backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sindrom Penglihatan Komputer (SPK)

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Sindrom Penglihatan Komputer (SPK)

Menatap layar komputer selama berjam-jam mungkin sudah menjadi hal yang biasa dilakukan. Namun, menatap layar komputer terlalu lama dapat memicu risiko computer vision syndrome alias sindrom penglihatan komputer (SPK). Seperti apa kondisi ini?

Apa itu sindrom penglihatan komputer?

Computer Vision Syndrome, Masalah Mata Di Era Digital

Sindrom penglihatan komputer (SPK) atau computer vision syndrome adalah sekumpulan gejala atau gangguan yang pada penglihatan karena penggunaan komputer, laptop, ponsel, dan alat elektronik lainnya.

SPK serupa dengan carpal tunnel syndrome yang terjadi akibat melakukan gerakan yang sama berulang-ulang sehingga terdapat luka/stres akibat gerakan tersebut.

Computer vision syndrome juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mata akibat gerakan otot mata yang bekerja keras di depan layar komputer.

Ketika menatap layar komputer, otot mata bekerja lebih keras daripada membaca buku atau selembar kertas. Ini karena pada layar komputer terdapat tambahan elemen lain seperti pencahayaan.

Bekerja di depan komputer mengharuskan mata terus fokus dan menyelaraskan dengan apa yang dilihat di layar komputer.

Mengetik di komputer, melihat kertas kerja, dan kemudian kembali ke layar komputer juga membuat otot mata bekerja maksimal.

Dalam hal ini, mata harus bekerja menangkap perubahan gambar pada layar agar otak dapat menafsirkan gambaran yang jelas.

Gangguan mata pada komputer dapat terjadi jika Anda sudah memiliki riwayat gangguan mata sebelumnya (seperti rabun jauh atau rabun dekat) atau jika Anda  tidak memakai kacamata atau memakai kacamata yang salah.

Saat umur semakin tua, lensa mata akan menjadi kurang fleksibel, sehingga kemampuan otot mata untuk memfokuskan obyek dari jarak dekat dan jauh menjadi berkurang.

Hal ini dapat menimbulkan kesulitan terutama pekerja yang sudah memasuki umur sekitar 40 tahun. Kondisi ini juga disebut mata tua (presbiopi).

Siapa saja yang berisiko terkena SPK?

Peningkatan jumlah penderita yang mengalami kelelahan mata dan iritasi yang disebabkan SPK meningkat setiap tahun. Hal ini akibat dari penggunaan jumlah komputer yang bertambah baik dari kalangan dewasa ataupun anak-anak.

Penelitian menunjukkan gangguan pada mata merupakan hal biasa yang ditemui bagi pengguna komputer.

Dilansir dari Muhammadiyah Medical Journal, sekitar 64—90% orang-orang yang bekerja dan belajar menggunakan komputer setidaknya memiliki masalah pada penglihatan mereka.

Pekerja dewasa bukanlah satu-satunya yang rentan terhadap SPK.

Anak-anak yang melihat video game, tablet portable, smartphone, bahkan komputer sepanjang hari di sekolah juga dapat mengalami gangguan mata, terutama jika pencahayaan dan posisi komputer kurang ideal.

Apa saja gejala sindrom penglihatan komputer?

Penggunaan komputer yang sering dapat menyebabkan mata menjadi tegang dan menimbulkan ketidaknyamanan.

Seseorang dengan sindrom penglihatan komputer akan mengalami beberapa atau semua gangguan mata berikut ini.

  • Pandangan menjadi kabur.
  • Penglihatan ganda.
  • Mata kering atau mata merah.
  • Iritasi mata.
  • Sakit kepala.
  • Sakit leher atau sakit punggung.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Ketidakmampuan melihat fokus terhadap suatu benda yang jauh jaraknya.

Jika gejala-gejala tersebut tidak langsung tertangani, hal ini akan memengaruhi aktivitas Anda di tempat kerja.

Apa penyebab sindrom penglihatan komputer?

Kerusakan mata terkait penggunaan komputer bisa dipengaruhi banyak faktor dan dapat berbeda-beda, tergantung dari perangkat dan pola penggunaan.

Namun, faktor utama yang meningkatkan risiko kesehatan akibat menatap layar komputer terlalu lama, yaitu lingkungan yang tidak cocok dan pemakaian kacamata atau kontak lensa yang kurang tepat.

Selain itu, penyebab sindrom penglihatan komputer (SPK) adalah sebagai berikut:

  • Melihat layar komputer atau gadget sering kali membuat mata lelah. Huruf yang terlihat pada layar umumnya tidak sejelas atau setajam pada benda atau kertas yang dicetak.
  • Pengatur kecerahan, kontras, dan ukuran tulisan pada layar komputer umumnya juga berdampak besar bagi kesehatan mata.
  • Terkadang, warna latar yang lebih jelas terlihat dibanding hurufnya dan cahaya atau pantulan yang terlalu terang bisa membuat penglihatan terganggu.

Bagaimana cara mendiagnosis sindrom penglihatan komputer?

Sindrom penglihatan komputer bisa dideteksi melalui pemeriksaan mata lengkap, yang bisa meliputi berikut ini. 

  • Pemeriksaan riwayat kesehatan untuk mengetahui gejala yang dialami, penyakit lain yang dimiliki, obat-obatan yang dikonsumsi, dan faktor lingkungan.
  • Tes penglihatan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Anda melohat.
  • Tes pembiasan cahaya pada mata untuk melihat gangguan pada lensa, sperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme.
  • Pemeriksaan kemampuan mata untuk fokus serta bergerak dan bekerja secara bersama-sama.

Serangkaian tes tersebut mungkin akan dilakukan tanpa penggunaan obat tetes mata untuk menentukan kemampuan penglihatan mata pada kondisi normal.

Bagaimana cara mengatasi sindrom penglihatan komputer?

kekurangan protein

Beberapa perubahan sederhana dalam keseharian Anda dapat membantu mencegah dan memperbaiki penglihatan yang terganggu akibat sindrom penglihatan komputer. 

1. Jangan ada sumber cahaya lain yang lebih menyilaukan dari layar komputer

Jika komputer Anda dekat dengan jendela dan membuat silau, tutup jendela ruangan Anda dengan tirai sehingga tingkat kesilauan berkurang.

Pakai lampu yang lebih redup jika lampu di ruangan Anda terlalu terang. Anda juga dapat menggunakan tambahan filter pada layar monitor Anda.

2. Mengatur jarak pandang dari layar komputer

Para peneliti menemukan bahwa posisi jarak pandang optimal untuk melihat layar komputer adalah lebih rendah dari mata dan jarak optimal penglihatan adalah sekitar 50 – 66 cm atau sekitar satu rentangan tangan. 

Dengan begitu, Anda tidak harus meregangkan leher atau membuat mata tegang.

Selain itu, tempatkan sandaran untuk peralatan kerja Anda, seperti buku, lembaran kertas, dan sebagainya, tepat sebelah layar komputer Anda bekerja.

Jadi, mata Anda tidak berusaha keras melihat ke bawah pada saat mengetik.

3. Alihkan mata Anda dari layar komputer sesekali

Cobalah teknik 20-20-20, yaitu dengan mengalihkan pandangan Anda dari layar komputer setiap 20 menit atau melihat benda lain berjarak sekitar 20 kaki atau 6 meter selama 20 detik.

Teknik ini berfungsi untuk mencegah mata lelah dengan mengistirahatkan mata Anda dari menatap layar komputer.

Berkedip sesering mungkin untuk menjaga kelembapan mata. Jika mata menjadi terlalu kering, coba gunakan obat tetes mata.

4. Pengaturan pencahayaan pada layar komputer

Ketika Anda membeli komputer, terdapat pengaturan pabrikan yang telah ter-install.

Jika mata Anda tidak nyaman dengan pengaturan tersebut, Anda dapat mengubahnya sesuai dengan kenyamanan mata Anda.

Ini salah satu cara untuk mencegah terjadinya sindrom penglihatan komputer.

Lakukan pemeriksaan mata Anda secara teratur dengan dokter spesialis mata untuk memastikan kesehatan mata Anda.

Jika terdapatkan gangguan-gangguan mata yang Anda alami, konsultasikan hal tersebut kepada dokter mata Anda. Anda mungkin perlu kacamata atau lensa kontak khusus untuk memperbaiki masalah penglihatan.

Dokter mata akan membantu menentukan penggunaan kacamata yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Sesering mungkin periksakan juga kesehatan mata pada anak-anak secara teratur.

Selain itu, pastikan setiap komputer atau gadget lain digunakan berdasarkan saran yang dianjurkan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan