Sebagian besar kasus asidosis umumnya berangsur membaik setelah penyebab kondisi ini diobati. Simak pembahasan berikut ini untuk mengetahui apa saja penyakit dan kondisi yang kerap menyebabkan asidosis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Sebagian besar kasus asidosis umumnya berangsur membaik setelah penyebab kondisi ini diobati. Simak pembahasan berikut ini untuk mengetahui apa saja penyakit dan kondisi yang kerap menyebabkan asidosis.
Asidosis adalah kondisi saat cairan tubuh terlalu asam. Hal ini terjadi karena ginjal dan paru-paru yang bertugas menjaga keseimbangan keasaman (pH) tubuh tidak bekerja dengan baik.
Akibatnya, produksi asam terlalu banyak atau tidak ada basa yang cukup untuk menyeimbangkan asam tersebut.
Gangguan pada ginjal dan paru-paru tersebut bisa menimbulkan dua tipe asidosis, yakni asidosis metabolik dan asidosis respiratorik.
Asidosis metabolik bermula dari gangguan fungsi ginjal. Ginjal berfungsi menyaring sisa-sisa metabolisme, termasuk zat asam dalam darah, dan membuangnya melalui urine.
Jika ginjal tidak mampu mengeluarkan asam seperti seharusnya, terjadilah asidosis metabolik. Kondisi ini juga bisa terjadi bila ginjal terlalu banyak mengeluarkan basa.
Secara lebih spesifik, penyebab asidosis metabolik dapat dibedakan dari jenisnya seperti di bawah ini.
Asidosis respiratorik terjadi saat terlalu banyak gas karbon dioksida (CO2). Kondisi ini biasanya disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu mengeluarkan CO2 melalui proses pernapasan.
Penyebab asidosis respiratorik terjadi jika ada peningkatan kadar CO2 dalam tubuh. Maka dari itu, kondisi ini juga dikenal sebagai asidosis hiperkapnia atau asidosis karbon dioksida.
Beberapa hal yang meningkatkan kadar gas sisa metabolisme ini antara lain sebagai berikut.
Berikut sejumlah faktor yang berkontribusi sebagai penyebab pH tubuh asam (berisiko asidosis).
Kebanyakan orang sering menganggap tanda tubuh asam sebagai sakit ringan biasa. Kondisi ini mungkin ditandai dengan gejala ringan, seperti mudah lelah dan sering sakit kepala.
Meski begitu, pada kasus tertentu, asidosis bisa menimbulkan gejala yang parah, seperti sakit kuning (jaundice), peningkatan detak jantung, dan kulit membiru (sianosis).
Tanpa penanganan yang tepat, asidosis yang membuat darah dan cairan tubuh lainnya menjadi terlalu asam dapat berlangsung dalam jangka panjang.
Hal inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit batu ginjal, gagal ginjal kronis, tulang yang mudah rapuh, dan keterlambatan pertumbuhan.
Pencegahan utama dari asidosis yakni dengan menjaga kesehatan organ paru-paru dan ginjal. Beberapa langkah mudah yang bisa Anda lakukan yakni sebagai berikut.
Sementara itu, pengobatan akan bergantung pada penyakit dan kondisi yang menyebabkan asidosis pada tubuh pengidapnya.
Asidosis respiratorik diatasi dengan cara mengembalikan fungsi paru-paru, misalnya dengan penggunaan obat bronkodilator yang melebarkan saluran pernapasan.
Terapi oksigen dengan menggunakan alat continuous positive airway pressure (CPAP) juga dilakukan bila terjadi penyumbatan atau kelemahan otot pada saluran pernapasan.
Di sisi lain, penanganan asidosis metabolik akan bervariasi tergantung pada penyebabnya.
Perawatan untuk tipe asidosis ini mungkin meliputi pemberian suplemen oral, obat antibiotik, cairan infus (IV), maupun terapi oksigen.
Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda curiga mengalami gejala asidosis. Perawatan dini membantu mencegah komplikasi serius dari kondisi ini.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar