backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Apakah Vape Mengandung Nikotin seperti Rokok?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 24/06/2024

Apakah Vape Mengandung Nikotin seperti Rokok?

Tren mengisap rokok elektrik (vape) semakin marak. Banyak orang menganggap vape lebih baik atau ringan dari rokok sehingga tidak dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berarti. Namun nyatanya, vape tidak lebih aman daripada rokok. Hal ini karena pada vape terdapat nikotin yang juga terkandung dalam rokok. Simak penjelasannya berikut ini.

Apakah vape mengandung nikotin?

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa vape tidak mengandung nikotin karena tidak adanya asap yang dihasilkan sebagaimana rokok pada umumnya.

Namun faktanya, vape atau rokok elektrik mengandung nikotin dan zat kimia lain yang berbahaya. Nikotin merupakan zat yang dapat menyebabkan kecanduan.

Perlu Anda ketahui bahwa vape tidak menghasilkan asap, melainkan uap air.

Cairan vape (e-liquid) dipanaskan oleh elemen pemanas dalam vape, kemudian menghasilkan uap air yang Anda isap.

Namun, tidak adanya asap yang dihasilkan vape ini bukan berarti vape tidak mengandung nikotin.

Komponen utama dari rokok elektrik adalah cairan yang berada dalam cartridge (tabung). 

Cairan tersebut terbuat dari nikotin yang diekstrak dari tembakau dan kemudian dicampur dengan bahan dasar, seperti propilen glikol.

Biasanya, cairan vape juga ditambahkan perasa, pewarna, dan bahan kimia lainnya. Rasa yang dimiliki oleh vape berisi karsinogen dan bahan kimia beracun, seperti formaldehida dan asetaldehida.

Vape juga mengandung logam beracun dalam ukuran nanopartikel yang dihasilkan dari mekanisme penguapan.

Jadi pada dasarnya, hampir semua rokok elektrik mengandung nikotin. Bahkan, beberapa produk rokok elektrik yang diklaim bebas nikotin ternyata juga mengandung nikotin.

Pengujian yang dilakukan oleh Food and Drug Administration (FDA) menemukan bahwa cartridge yang berlabel bebas nikotin ternyata mengandung nikotin.

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan tahun 2014 menemukan bahwa jumlah nikotin yang tercantum dalam kemasan cairan isi ulang vape kadang berbeda dengan jumlah nikotin yang terkandung di dalamnya.

Jadi, hati-hati bagi Anda yang suka mengisap rokok elektrik atau yang baru mau mencobanya. Sebaiknya perhatikan kembali label kemasan cairan vape yang menyatakan bebas nikotin.

Ingatlah, semakin banyak kandungan nikotin dalam cairan rokok elektrik, semakin besar pula risiko Anda untuk mengalami kecanduan.

Berapa kadar nikotin dalam cairan vape?

bahaya vape

Biasanya, cairan vape mengandung nikotin tertera dalam satuan mg/ml atau miligram per milimeter.

Sebagai contoh, dalam satu kemasan cairan rokok elektrik tertera keterangan nikotin sebesar 12 mg. Ini artinya, dalam produk tersebut mengandung 12 mg nikotin di setiap mililiter cairan.

Jadi, jika cairan rokok elektrik berjumlah 30 ml, kandungan nikotinnya adalah 360 mg (30 x 12 mg).

Ada juga yang memberi keterangan kadar nikotin dalam persen (%). Ini sebenarnya sama saja dengan yang memberi keterangan dalam miligram (mg).

Maksudnya begini, jika dalam kemasan tertera kadar nikotin sebesar 2,4%, itu sama saja dengan kadar nikotin 24 gram.

Hanya saja, cara membaca keterangan tersebut yaitu setiap tetes cairan rokok elektrik mengandung 2,4% nikotin.

Sekarang Anda sudah tahu bagaimana cara membacanya. Jadi, jangan salah mengartikan kadar nikotin dalam satu botol cairan rokok elektrik.

Mungkin Anda menganggap angkanya kecil, tetapi jangan lupa dikalikan per mililiter cairan. Jika dijumlahkan, angkanya menjadi besar, bukan?

Tingkatan kadar kandungan nikotin dalam vape

who melarang vape

Cairan rokok elektrik sudah banyak ditawarkan dalam berbagai tingkat kandungan nikotin. Umumnya, mulai dari kadar 0—36 mg nikotin per ml cairan atau bisa juga lebih tinggi.

Biasanya, cairan dengan kandungan nikotin 3,6% atau 36 gram adalah tingkat kandungan nikotin yang tertinggi.

Berikut ini merupakan urutan kadar nikotin yang umum dalam cairan rokok elektrik.

1. Kandungan nikotin 0 mg

Kandungan nikotin ini biasanya dipilih oleh orang yang sudah tidak merokok.

Namun ingat, walaupun vape berlabel mengandung 0 mg nikotin, belum tentu benar-benar tidak terdapat nikotin dalam cairan rokok elektrik tersebut.

Anda harus lebih teliti dan jangan mudah dibohongi oleh label, ya!

2. Kandungan nikotin 8 mg

Kadar kandungan nikotin ini biasanya dipilih oleh perokok ringan yang biasa merokok kurang dari satu bungkus seminggu.

Meski begitu, bagaimanapun juga nikotin bisa membuat Anda kecanduan sehingga lama-kelamaan Anda bisa meningkatkan dosis nikotin.

3. Kandungan nikotin 16 mg

Ini biasanya bisa dinikmati oleh perokok sedang. Kadar nikotin dalam cairan rokok elektrik ini hampir sebanding dengan kadar nikotin dalam rokok biasa.

Jadi, merokok elektrik dengan dosis ini sama saja dengan Anda merokok biasa. Bukannya Anda bisa berlatih untuk mengurangi rokok, tetapi bisa jadi sebaliknya.

4. Kandungan nikotin 24 mg

Ini biasanya bisa dinikmati oleh perokok berat yang terbiasa merokok sekitar satu bungkus per hari, baik rokok kretek maupun rokok filter.

Kadar nikotin ini sangat kuat sehingga bisa menyebabkan masalah kesehatan pada Anda.

5. Kandungan nikotin 36 mg

Kadar nikotin ini terbilang sangat tinggi. Kadar nikotin 24 mg saja sudah bisa menyebabkan masalah kesehatan, apalagi jika Anda memilih cairan rokok elektrik dengan kadar ini.

Jika niat Anda menggunakan rokok elektrik adalah untuk berhenti merokok, mungkin pemilihan kadar nikotin tinggi ini tidak cocok untuk Anda.

Hal ini bisa saja malah menyebabkan Anda semakin kecanduan terhadap nikotin.

Apa saja risiko atau bahaya nikotin dalam vape?

Peneliti Dorong Pengurangan Dampak Buruk Tembakau

Telah disebutkan di atas bahwa nikotin bisa membuat Anda kecanduan. Selain itu, banyak masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh nikotin, termasuk bahayanya di dalam vape.

1. Bahaya nikotin pada ibu hamil

Pada ibu hamil, paparan vape yang mengandung nikotin selama kehamilan dapat membahayakan kesehatan janin dalam kandungan.

Hal ini dapat berdampak dalam jangka waktu lama bagi fungsi otak dan paru-paru bayi yang sedang berkembang.

Selain itu, paparan nikotin juga dapat menyebabkan bayi mengalami:

2. Bahaya nikotin pada anak dan remaja

Pada anak dan remaja, paparan nikotin dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak.

Remaja muda yang sudah menggunakan rokok elektrik dapat mengalami gangguan kognitif dan perilaku, termasuk berdampak pada ingatan dan perhatian.

Efek nikotin pada otak manusia dapat berdampak jangka panjang.

3. Bahaya nikotin pada orang dewasa

Anak-anak atau dewasa yang menelan, menghirup, atau menyerap cairan rokok elektrik melalui kulit atau matanya dapat mengalami keracunan nikotin.

Ya, dosis tinggi dari nikotin dapat menyebabkan keracunan. Hal ini biasanya ditandai dengan gejala mual, muntah, kejang, dan depresi pernapasan pada kasus keracunan nikotin yang parah.

Bahkan, cairan nikotin yang tertelan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.

Kesimpulan

  • Tidak seperti dugaan, vape ternyata juga mengandung nikotin sebagaimana yang terkandung dalam rokok.
  • Artinya, vape dan rokok adalah dua produk yang sama-sama berbahaya dan tidak bermanfaat untuk kesehatan Anda.
  • Oleh karena itu, keputusan paling tepat untuk menjaga kesehatan tubuh Anda adalah jauhi rokok dan vape dari sekarang.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 24/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan