🔥 Diskusi Menarik

Kecemasan dan emosi tidak terkontrol

Hallo dok, umur saya 28. Dari sejak saya umur belasan, saya sering melihat ayah saya keluarkan kata kata kasar dan kata kata yang seharusnya sangat tidak pantas untuk didengar "maki2" ibu saya meskipun didepan org lain dan keluarga lain namun ibu saya hanya terdiam menunduk, marah teriak2 bahkan sampai pukul ibu saya dan sampai sekarang pun masih seperti itu, dan pada saat kejadian itu saya selalu berusaha menengahi mereka agar bisa damai. Berantem nya org tua saya sangat berpengaruh kepada saya, saat mereka berantem saya merasa ketakutan berlebihan, cemas tidak bisa tidur, menangis sendirian, emosi tidak terkontrol sampai saya pernah voba melukai diri saya sendiri, saya lampiaskan semua emosi saya kepada suami dan adik2 saya, merasa bersalah tidak mau memaafkan diri sendiri.


saya bisa sembuh dari semua perasaan itu dengan sendirinya tapi ketika org tua saya mulai berantem perasaan tidak nyaman itu mulai mengganggu saya.


Dan ayah saya sangat kasar, semua harus dituruti, jika tdk dituruti pasti dibentak di marahi diancam pukul, maki2 saya di depan banyak orang sampai rasa malu saya hilang. Kelakuan itu membuat saya tidak berani menentukan pilihan saya sendiri, tidak berkata tidak bahkan kepada orang lain, tidak berani menjawab kasar kepada org meskipun saya sedang tidak nyaman, tidak berani untuk protes, saya hancur dok meskipun yang dilihat saya baik2 saja tetapi dalam hati saya sangat hancur.


Kadang ayah saya memaki ibu saya didepan banyak orang, bilang anjing, bodoh, kuno, sampai keluar kan kata2 kasar (seperti kata fvck dan kawan kawannya) tetapi ibu saya hanya menangis dan diam. Dan menuruti semua kata ayah saya, tidak boleh melawa, dipanggil harus segera jawab dan datang jika tidak ibu saya kena marah lagi. Ibu saya harus menyiapkan semua ketika ayah mau kerja tanpa ada yg tertinggal, jika itu terjadi ibu saya jadi tempat maki kata kotor

0
62k
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

3 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat prihatin dengan situasi yang Anda alami. Dari cerita yang Anda bagikan, terlihat bahwa Anda telah mengalami trauma dan stres yang sangat berat akibat lingkungan keluarga yang tidak sehat. Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini dan Anda tidak bertanggung jawab atas perilaku orang tua Anda. Saya sarankan Anda untuk mencari bantuan profesional segera, seperti konseling atau terapi psikologis, untuk membantu Anda mengatasi trauma dan emosi yang tidak terkontrol yang Anda alami. Terapis akan membantu Anda memahami dan mengelola emosi Anda, serta memberikan strategi untuk meningkatkan kesehatan mental Anda. Selain itu, penting untuk menetapkan batasan dengan orang tua Anda dan mengkomunikasikan perasaan Anda dengan jelas. Anda berhak untuk merasa aman dan dihormati dalam hubungan keluarga Anda. Jika situasi menjadi tidak aman atau merugikan, pertimbangkan untuk mencari perlindungan dan dukungan dari pihak lain, seperti keluarga yang lebih luas, teman, atau lembaga bantuan. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini dan Anda pantas mendapatkan dukungan dan perlindungan. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri. Semoga Anda dapat menemukan jalan keluar dari situasi yang sulit ini. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.