Istilah tembaga biasanya lekat dengan kabel dan barang elektronik. Padahal, tembaga juga merupakan mineral penting untuk tubuh. Ada beragam manfaat yang bisa Anda dapatkan dari memenuhi kebutuhan tembaga setiap hari. Apa saja contohnya?
Manfaat tembaga untuk kesehatan
Mineral tembaga pada makanan biasanya banyak ditemukan dalam jeroan, ikan, kerang, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum utuh.
Tembaga memiliki peran penting dalam kesehatan sel darah merah (eritrosit) dan kekebalan tubuh. Mineral ini bisa ditemukan pada semua jaringan tubuh, termasuk hati (liver), otak, jantung, hingga otot rangka.
Simak berbagai kegunaan dari mineral tembaga untuk tubuh di bawah ini.
1. Membantu produksi kolagen
Tubuh Anda membutuhkan tembaga untuk membentuk kolagen dan elastin. Keduanya merupakan protein penting penyusun jaringan ikat, kulit, kuku, dan rambut.
Tanpa asupan cukup tembaga, tubuh tidak bisa memperbaiki jaringan ikat yang rusak.
Kerusakan jaringan ikat lama-kelamaan bisa menyebabkan gangguan sendi. Selain itu, kulit mungkin lebih rentan mengalami penuaan dini karena tidak memiliki kolagen yang cukup untuk mempertahankan struktur dan kekuatannya.
2. Mengurangi risiko osteoporosis
Kekurangan tembaga berkaitan dengan kepadatan tulang yang rendah dan risiko penyakit osteoporosis yang lebih tinggi. Hal ini tertulis pada sebuah studi yang dikutip dalam jurnal Nutrients.
Penelitian ini meneliti kelompok wanita sehat yang mengonsumsi suplemen tembaga sebanyak 3 miligram per hari. Hasilnya, mereka mengalami penurunan kadar mineral tulang yang lebih lambat daripada yang tidak mengonsumsi.
Hal ini menegaskan bahwa tembaga dapat mengurangi gejala osteoporosis. Meski begitu, temuan terkait fungsi tembaga masih beragam sehingga hal ini perlu diteliti lebih lanjut.
3. Menjaga kesehatan jantung
Memenuhi kebutuhan asupan tembaga membantu menjaga kesehatan jantung. Hal ini karena tembaga berperan dalam sintesis enzim yang diperlukan untuk mengatur kadar kolesterol.
Kolesterol yang terkendali dapat mencegah penumpukan plak di dinding pembuluh darah penyebab penyakit jantung.
Tembaga juga berpartisipasi dalam proses konduksi listrik di seluruh tubuh, termasuk dalam jantung. Keberadaan tembaga yang memadai dapat membantu mencegah gangguan irama jantung atau aritmia.
4. Membantu pengobatan penyakit saraf
Penelitian oleh Berkeley Research pada 2016 melakukan pengamatan terhadap tembaga di dalam sel saraf. Peneliti menemukan bahwa tembaga ibarat tombol saklar yang bisa menghambat atau mempercepat penghantaran sinyal listrik antarsel saraf.
Sifat tembaga yang satu ini berpotensi memberikan manfaat dalam pengobatan penyakit saraf.
Dengan menggunakan tembaga sebagai penanda, peneliti pun dapat menemukan bagian saraf yang bermasalah sehingga pengobatan menjadi lebih efektif.
5. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Orang yang kekurangan tembaga berisiko mengalami kondisi yang disebut neutropenia.
Ini merupakan kondisi ketika jumlah sel darah putih jenis neutrofil lebih rendah dari jumlah normal. Padahal, fungsinya sangat penting dalam melawan infeksi.
Neutropenia bisa membuat seseorang lebih rentan terserang penyakit infeksi. Oleh sebab itu, penderita neutropenia perlu mendapat asupan tembaga sesuai angka kebutuhan gizi.
6. Menurunkan risiko kanker
Penelitian terkait manfaat tembaga dalam mencegah kanker menunjukkan hasil yang beragam. Pada penelitian untuk pengobatan kanker usus besar, efek tembaga tiga kali lipat lebih efektif dibandingkan cisplatin (obat kemoterapi kanker).
Salah satu penelitian dalam jurnal Molecules mengatakan bahwa tembaga dan ruthenium berpotensi dapat mengatasi gejala kanker. Keuntungan lainnya, tembaga memberikan efek samping yang lebih rendah dan mengurangi reaksi dari obat-obatan lain.
Meski demikian, asupan tembaga dalam jumlah besar juga tidak disarankan karena penelitian lain justru menunjukkan peningkatan risiko kanker.