Mulut kering (xerostomia) ternyata juga bisa jadi faktor pemicu serta penyebab gigi keropos. Kondisi ini disebabkan karena tubuh Anda, terutama kelenjar saliva menghasilkan air liur yang sedikit. Padahal, air liur penting untuk menjaga kelembaban mulut dan membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan gigi.
Di sisi lain, senyawa dalam air liur Anda juga berperan untuk melawan asam dan bakteri yang menyerang gigi. Selama dan setelah Anda mengonsumsi makan makanan yang asam, air liurlah membantu menetralkan asam di mulut. Inilah alasan kenapa mulut yang kering dapat meningkatkan berbagai risiko kerusakan pada gigi.
4. Riwayat penyakit asam lambung

Kesehatan sistem pencernaan nyatanya juga memengaruhi kesehatan gigi dan mulut Anda. Bagi Anda yang punya riwayat GERD atau maag, naiknya asam lambung dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Asam lambung yang naik ke mulut dapat mengikis lapisan terluar maupun terdalam gigi Anda. Selain menyebabkan keroposnya gigi, kondisi ini juga dapat menyebabkan kerusakan gigi lainnya, misalnya bau mulut, gigi sensitif, dan gigi berlubang.
5. Bulimia

Gangguan pola makan seperti bulimia juga dapat menjadi faktor penyebab gigi keropos. Bulimia adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami ketakutan luar biasa akan kegemukan. Akibatnya, orang dengan kondisi ini lebih sering memuntahkan makanan dan minuman yang baru dikonsumsinya.
Tak hanya mengganggu sistem pencernaan, kebiasaan memuntahkan makanan dengan paksa juga dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada gigi. Cairan yang dimuntahkan penderita bulimia mengandung asam yang bersifat korosif. Semakin sering dan lama gigi terkena asam lambung, maka akan semakin rapuh dan keropos.
6. Obat-obatan tertentu

Gigi keropos juga dapat disebabkan karena Anda mengonsumsi obat bebas maupun dengan resep dokter. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerusakan gigi dan memiliki efek samping seperti mulut kering. Nah, efek samping inilah yang membuat Anda lebih rentan mengalami gigi keropos.
Jenis obat yang bisa jadi penyebab mulut kering di antaranya obat pereda nyeri, antidepresan, antihistamin, antasida, dan obat hipertensi.
7. Menyusu sambil tidur

Kebiasaan menyusu sambil tidur memang dapat membuat anak kecil cepat tidur. Sayangnya, kebiasaan satu ini juga dapat meningkatkan risiko gigi keropos dan karies pada anak-anak. Kenapa?
Ketika anak menyusu sambil tidur, gula dalam susu akan menempel di giginya dalam waktu yang lama. Gula ini kemudian akan diubah menjadi asam oleh bakteri jahat di dalam mulut.
Maka dari itu, permukaan gigi yang terus-terusan terpapar asam inilah yang dapat menyebabkan gigi anak keropos.
Beberapa cara mengatasi gigi keropos
Kondisi keroposnya gigi hanya bisa diketahui lewat prosedur rontgen gigi. Maka dari itu, Anda sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi minimal enam bulan sekali untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi dan gusi. Dokter akan memeriksa kondisi gigi Anda dan menyarankan pengobatan yang tepat untuk Anda.
Selain itu, berikut beberapa cara memperkuat gigi guna mencegah timbulnya pengeroposan yang biasanya disarankan oleh dokter:
- Mengurangi makanan dan minuman yang terlalu asam atau manis.
- Menggunakan sedotan ketika minum minuman berkafein atau bersoda.
- Mengunyah permen karet bebas gula setelah makan. Permen karet dapat membantu produksi air liur untuk membilas asam yang terbentuk pada mulut setelah makan.
- Menunggu setidaknya satu jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam sebelum menyikat gigi. Hal ini dapat memberi waktu bagi gigi Anda untuk membangun kandungan mineral kembali.
- Menyikat gigi dengan benar dan rutin dua kali sehari pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Menyikat gigi secara perlahan dengan jenis sikat gigi berbulu halus.
- Menggunakan benang gigi (dental floss) dan obat kumur.
- Banyak minum air putih untuk merangsang produksi air liur.
Gigi keropos dapat menyebabkan kerusakan gigi parah, bahkan jadi lebih mudah tanggal atau copot sebelum waktunya. Jangan sepelekan kondisi ini dan segera konsultasikan ke dokter apabila menemui masalah pada gigi Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar