Fobia

Beberapa bulan ini saya merasa tidak memiliki semangat hidup dan tidak memiliki tujuan hidup. Saya sering berpikir lebih baik mati. Saya merasa dunia tidak adil dan saya membenci dunia. Saya sangat sulit untuk bersyukur walaupun hanya bersyukur masih diberikan kehidupan. Saya sangat takut tidak bisa menghadapi masalah di masa depan yang lebih susah. Setelah saya berobat ke psikiater 1 bulan lalu, saya didiagnosis depresi. Tetapi saya tidak terlalu rutin mengkonsumsi obat karena orang tua melarang untuk meminumnya dan saya juga takut ada efek yang ditimbulkan. Tetapi belakangan ini emosi saya tidak stabil bisa berubah drastis dalam hitungan jam. Saya selalu memiliki pikiran negatif ke orang lain. Sebelumnya saya bertengkar dengan sahabat saya tahun lalu dan setiap mendengar bertemu melihat dia saya langsung marah tidak bisa mengendalikan emosi kemudian saya akan merasa menyesal atas perbuatan saya tersebut. Terkadang saya membenci dia tapi terkadang saya rindu dengan dia. Saya memben

Ketika kecil biasa belajar ditunggui ibu saya agar nilai2 ulangan bagus dan kalo ada tugas prakarya ibuku juga ikut membantu sehingga nilainya bagus. Ketika SMP ayahku yang menunggui saya belajar sehingga naik kelas terus. Tapi ketika sekolah di SMAK Bhakti Luhur Malang saya bisa mulai mandiri dan belajar sendiri dan lebih berprestasi. Sejak itu kuliah sudah bisa mandiri tanpa tutor dan sering ke perpustakaan seperti kutuk buku. Ya selama ini dunia saya cuma rumah dan sekolah maka jadi kuper. Sering buat masalah krn dianggap tdk beretika dan tdk punya budaya Timur. Ya masih ada keturunan Belanda dari nenek buyut tapi diduga juga ada keturunan primitif yang buas dan liar serta membunuh orang asing yg lewat wilayahnya. Krn itu sering dianggap berperilaku spt binatang, tdk beradab, liar dan ganas. Padahal bisa lulus S-2 dan kalo ada kesempatan baik akan lanjut S-3 Theologi. JD ketika saya masuk dlm perkampungan suku yg masih terbelakang, saya justru disambut hangat oleh anak2 seperti m

Bagaimana ciri2 orang yang hidup normal dan perilaku normal? Kalo saya kdg2 normal tapi sering dibilang aneh oleh teman2 sekolah, kuliah, dan komunitas rohani. Saya punya pikiran yang tidak biasa terjadi pada orang rata-rata yaitu pemikiran fantastis, futuristik, dan monarki dan barusan ini punya bakat langka dengan nyanyi 175 lagu kebangsaan negara-negara dan bisa tambah lagi sampai seluruh negara atau sebisanya sampai Vatikan. Lalu sudah rilis lagu Gospel ciptaan sendiri di semua platforms dan termasuk sulit dinyanyikan. Tapi bnyk orang yang heran darimana saya belajar menyanyikan lagu kebangsaan negara-negara lebih dari seratus tanpa guru tapi komunitas rohani anggap saya kerasukan dan menyimpang tapi itu tidak benar. Mgkn mereka tidak punya bakat langka spt saya. Saya coba tantang sepupu dan TEMAN ibuku serta bos saya tdk ada yg bisa nyanyi lagu kebangsaan negara-negara lain JD tdk ada org di lingkungan saya yang bisa kecuali saya apalagi ditambah improvisasi unik dan langka. Di

Waktu kecil orang suka memuji2 saya dibilang paling cantik dan bisa masuk sepuluh besar siswa berprestasi ketika lulus SD dan juara 2 se-kecamatan untuk ujian Nasional dulunya EBTANAS. Selain itu semua diberikan dgn mudah dan selalu minta dispensasi berlebihan krn sejak kecil pernah berobat ke psikiater. Waktu SD tdk ke psikiater sampai SMP. Jadi haus pujian dan ingin jadi pusat perhatian. Tapi mulai SMP sampai sekarang tdk bisa dimanjakan lagi spt waktu kecil shg org sering menilai negatif dan pesimis untuk sukses. Lebih sdkt org yg bilang saya cantik dan pintar, malah dibilang gila shg kepsek tercengang melihat hasil psikotes IQ superior tapi nilai kurang alias underachiever. Kalo merasa dibully org balas dendam dgn melempar barang peach belah dan merusak suasana kelas dgn semprotan, air, bedak, tinta, dll. Sekarang ini gampang tersinggung dan merasa tidak laku nikah lalu suka goda suami2nya orang dan tidak suka menghadapi kesulitan maunya yg mudah terus shg sering marah dan mengg

Waktu masih kecil saya termasuk ndablek dan cuek tidak peduli apapun kata orang meskipun dibilang malas dan bandel. Tapi masih bisa masuk 10 besar siswa berprestasi ketika lulus SD dan juara 2 se-kecamatan untuk ujian Nasional dulunya EBTANAS. Cuma waktu ada TEMAN yg usulkan saya ikut koor ditertawakan krn waktu itu saya malas nyanyi. Tapi setelah SMP mulai bisa nyanyi dgn merdu shg ikut mewakili sekolah ikut lomba koor antar sekolah sekota dan juara 3 lomba vokal group antar kelas satu sekolah. Tapi nilai rapor termasuk underachiever sejak SD. Jadi orang heran lihat saya bisa lulus S-2. Dulu saya belum overthinking tapi setelah minum Anatensol sampai kuliah semester satu JD overthinking dan meskipun obatnya sdh distop tapi masih overthinking dan suka komentari setiap orang shg ada yang menganggap OK tapi juga ada yang bilang bosan krn berkesan menggurui. Setelah ke psikiater lagi tahun 2008 sampai sekarang obat bisa meredam saya untuk tdk agresif yaitu sering kejar2 cowok entah sud

Ketika masih SD sekolah siang jadi setiap hari bangun jam 7 pagi dan sekolah jam 12.30 sampai 17.00.Waktu itu jadwal hidup masih teratur dan bangun pagi terasa segar, tidak stres, dan tidak mengantuk. Kdg2 bangun jam 04.00 pagi. Tapi karena mulai SMP tiap hari sekolah pagi jam 06.30 sampai 12.30, maka pola hidup mulai berubah. Sering stres dan depresi karena sering dibully. Hal itu terus berlanjut sampai lulus S-2 tapi banyak orang yang tidak respek karena mengira saya cuma tamat SMP dan IQ 75 kalo tdk melihat latar belakangnya secara jelas. Ada yg anggap gelar palsu. Tapi itu tidak benar. Studi dengan sudah payah apalagi waktu ujian thesis banyak ditanya ttg politik dan bagi saya mudah untuk menjawab. Tapi setelah lulus pola hidup terbalik. Malam bergadang dan siang tidur sampai ke psikiater lagi sejak tahun 2008 krn bnyk keluhan isteri2 org yg suami2nya sering diganggu shg akhirnya saya dikucilkan tapi di lingkungan kerja boleh dibilang tidak ada masalah yang berarti meskipun masi