Bahkan, anak kecil pun sudah bisa memiliki perasaan ini bila melihat atau tak sengaja menyentuh sesuatu yang menjijikkan baginya.
Perasaan jijik bergantung pada pengalaman, sosialisasi, kepribadian, dan konteks.
Ini merupakan emosi yang sangat kompleks dan rumit, dan ada peran otak yang memunculkan perasaan tersebut.
Adapun bagian otak yang berperan memproses perasaan ini, yaitu insula anterior.
Bagian otak ini juga memproses empati serta bagaimana tubuh melindungi diri dari hal-hal yang membuat Anda tidak nyaman.
Nah, karena diproses pada bagian otak yang sama, rasa jijik sebenernya bisa Anda kendalikan, terutama untuk tujuan yang baik dan yang tak menimbulkan ancaman.
Caranya adalah dengan berempati pada sesuatu yang memicu perasaan tersebut.
Apa maksudnya? Sebagai contoh, bila Anda merasa jijik terhadap luka di kaki Anda, cobalah untuk berempati terhadap diri Anda sendiri.
Dengan merasa empati, Anda menjadi termotivasi untuk membuat diri Anda menjadi lebih baik, dan Anda pun menjadi berani untuk membersihkan dan mengobati luka tersebut agar cepat sembuh.
Lama-kelamaan, perasaan jijik Anda terhadap luka mungkin akan hilang. Ini juga berlaku bila Anda merasakan perasaan tersebut pada orang lain.
Misalnya, bila Anda merasa jijik pada seseorang yang baru mendapat amputasi kaki, cobalah untuk berempati dan membantu orang tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar