Ada pula kondisi medis lainnya yang dapat menjadi penyebab sialothiasis. Infeksi bakteri streptokokus atau stafilokokus misalnya, dapat menyebabkan sialadenitis, yakni infeksi pada kelenjar ludah.
Virus flu, gondong, coxsackie, echovirus, dan cytomegalovirus juga dapat menyebabkan infeksi pada kelenjar liur. Kondisi lain yang juga dapat menyebabkannya yakni tumor kelenjar ludah, kanker kelenjar ludah, dan sindrom Sjogren.
Bagaimana sialolithiasis didiagnosis?

Diagnosis sialolithiasis diawali dengan pemeriksaan fisik dasar berdasarkan riwayat kesehatan Anda dan gejala yang timbul. Pada pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa kepala, leher, serta bagian dalam mulut Anda.
Pada beberapa kasus, penyebabnya dapat ditemukan dengan jelas sehingga tidak memerlukan tes lanjutan. Namun bila diagnosisnya belum pasti, maka dokter akan merujuk Anda untuk melakukan tes pencitraan, misalnya melalui metode sialograph.
Pada metode ini, dokter menyuntikkan pewarna ke dalam saluran air liur. Tindakan ini bertujuan untuk memperjelas gambaran kondisi kelenjar air liur Anda yang akan ditampilkan dengan bantuan sinar-X.
Biposi jaringan juga dapat dilakukan jika dokter mencurigai adanya penyakit autoimun yang memengaruhi fungsi kelenjar liur.
Terkadang, dokter melakukan rontgen gigi gigi (bisa juga dengan CT scan atau MRI) untuk menemukan batu yang memblokir kelenjar liur. Dokter bedah kemudian dapat melakukan bedah mikro untuk mengangkat batu tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar