Sakit kepala adalah keluhan nyeri yang umum dan dapat terjadi pada siapa saja. Hampir setiap orang di dunia, termasuk Anda, pernah merasakan gejala sakit kepala paling tidak sekali seumur hidup. Meski hampir semua pernah merasakan, penyebab sakit kepala yang terjadi mungkin berbeda. Lantas, apa saja yang menyebabkan sakit kepala?
Mekanisme terjadinya sakit kepala
Sakit kepala disebabkan oleh aktifnya saraf nyeri di kepala Anda. Aktifnya saraf nyeri ini bisa terjadi karena aktivitas zat kimiawi di otak, masalah pada struktur atau bagian tertentu di kepala Anda, gangguan di bagian tubuh lain, atau kombinasi dari faktor-faktor ini.
Adapun, dilansir dari Better Health Channel, struktur atau bagian di kepala yang kerap mengalami masalah meliputi:
- Otot dan kulit kepala.
- Saraf kepala dan leher.
- Pembuluh darah arteri yang menuju ke otak.
- Selaput telinga, hidung, dan tenggorokan.
- Sinus, yaitu rongga berisi udara di dalam kepala dan merupakan bagian dari sistem pernapasan.
Terkadang, bagian-bagian kepala tersebut mengalami peradangan, teriritasi, menegang, atau perubahan lain yang merangsang atau menekan saraf di sekitarnya. Saraf ini kemudian mengirimkan pesan rasa sakit ke otak, dan akhirnya timbullah sakit kepala.
Perubahan pada bagian-bagian kepala tersebut bisa dipicu oleh berbagai hal. Pemicu yang menimbulkan sakit kepala ini bisa berbeda pada setiap orang, tergantung jenis sakit kepala yang dialami.
Secara garis besar, sakit kepala terbagi ke dalam dua jenis, yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Lalu, apa saja penyebab sakit kepala berdasarkan jenis-jenisnya tersebut? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Penyebab sakit kepala primer
Beberapa jenis sakit kepala primer diantaranya adalah sakit kepala cluster, sakit kepala tegang (tension headache), migrain, dan sakit kepala hipnik.
Sakit kepala primer biasanya disebabkan oleh aktivitas hormon yang diproduksi otak, masalah pada saraf atau pembuluh darah yang mengelilingi tengkorak, atau gangguan pada otot kepala dan leher. Jenis sakit kepala ini bukanlah sebagai tanda atau gejala dari penyakit atau kelainan tertentu pada tubuh.
Pada jenis ini, faktor genetik mungkin bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya. Selain itu, gaya hidup yang kurang sehat juga bisa menjadi pemicu timbulnya sakit kepala jenis ini. Berikut adalah beberapa gaya hidup yang dapat menjadi pemicu atau penyebab sakit kepala primer.
-
Terlalu sering mengonsumsi alkohol
Alkohol dapat memicu sakit kepala segera atau setelah minum dalam waktu lama. Pasalnya, etanol (bahan utama dalam alkohol) merupakan diuretik alami yang menyebabkan tubuh kehilangan garam, vitamin, dan mineral penting. Alhasil, tubuh menjadi dehidrasi dan zat kimia di otak bisa tidak seimbang, yang akhirnya menimbulkan sakit kepala selama berjam-jam atau berhari-hari.
Terlalu sering mengonsumsi alkohol bisa menimbulkan jenis sakit kepala pimer tertentu, yaitu migrain dan sakit kepala kluster (sakit kepala sebelah). Penderita kedua jenis sakit kepala tersebut pun bisa kambuh bila mengonsumsi alkohol meski dalam jumlah kecil.
-
Makanan
Makanan yang diasapi (termasuk daging asap dan olahan), diasamkan, dikeringkan, atau makanan yang dipanaskan beberapa kali, mengandung bahan kimia tertentu yang bisa menjadi penyebab sakit kepala, terutama yang muncul tepat setelah makan.
Keju, kalkun, dan cokelat hitam (dark chocolate) juga mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang, terutama sebagai penyebab migrain.
Selain itu, beberapa orang juga bisa sensitif atau rentan mengalami sakit kepala bila mengonsumsi makanan tertentu.
Cleveland Clinic menyebut, beberapa makanan dan minuman yang kerap dilaporkan sebagai pemicu sakit kepala, yaitu kacang-kacangan, bawang-bawangan, alpukat, yoghurt, makanan kaleng, minuman berkafein (kopi, teh), makanan mengandung pemanis buatan atau MSG, dan lain-lain.
Tak hanya itu, sakit kepala juga bisa dipicu oleh minuman yang terlalu dingin, seperti air es atau es krim. Sakit kepala terjadi karena suhu dingin yang tiba-tiba menyentuh langit-langit mulut dan belakang tenggorokan Anda.
Namun, perlu diingat, tidak semua orang sensitif terhadap makanan-makanan ini, karena itu penting untuk mengenali pemicu sakit kepala pada diri Anda.
-
Pola tidur yang buruk
Jadwal tidur yang tidak teratur bisa menjadi salah satu penyebab sakit kepala. Banyak orang yang “membalas” waktu begadang selama hari kerja dengan bangun siang selama akhir pekan. Diam-diam, ini bisa menjadi salah satu penyebab sakit kepala Anda sering kumat.
Jadwal bangun dan pergi tidur yang tidak teratur bisa mengacaukan ritme sirkadian tubuh yang kemudian menjadi penyebab sakit kepala yang muncul tiba-tiba. Oleh karena itu, sebaiknya tetap bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan untuk menjaga ritme sirkadian Anda tetap konsisten.
-
Postur tubuh yang buruk
Postur tubuh yang buruk bisa jadi penyebab timbulnya sakit kepala, terutama sakit kepala tegang.
Postur tubuh yang membungkuk saat berdiri atau duduk lama-lama dapat menyebabkan otot-otot di sekitar leher, punggung atas, dan bahu menjadi tertarik dan menegang.
Sakit kepala akibat ketegangan otot biasanya berupa nyeri berdenyut di dasar tengkorak. Oleh karena itu, Anda harus bisa membiasakan diri menerapkan postur tubuh yang baik.
-
Melewatkan makan
Melewatkan makan, termasuk diet terlalu ketat, juga bisa menjadi salah satu faktor pemicu sakit kepala. Pasalnya, hal tersebut dapat menyebabkan kadar gula darah Anda turun terlalu rendah sehingga sakit kepala bisa terjadi.
Selain itu, kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia) juga bisa terjadi karena beberapa hal lainnya yang terkait dengan perubahan pola makan, seperti mengonsumsi makanan tinggi gula atau berpuasa.
-
Stres
Pemicu sakit kepala yang paling umum adalah stres, terutama pada jenis sakit kepala tegang. Pada kondisi ini, otak melepaskan bahan kimia tertentu yang menyebabkan perubahan pada pembuluh darah Anda.
Lama kelamaan, kondisi ini bisa menimbulkan kecemasan, kekhawatiran, depresi, atau kelelahan mental, yang semuanya bisa berujung pada sakit kepala. Selain itu, stres juga dapat menyebabkan gangguan tidur yang juga bisa menjadi pemicu sekali kepala.
-
Marah
Saat Anda marah, otot di bagian belakang leher dan kulit kepala menegang, menyebabkan sensasi seperti terlilit pita kencang di sekitar kepala. Sensasi inilah yang merupakan tanda Anda mengalami sakit kepala, terutama sakit kepala tegang.
-
Merokok
Merokok juga merupakan salah satu gaya hidup buruk yang dapat memicu terjadinya sakit kepala, baik pada perokok maupun bukan perokok.
Nikotin, yaitu zat yang ditemukan dalam tembakau, disebut bisa menjadi penyebab sakit kepala primer, terutama sakit kepala cluster dan migrain.
Bahkan, merokok juga bisa meningkatkan risiko stroke pada penderita migrain.
Penyebab sakit kepala sekunder
Sakit kepala sekunder umumnya merupakan gejala dari suatu kondisi kesehatan lain yang merangsang saraf jadi lebih sensitif terhadap rasa sakit. Artinya, sakit kepala ini awalnya dapat disebabkan oleh kondisi lain di luar masalah terkait struktur tengkorak atau kepala.
Ada banyak sekali kondisi kesehatan yang dapat menjadi penyebab munculnya sakit kepala, yaitu:
- Infeksi sinus.
- Glaukoma.
- Influenza (flu).
- Stroke.
- Penggumpalan darah.
- Keracunan karbon monoksida.
- Tumor otak.
- Tekanan darah tinggi.
- Cedera kepala.
- Radang otak (ensefalitis).
- Meningitis.
- Infeksi telinga.
- Masalah gigi.
- Aneurisma otak.
- Gangguan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan.
Selain itu, kepala sekunder dapat dipicu oleh sejumlah faktor eksternal lain yang bukan masalah karena penyakit tertentu, seperti:
-
Minum obat sakit kepala terlalu sering
Penggunaan obat sakit kepala yang berlebihan justru dapat memunculkan efek bumerang. Kondisi ini disebut dengan sakit kepala rebound, yang biasanya terjadi dimulai pada pagi hari dan bertahan sepanjang hari. Hal ini pun bisa menimbulkan gejala lain seperti sakit leher, kegelisahan, hidung tersumbat, dan gangguan tidur.
-
Dehidrasi
Dehidrasi merupakan kondisi saat tubuh tidak memiliki asupan cairan yang cukup. Hal ini membuat otak menjadi berkontraksi karena kekurangan oksigen sehingga menyebabkan rasa sakit.
Adapun dehidrasi juga menjadi salah satu penyebab sakit kepala pada orang yang berpuasa dan bisa terjadi di berbagai area kepala, termasuk sakit kepala belakang, depan, atau seluruh bagian.
Penuhi kebutuhan konsumsi air harian dengan memilih air mineral yang tepat dan aman. Usahakan untuk mengonsumsi air mineral yang berasal dari sumber pegunungan terlindungi, dan diambil dari sumber yang terdalam, sehingga sumber air tersebut memiliki lapisan pelindung yang membuat airnya aman dari pencemaran dan polusi.
Air mineral juga sebaiknya dihasilkan dari proses produksi yang aman dan higienis tanpa sentuhan tangan manusia, sehingga, produk yang dihasilkan adalah air minum yang 100% murni air mineral pegunungan.
Pastikan memilih air mineral sesuai standar keamanan pangan yang tinggi dan selalu melakukan pengawasan secara berkala.
Pilih juga air mineral yang telah memenuhi seluruh persyaratan dari SNI dan memiliki izin edar BPOM. Mengingat mengandung mineral alami, air mineral seperti ini pun akan terasa dingin alami walau tidak didinginkan.
Berbagai pemicu atau penyebab sakit kepala lainnya
Selain penyebab-penyebab di atas, faktor lainnya, termasuk lingkungan, juga bisa menjadi pemicu terjadinya sakit kepala. Berikut beberapa faktor tersebut:
-
Perubahan cuaca
Bagi sebagian orang, perubahan cuaca, termasuk cuaca dingin, hujan, atau suhu yang meningkat, dapat menjadi penyebab sakit kepala. Pasalnya, perubahan cuaca dapat menyebabkan ketidakseimbangan bahan kimia, termasuk serotonin, dan listrik di otak, yang dapat mengganggu saraf dan menimbulkan sakit kepala.
Selain cuaca dingin, air dingin yang Anda gunakan untuk mandi atau keramas juga bisa menjadi sebab sakit kepala. Ketika rambut Anda basah karena terpapar air dingin, otak mengira bahwa tubuh sedang diserang hipotermia. Akibatnya, muncul gejala sakit kepala yang sama dengan yang terjadi pada penderita infeksi sinus.
-
Menatap layar gadget
Menatap layar komputer, televisi, tablet, ponsel, atau video game dalam waktu yang lama bisa menjadi penyebab sakit kepala. Pasalnya, kebiasaan ini dapat menyebabkan tubuh kelelahan dan tegang, termasuk mata yang lelah. Adapun hal-hal tersebut merupakan faktor terjadinya sakit kepala.
-
Terlalu lama di bawah sinar matahari
Beraktivitas terlalu lama di bawah teriknya matahari secara langsung bisa menjadi penyebab kepala sakit. Bahkan, melihat cahaya silau sinar matahari atau sekadar pantulannya saja pun dapat memicu sakit kepala bagi beberapa orang.
Hal ini dikarenakan pantulan cahaya terang ke mata dapat merangsang kerja talamus, bagian otak yang mengirimkan sinyal rasa sakit ke tubuh Anda untuk menyebabkan rasa sakit.
-
Berat badan
Faktor berat badan yang tidak ideal rupanya bisa menjadi penyebab kepala sakit. Berdasarkan studi yang dipublikasikan jurnal Neurology, seseorang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) atau kurang lebih mungkin mengalami sakit kepala, terutama migrain. Ini diyakini akibat faktor pelepasan bahan kimia oleh jaringan lemak.
Di penelitian lain pun disebutkan, faktor obesitas juga bisa menjadi faktor pemicu jenis sakit kepala secara umum, termasuk jenis sakit kepala tegang dan sakit kepala sekunder.
[embed-health-tool-bmi]