terganggu dan suhu tubuh bisa terus meningkat. Hal ini dapat menyebabkan heat exhaustion atau heatstroke.
Oleh karena itu, selalu pertimbangkan kondisi cuaca sebelum memutuskan lari pakai jaket.
Menggunakan jaket saat olahraga hanya bermanfaat jika dilakukan saat cuaca sedang dingin atau berangin. Hal ini karena jaket dapat membantu menjaga suhu tubuh tetap hangat dan melindungi dari paparan angin langsung.
Jika ingin tetap pakai jaket saat olahraga, pilih jaket yang ringan dan menyerap keringat dengan baik agar tubuh tetap nyaman saat berolahraga.
Bahaya lari pakai jaket
Sebagian orang mungkin memilih pakai jaket saat lari, terutama saat cuaca panas untuk berkeringat agar membakar lemak lebih banyak.
Padahal, keringat bukan faktor penentu terbakarnya lemak tubuh. Seperti yang dijelaskan di atas, keringat merupakan proses pendinginan yang dilakukan tubuh agar suhu tetap stabil.
Melakukan cara ini justru akan membuat Anda lebih berisiko mengalami kondisi seperti berikut ini.
1. Dehidrasi berat
Berlari atau berolahraga saat cuaca panas dengan mengenakan jaket dapat membuat suhu tubuh meningkat dan menyebabkan Anda banyak berkeringat.
Keringat berlebihan membuat tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat sehingga meningkatkan risiko dehidrasi berat.
Gejala yang paling umum ketika seseorang mengalami dehidrasi berat antara lain pusing, kelelahan, dan disorientasi mental seperti kebingungan atau kelinglungan.
2. Heat exhaustion
Jogging pakai jaket bahan tebal seperti hoodie, terutama saat cuaca panas dapat membuat Anda berisiko mengalami heat exhaustion.
Heat exhaustion terjadi akibat seseorang terpapar panas selama berjam-jam dan kehilangan banyak cairan dan elektrolit akibat keringat berlebih.
Jika Anda mengalami kondisi ini, umumnya akan timbul gejala berupa tubuh kelelahan, pusing, lemas, tekanan darah rendah, bahkan sampai pingsan.
3. Heat stroke
Heat stroke merupakan suatu keadaan ketika suhu tubuh meningkat dalam waktu cepat dan tubuh Anda kesulitan untuk mendinginkannya kembali.
Jika tidak segera mendapat pengobatan, heat stroke bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, bahkan kematian.
Seseorang yang mengalami heat stroke akan menunjukkan gejala seperti kepala terasa berkunang-kunang, demam tinggi (40ºC atau lebih), jantung berdetak cepat, hingga pingsan.