Siapa yang tak tahu kayu manis? Selain menjadi rempah pengganti gula, tanaman dengan nama ilmiah Cinnamomum ini ternyata punya manfaat bagi kesehatan.
Kandungan kayu manis
Sebelum mengetahui manfaat kayu manis atau cinnamon, Anda perlu mengetahui kandungannya.
Rempah ini memiliki kandungan fitonutrien atau senyawa khas yang hanya ada pada tanaman. Senyawa fitonutrien lah yang memberikan manfaat untuk kesehatan.
Berikut daftar kandungan fitonutrien pada rempah yang satu ini.
- Katekin.
- Epikatekin.
- Cineole.
- 3-Phenylpropanal.
- Aldehydes.
- Alpha-Pinene.
- Anhydrocinnzeylanine.
- Anhydrocinnzeylanol.
- Beta-Carotene.
- Beta-Caryophyllene.
- Cassioside.
- Cincassiol-A.
- Cinnamaldehyde.
- Cinnamic-Acid.
- Cinnamtannin.
- Cinnzeylanine.
- Cinnzeylanol.
- Coumarin.
- Cuminaldehyde.
- Eugenol.
- Guaiacol.
- Hydrocinnamaldehyde.
- Ketone.
- Limonene.
- Linalool.
- Phenol.
- Tannin.
Selain itu, kayu manis juga mengandung berbagai mineral yang diperlukan tubuh, seperti:
- zat besi,
- mangan,
- magnesium,
- kalsium, dan
- sulfur.
Tahukah Anda?
Manfaat kayu manis untuk kesehatan
Karena sering dipakai sebagai obat herbal, manfaat cinnamon untuk kesehatan berpotensi untuk mengurangi masalah kesehatan berikut.
1. Diabetes
Meski disebut “manis”, rempah ini dipercaya aman untuk pengidap diabetes.
Tinjauan terbitan Diabetes Research and Clinical Practice (2019) menyatakan bahwa cinnamon membantu menurunkan gula darah puasa pada pengidap diabetes tipe 2 dan prediabetes.
Hal ini dikarenakan rempah ini mampu membuat tubuh merespon hormon insulin dengan baik. Hormon ini diketahui membantu mengendalikan gula darah.
Meski demikian, penelitian terkait kayu manis untuk diabetes menggunakan berbagai metode dengan sampel yang kecil.
Oleh karena itu, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keampuhannya.
2. Infeksi gigi dan mulut
Tinjauan terbitan Molecules (2020) juga menemukan bahwa manfaat kayu manis membantu melawan infeksi jamur Candida penyebab kandidiasis oral.
Infeksi jamur Candida bisa menyebabkan seriawan.
Selain itu, rempah ini membantu melawan bakteri P. gingivalis penyebab periodentitis, penyakit infeksi pada gusi yang parah.
Tinjauan ini menjelaskan bahwa kandungan linalool, eugenol, alfa-terpineol, dan cinnamaldehyde bekerja melawan bakteri dan jamur.
Perlu diketahui, tinjauan ini melihat potensi rempah ini hanya dari 0,04 persen kayu manis yang terdapat dalam pasta gigi dan obat kumur.
3. Penyakit jantung
Hipertensi dan kolesterol tinggi bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit jantung, seperti gagal jantung hingga stroke.
Kayu manis mengandung cinnamaldehyde dan cinnamic acid yang baik untuk jantung.
Kedua kandungan ini mampu menstabilkan tekanan darah dan melemaskan pembuluh darah. Jadi, aliran darah pun lancar dan risiko hipertensi pun berkurang.
Tak hanya itu, rempah ini dipercaya menurunkan kadar kolesterol dan lemak pada darah.
Berbagai studi yang menyebutkan manfaat ini masih dilakukan pada hewan atau berupa pengujian skala kecil.
Jadi, Anda sebaiknya tidak mengandalkan rempah ini sebagai satu-satunya obat hipertensi.
4. Peradangan
Radang adalah respons tubuh yang penting untuk melawan infeksi dan memperbaiki kerusakan jaringan tubuh.
Meski demikian, radang yang berlangsung lama bisa menimbulkan penyakit berbahaya bagi tubuh.
Nah, kayu manis mengandung polifenol. Senyawa ini bersifat antioksidan yang bisa menangkal paparan radikal bebas penyebab kerusakan tubuh.
Antioksidan ini ternyata juga berpotensi bekerja sebagai antiradang.
5. Kanker
Kayu manis mengandung senyawa yang bersifat antikanker.
Tinjauan terbitan European Journal of Medicinal Chemistry (2019) mengatakan bahwa rempah ini berpotensi memicu kematian sel kanker.
Selain itu, rempah ini juga mungkin bisa menekan dan mengurangi jumlah sel yang berkembang.
Kemampuan antikanker ini berasal dari senyawa eugenol dan cinnamalehyde.
Meski demikian, berbagai riset yang dicantumkan dalam tinjauan ini sebagian besar masih menguji coba pada hewan dan sel yang ada di laboratorium, bukan manusia.
Oleh karena itu, manfaatnya untuk kanker manusia masih harus diteliti lebih lanjut.
6. Penyakit neurodegeneratif
Penyakit neurodegeneratif adalah penyakit yang muncul akibat saraf berhenti bekerja atau bahkan mati. Hal ini biasa dijumpai pada penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Nah, studi terbitan Journal Of Alzheimer’s Disease (2013) mengamati bahwa kandungan cinnamaldehyde dan epikatekin pada rempah ini bisa menghambat penumpukan protein di otak yang menandakan adanya Alzheimer.
Selain itu, cinnamon membantu melindungi saraf dan membuat kadar senyawa di otak. Efeknya, fungsi gerak tubuh bisa lebih maksimal.
Meski begitu, studi ini masih diteliti pada tikus maupun laboratorium. Manfaat ini perlu dipelajari langsung pada manusia.
7. HIV
Manfaat cinnamon yang berasal dari jenis Cassia dipercaya bisa melawan virus HIV. Potensi ini berasal dari senyawa polifenol.
Lagi-lagi, khasiat ini baru diuji di laboratorium, belum pada manusia secara langsung. Terlebih, studi kayu manis untuk HIV juga masih terbatas.
Beberapa penelitian yang dilakukan bahkan sudah lebih dari 10 tahun yang lalu.
Jadi, perlu dilakukan lagi pengujian terkini. Sebaiknya Anda tidak mengandalkan rempah ini menjadi satu-satunya obat untuk HIV.