backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Fungsi Elektrolit di Dalam Tubuh Manusia

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 09/11/2021

Fungsi Elektrolit di Dalam Tubuh Manusia

Definisi

Elektrolit adalah komponen bermuatan positif dan negatif yang bisa larut dengan cairan dalam tubuh. Proses tersebut membuat elektrolit mengandung aliran listrik dan bergerak menurut muatan sinyal di dalam tubuh. 

Elektrolit ini berperan penting dalam menjalankan fungsi organ tubuh, seperti aktivitas otak, saraf, otot, dan pembuatan jaringan baru. 

Istilah elektrolit dalam gizi mengacu pada sejumlah mineral penting yang dijumpai dalam keringat, darah, dan urine Anda. Anda pun bisa memenuhi kebutuhan elektrolit dari asupan makanan dan cairan tubuh.

Walaupun demikian, tubuh bisa mengalami ketidakseimbangan elektrolit, entah itu kekurangan atau kelebihan.  Kadar elektrolit yang kurang atau lebih dapat mengganggu fungsi tubuh yang memicu masalah baru bagi kesehatan tubuh. 

Apa saja jenis elektrolit?

Elektrolit memiliki fungsi yang penting bagi tubuh dan dibagi menjadi beberapa jenis. Sejumlah jenis elektrolit yang bisa Anda jumpai dalam beberapa makanan, meliputi:

  • sodium, 
  • kalsium, 
  • kalium, 
  • klorida, 
  • magnesium,
  • fosfat, dan
  • bikarbonat

Jenis elektrolit yang disebutkan di atas diperlukan dalam berbagai proses di dalam tubuh, termasuk fungsi saraf, hingga menjaga tubuh tetap terhidrasi. 

Fungsi elektrolit

Di bawah ini beberapa fungsi elektrolit yang diperlukan agar seluruh proses yang ada dalam tubuh berjalan lancar. 

1. Menjaga fungsi sistem saraf

Pada saat bekerja, organ otak manusia akan mengirimkan sinyal listrik melalui sel saraf untuk berkomunikasi dengan sel di seluruh tubuh Anda. 

Sinyal ini disebut sebagai impuls saraf, yaitu sinyal yang dihasilkan oleh perubahan muatan listrik membran sel saraf. Perubahan ini terjadi karena pergerakan elektrolit natrium melintasi membran sel saraf. 

Bila hal ini terjadi, akan terjadi reaksi berantai yang menggerakkan lebih banyak ion natrium di sepanjang akson sel saraf. Itu sebabnya, elektrolit diperlukan untuk memelihara fungsi saraf. 

2. Memelihara kesehatan tulang

Fungsi elektrolit lainnya yang tidak boleh Anda lewatkan yaitu menjaga kesehatan tulang

Salah satu jenis elektrolit, yaitu kalsium, diperlukan untuk kontraksi otot. Dengan begitu, serat otot dapat bergerak satu sama lain saat otot memendek atau berkontraksi. 

Sementara itu, magnesium pun diperlukan dalam proses kontraksi otot agar bisa lebih rileks setelah prosesnya selesai. 

3. Membantu menghidrasi tubuh

Tubuh membutuhkan air dalam jumlah yang tepat, baik di dalam maupun di luar sel tubuh. Elektrolit, terutama natrium, berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan melalui osmosis. 

Osmosis yaitu proses ketika air bergerak melalui dinding membran sel dari cairan yang lebih banyak air dan lebih sedikit elektrolit. 

Cairan ini kemudian menuju larutan yang lebih pekat, yakni lebih sedikit air dan lebih banyak elektrolit. Hal ini mencegah sel terlalu penuh atau mengerut akibat kondisi dehidrasi

4. Mengatur kadar pH tubuh

Bagi Anda yang tak tahu, tubuh membutuhkan elektrolit untuk mengatur kadar pH (tingkat keasaman) agar tetap sehat. 

pH yaitu tolak ukur kadar asam atau basa suatu larutan. Hal ini diatur oleh penyangga kimiawi, atau asam basa yang lemah, untuk mengurangi risiko perubahan dalam tubuh. 

Sebagai contoh, kadar pH darah perlu dijaga agar tetap berada pada pH sekitar 7,35 – 7,45. Bila lebih atau kurang dari angka tersebut, tubuh mungkin tidak akan berfungsi dengan baik dan tentu dapat memengaruhi kesehatan Anda. 

5. Fungsi lainnya

Selain beberapa fungsi di atas, elektrolit juga berperan penting dalam: 

  • memindahkan nutrisi ke dalam sel, 
  • mengeluarkan limbah dari sel, serta 
  • menjaga saraf, otot, jantung, dan otak bekerja dengan baik.

Risiko ketidakseimbangan elektrolit

Pada kondisi tertentu, kadar elektrolit dalam darah bisa terlalu tinggi atau rendah, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan. Gangguan elektrolit ini tentu bisa berbahaya bagi kesehatan dan memengaruhi fungsi tubuh. 

Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab elektrolit tidak seimbang, mulai dari muntah, diare, hingga penyakit seperti masalah ginjal dan luka bakar yang parah. 

Umumnya, ketidakseimbangan elektrolit yang ringan tidak memicu gejala apa pun. Namun, kondisi yang lebih parah biasanya menimbulkan gejala berupa: 

  • kelelahan, 
  • detak jantung tidak teratur, 
  • mati rasa atau kesemutan
  • kebingungan, 
  • lemah otot dan kram, 
  • sakit kepala, hingga
  • kejang. 

Bila Anda mengalami salah satu atau lebih gejala yang disebutkan, segera periksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Menjaga kadar elektrolit

Guna menjaga kadar elektrolit tetap seimbang dan menjalankan fungsinya dengan baik, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yakni: 

  • minum lebih banyak air
  • minum minuman yang mengandung elektrolit setelah berolahraga, 
  • konsumsi buah dan sayur pengganti natrium dan kalium dalam tubuh, serta
  • konsultasikan dengan dokter bila berat badan turun drastis. 

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan diskusikan dengan dokter atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 09/11/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan