Air liur atau cairan saliva (seringnya disebut ludah) dihasilkan oleh kelenjar ludah yang terletak di dalam rongga mulut. Tidak hanya membantu mencerna makanan, kelenjar ini juga berfungsi sebagai pelindung organ rongga mulut, terutama dinding mukosa dan gigi.
Meskipun demikian, berbagai gangguan dapat mengganggu kerja kelenjar ludah. Mulai dari kondisi kesehatan, infeksi, tumbuhnya sel abnormal, hingga penyakit sindromik tertentu.
Di mana letak kelenjar ludah dalam rongga mulut?
Kelenjar air liur atau kelenjar saliva terletak hampir di semua bagian rongga mulut. Namun, terdapat tiga kelenjar saliva besar yang masing-masing memiliki sepasang kelenjar, yakni yang berada di setiap sisi mulut.
Adapun beberapa kelenjar saliva besar tersebut, di antaranya sebagai berikut.
- Kelenjar saliva parotis, pembuat 25% kadar saliva ini berada di bagian atas pipi yang berdekatan dengan telinga dan berfungsi mengalirkan cairan saliva ke area gigi bagian belakang dan rahang atas.
- Kelenjar saliva submandibular, pembuat 70% kadar saliva ini berada di bawah rahang bagian belakang dan berfungsi mengalirkan cairan saliva ke sekitar gigi bagian bawah.
- Kelenjar saliva sublingual, pembuat 5% kadar saliva ini terdapat tepat di bawah lidah dan berfungsi mengalirkan cairan saliva ke seluruh permukaan bawah atau lantai mulut.
Melansir Cedars-Sinai, pada rongga mulut manusia juga tersebar kelenjar-kelenjar berukuran sangat kecil di samping tiga kelenjar saliva besar seperti di atas. Kelenjar ludah kecil ini berjumlah sekitar 600 – 1.000 kelenjar yang terletak pada bagian, seperti:
- pipi bagian dalam,
- bibir bagian dalam,
- langit-langit mulut (palate),
- bagian belakang tenggorokan,
- bagian belakang lidah,
- faring, serta
- rongga sinus.
Apa saja gejala gangguan dan penyakit kelenjar ludah?
Secara umum ada beberapa tanda-tanda penyakit kelenjar ludah yang banyak dirasakan oleh penderita, di antaranya sebagai berikut.
- Aliran air liur tersumbat
- Kesulitan menelan
- Pembengkakan kelenjar di pipi dan leher
- Nyeri di bagian kelenjar
- Infeksi berulang
- Pertumbuhan sel atau benjolan di dalam kelenjar atau leher
Jenis gangguan dan penyakit kelenjar ludah beserta penyebabnya
Beberapa jenis kelainan kelenjar ludah tidak menyebabkan produksi air liur berlebihan (hipersalivasi), melainkan mengakibatkan saluran kelenjar saliva tersumbat yang mengakibatkan ludah tidak dapat mengalir dengan lancar.
Untuk mengetahui beberapa jenis gangguan dan penyakit rongga mulut yang umum dialami ini, simak beberapa penjelasannya di bawah ini.
1. Sialolithiasis
Sialolithiasis yaitu kondisi penyumbatan kelenjar ludah oleh endapan kalsium berukuran kecil. Gangguan pada kelenjar saliva ini menimbulkan rasa nyeri terutama saat sedang mengunyah, sehingga memerlukan tindakan pengangkatan endapan kalsium tersebut.
Kondisi ini dapat dipicu oleh dehidrasi, memakan makanan terlalu sedikit, atau pengobatan yang mengurangi produksi air liur, seperti obat antihistamin, obat hipertensi, dan obat psikiatri.
Meskipun cenderung tidak menimbulkan gejala, sialolithuasis dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar saliva dan memicu infeksi sialadenitis.
2. Sialadenitis
Sialadenitis merupakan infeksi kelenjar air ludah oleh bakteri yang berada di dalam rongga mulut, seperti Staphylococcus, Streptococcus, dan Haemophilus influenzae.
Sialadenitis lebih umum dialami oleh lansia dan bayi baru lahir. Infeksi ini pada umumnya ditandai dengan rasa nyeri bagian mulut yang terinfeksi dan berlanjut dengan timbulnya nanah disertai gejala demam.
Jenis infeksi ini perlu penanganan dini sejak gejala pertama dengan konsumsi antibiotik. Infeksi akan lebih sulit disembuhkan dan bertambah parah apabila penanganannya kurang tepat, terutama pada individu yang mengalami penurunan sistem imun.