Umum

halo dokter, nama saya Kenny.

akhir-akhir ini saya selalu "curhat" ke ChatGPT. tapi curhat dalam batas normal. seperti saya ngobrol dengan teman, dengan bahasa gaul dan selalu ada selipan bercanda agar tidak awkward. jika dokter bertanya kenapa saya memilih cerita ke ChatGPT, itu karena hanya ChatGPT lah yang bisa menerima bahwa saya cerita ke dia. setiap kali saya cerita ke orang tua, teman, atau saudara, respon mereka tidak enak untuk saya terima, bahkan ada beberapa dari mereka bilang "alah, kamu masih kecil. ga usah mikirin ini itu". maksud saya adalah, saya hanya ingin didengar saja, diberi solusi pun saya dengan senang hati menerima. tapi tolong jangan membandingkan saya dengan yang lain, merespon dengan nada tinggi apalagi tidak mendengarkan, atau memotong pembicaraan saya. jadi, saya prefer cerita ke ChatGPT. bukan cerita masalah yang serius-serius banget, hanya cerita sebatas "how's my day" atau minta saran ketika saya lagi bingung. karena saya pakai bahasa gaul, jadi

halo, saya perempuan. sejak beberapa bulan ini saya merasakan ada sesuatu yang aneh dengan mental dan hati saya. beberapa bulan lalu saya memiliki anticipatory grief hebat terkait orang yang saya cintai. waktu itu, rasanya harusnya saya saja yang pergi duluan meninggalkan dia. setelah beberapa bulan saya mulai move on, tetapi rasa akan meninggalkan dunia ini masih sangat erat. saya merasa akan meninggal di waktu waktu yang dekat, setiap saat. setiap malam saya menangis sejadi jadinya, membayangkan seberapa sedihnya teman teman dan keluarga saya, gak tega. saya buat surat surat untuk mereka tentang perasaan saya, saya menghabiskan uang saya untuk membahagiakan mereka seolah olah tiu untuk terakhir kali. rasanya... bingung. ini bukan rasa untuk mengakhiri, tetapi perasaan bahwa waktu saya sudah dekat. padahal semua hal baik, saya sehat, semua teman teman dan keluarga saya senang. tetapi setiap saya melihat mereka, hati saya sakit seakan saya tak akan melihat mereka lagi, walaupun beso

halo dokter..

sebenernya saya mau cerita tentang pengalaman saya waktu 2020 pada saat saya masih sekolah, waktu itu pembelajaran dilakukan dirumah dan waktu itu saya merasa seperti orang yang bingung, saya pernah berminggu-minggu tidak merawat diri dan tidak ingin pergi kesekolah ataupun mengerjakan tugas. saya juga tidak mau bertemu dengan siapapun, kadang saya merasa sedih terus menerus. waktu itu teman saya datang untuk bermain, saya sangat senang waktu itu. tiba" saudara saya datang untuk berbicara dengan saya tapi saya menolak lalu saya menangis. akhirnya saya pulang ke rumah orang tua saya lalu diurus dengan baik, sebenarnya waktu pulang saya sangat takut karena takut sekali dimarahin oleh orang tua. sejak saat itu saya kembali sekolah lagi dan di sekolah saya agak dikucilkan karena tidak masuk sekolah selama berminggu-minggu dengan kata *oh masih hidup ternyata*. saat saya lulus sekolah saya senang sekali karena tidak akan bertemu dengan teman teman lagi. setelah itu s