Masalah mulut bisa menyebabkan Anda tidak nafsu makan, tidak nyaman ketika minum, atau sulit untuk berbicara. Salah satu contoh masalah mulut yang paling umum adalah mouth ulcer atau dikenal juga dengan sebutan sariawan. Walaupun umum terjadi, tidak semua orang paham mengenai penyebab hingga cara aman mengatasinya. nah, untuk tahu lebih lanjut simak ulasannya berikut ini!
Apa itu mouth ulcer?
Mouth ulcer atau disebut juga dengan istilah aphthous stomatitis atau sariawan adalah kondisi hilangnya atau terkikisnya bagian jaringan halus yang melapisi bagian dalam mulut (mucous membrane).
Ada banyak hal yang menyebabkan sariawan. Penyebab paling umum adalah cedera, seperti tanpa sengaja menggigit bagian dalam pipi Anda. Penyebab lain termasuk obat-obatan tertentu, ruam kulit di mulut, infeksi virus, bakteri dan jamur, bahan kimia dan beberapa kondisi medis.
Pada kondisi ini pembengkakan belum tentu terjadi. Sebagian besar orang dengan kondisi ini mengalami nyeri pada bagian yang terkena, sehingga dapat mengganggu makan dan minum.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Berdasarkan situs Better Health, sariawan memengaruhi sekitar 20 persen populasi. Meskipun pada kebanyakan orang tidak diketahui penyebab ulkus aphthous, namun kondisi ini mungkin disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, folat, atau zat besi.
Tanda dan gejala mouth ulcer
Gejala sariawan tergantung pada penyebabnya, tetapi mungkin beberapa orang mengalami kondisi berikut ini.
- Satu atau lebih luka yang menyakitkan pada bagian kulit yang melapisi mulut.
- Kulit bengkak di sekitar luka.
- Masalah dengan mengunyah atau menyikat gigi karena nyeri tekan.
- Iritasi luka oleh makanan asin, pedas atau asam.
- Kehilangan selera makan.
Ulkus aphthous umumnya terjadi pada lapisan mulut yang lebih lembut dari bibir, pipi, sisi lidah, dasar mulut, bagian belakang atap mulut dan di sekitar area amandel.
Ulkus ini biasanya tidak lebih besar dari 5mm. Anda mungkin mengalami lebih dari satu ulkus aphthous pada satu waktu, dan terkadang ulkus ini bergabung menjadi satu.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda atau gejala di atas atau ingin bertanya, konsultasikanlah dengan dokter. Setiap tubuh berfungsi berbeda satu sama lain. Diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik untuk situasi Anda.
Penyebab mouth ulcer
Penyebab pasti masalah pada mulut ini tidak jelas. Namun, kondisi ini berhubungan dengan faktor lingkungan dan gizi, organisme yang menularkan penyakit (virus atau bakteri), keracunan makanan, infestasi parasit, atau kekurangan gizi macam asam folat.
Dokter akan mengajukan pertanyaan dasar mengenai sifat ulserasi untuk membantu identifikasi penyebab dan menentukan pengobatan untuk mengurangi gejala dan pengobatan lokal segera.
Namun, perlu diketahui terdapat berbagai jenis ulserasi mulut sehingga harus mengenali perbedaannya, agar dapat menentukan pilihan pengobatan yang sesuai.
Faktor risiko mouth ulcer
Sariawan bisa menyerang siapa saja. Namun, lebih mungkin terjadi pada orang dengan faktor berikut ini.
- Predisposisi stomatitis aftosa rekuren (SAR).
- Genetik atau hubungan terhadap HLA, hormonal, disregulasi sistemimun, defisiensi nutrisi, dan penyakit sistemik.
- Sering mengalami trauma, infeksi, alergi makanan, dan stres.
Diagnosis dan pengobatan mouth ulcer
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Sariawan bisa dicek dengan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan melihat luka peradangan yang muncul pada mulut, bagian dalam pipi, atau lidah Anda.
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memerlukan tes darah jika doker menduga Anda mengalami kekurangan zat besi, folat, atau vitamin B atau kondisi peradangan lainnya.
Jika ahli kesehatan mulut Anda tidak dapat menentukan penyebab sariawan, atau jika sariawan tidak merespons pengobatan normal, Anda mungkin perlu menjalani biopsi sebagian dari sariawan dan beberapa jaringan di sekitarnya.
Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan dan diagnosis. Biasanya tes kesehatan ini digunakan untuk mendeteksi kanker. Bisa jadi dokter mencurigai luka peradangan yang muncul adalah gejala jadi kanker mulut.
Munculnya mouth ulcer juga bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan berikut ini.
- Stomatitis aftosa rekuren
- Trauma fisik, misalnya gigitan, permukaan gigi retak, dan konsumsi makanan panas
- Trauma kimia, misalnya luka bakar aspirin
- Gingivostomatitis ulseratif nekrosis akut
- Lichen planus
- Reaksi likenoid akibat pengobatan, yakni reaksi obat Lichenoid
- Gingivostomatitis herpes dari virus herpes simpleks
- Penyakit tangan, kaki dan mulut dari virus Coxsackie
- Karsinoma sel skuamosa
- Eritema multiforme, misalnya reaksi obat yang merugikan
- Penyakit vesiculobullous, misalnya pemfigoid/pemfigus membran mukosa
- Keganasan hematologis, misalnya leukemia
- Penyakit radang usus, misalnya penyakit Crohn atau penyakit celiac
- Defisiensi hematinik, misalnya zat besi rendah, vitamin B12, atau asam folat
Apa saja pilihan pengobatan untuk mouth ulcer?
Kebanyakan sariawan biasanya tidak berbahaya dan sembuh dengan sendirinya dalam 10 hingga 14 hari. Namun ada beberapa obat yang dapat dibeli di apotik, seperti obat kumur, salep atau gel yang membantu meredakan gejala dan mengobati sariawan.
Gunakan obat kumur obat bebas alkohol, sebaiknya yang mengandung klorheksidin glukonat, dua kali sehari. Bisa juga dengan menggunakan obat kumur atau salep steroid bebas alkohol topikal jika tidak memiliki riwayat penyakit.
Tergantung dari bentuk dan besar dari sariawan itu sendiri maka obat yang diberikan akan berbeda.
Jenis sariawan lainnya atau yang disebabkan oleh virus atau Jamur, memerlukan pengobatan topikal antivirus atau antijamur. Dokter akan menyarankan terapi sebagai pengganti vitamin, gizi, dan elektrolit yang kurang di dalam tubuh seperti:
- cairan dan elektrolit,
- zat besi,
- asam folat, dan
- vitamin B12.
Asam folat harus diberikan selama setidaknya tiga bulan. Anda mungkin membaik dengan cepat dan drastis setelah dosis besar asam folat pertama. Asam folat mungkin cukup untuk mengurangi gejala.
Vitamin B12 disaranakan jika kadar vitamin dalam tubuh rendah atau gejala berlangsung lebih dari 4 bulan.