Definisi sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit jantung, stroke, atau diabetes.
Contohnya yaitu kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak biasa. Pada sindrom ini, berbagai kondisi tersebut terjadi secara bersamaan.
Bila Anda hanya memiliki salah satu di antara kondisi yang disebutkan, Anda belum bisa dikatakan terkena sindrom metabolik. Namun, hal ini bukan berarti Anda tidak memiliki risiko terhadap penyakit yang lebih serius.
Sindrom metabolik merupakan penyakit tidak menular.
Jika Anda mengalami sindrom ini atau hanya mengalami salah satu kondisinya, Anda harus segera melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat demi memperlambat atau bahkan mencegah datangnya penyakit.
Seberapa umumkah sindrom metabolik?
Umumnya, sindrom metabolik dialami oleh orang-orang yang telah memasuki usia lanjut. Meski begitu, sindrom ini juga dapat terjadi pada anak-anak dan orang muda.
Tanda dan gejala sindrom metabolik
Biasanya, sindrom ini tidak memiliki gejala yang jelas. Pasalnya, masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi merupakan kondisi yang muncul secara perlahan.
Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan seperti tes darah dan cek tekanan darah secara teratur untuk mengetahui apakah Anda memiliki salah satu dari penyakit tersebut.
Beberapa orang yang memiliki penyakit diabetes mungkin mengalami gejala gula darah tinggi yang meliputi peningkatan pada rasa haus, peningkatan frekuensi buang air kecil terutama di malam hari, dan kelelahan.
Sedangkan orang-orang yang baru mengalami tekanan darah tinggi mungkin akan merasakan sakit kepala, pusing, atau mimisan yang lebih dari biasanya.
Kapan harus periksa ke dokter?
Anda sebaiknya periksa ke dokter atau ahli gizi untuk saran mengenai diet atau olahraga yang dapat dilakukan jika Anda:
- memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi), atau
- mulai mengalami gejala diabetes.
Jika Anda ingin mengetahui kadar kolesterol, Anda dapat melakukan tes HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat) serta trigliserida di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Penyebab dan faktor risiko
Apa penyebab sindrom metabolik?
Penyebab pasti dari sindrom metabolik belum diketahui. Namun, sindrom ini sangat berkaitan dengan suatu kondisi yang disebut resistensi insulin.
Perlu diketahui, insulin merupakan hormon yang dibuat oleh organ pankreas. Keberadaannya berfungsi untuk membantu tubuh menyerap gula dari makanan.
Normalnya, sistem pencernaan bekerja memecah makanan yang Anda konsumsi menjadi gula (glukosa). Kemudian insulin akan membantu sel-sel tubuh untuk menyerap gula, lalu menjadikannya sebagai sumber energi.
Pada orang yang memiliki resistensi insulin, sel-sel tubuhnya tidak merespon secara normal terhadap insulin, sehingga glukosa tidak bisa diserap oleh sel-sel dengan mudah.
Akibatnya, kadar glukosa dalam darah Anda meningkat meskipun tubuh telah menghasilkan banyak insulin.
Hal tersebut pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit diabetes, di mana tubuh Anda tidak dapat bekerja sama dengan insulin untuk mengatur glukosa darah pada kisaran normal.
Apa yang menjadi risiko terkena sindrom metabolik?
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda terhadap sindrom metabolik adalah sebagai berikut.
- Obesitas, terutama bila lemak di tubuh menumpuk pada bagian perut dan pinggang.
- Usia, sebab sindrom ini lebih rentan terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 60 tahun.
- Gaya hidup sedentari, bila Anda jarang atau bahkan sama sekali tidak melakukan aktivitas fisik.
- Penyakit lain, misalnya Anda pernah memiliki penyakit jantung, penyakit perlemakan hati non-alkohol, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- Diabetes, baik bila Anda pernah mengalami diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional) atau bila ada riwayat keluarga yang memiliki diabetes tipe 2.
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak bisa mengalami sindrom ini. Faktor-faktor di atas hanya untuk acuan saja. Untuk lebih jelasnya, silakan konsultasikan kepada dokter.
Obat & Pengobatan
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk sindrom metabolik?
Dokter biasanya akan mendiagnosis sindrom ini melalui tes darah dan tes kolesterol.
Seseorang bisa saja terdiagnosis sindrom ini bila setelah menjalani sejumlah tes, tiga faktor risiko di antara hasilnya menunjukkan bahwa Anda termasuk dalam golongan berisiko.
Berikut berbagai faktor risiko yang menjadi pertimbangan.
Ukuran lingkar pinggang
Mengingat penumpukan lemak yang berlebih di sekitar perut bisa membuat Anda lebih berisiko terhadap berbagai macam penyakit, maka ukuran lingkar pinggang menjadi yang dipertimbangkan dalam membuat diagnosis.
Kadar trigliserida
Trigliserida merupakan sejenis lemak yang ada dalam darah. Seseorang bisa dikatakan lebih berisiko mengalami sindrom metabolik bila tingkat trigliseridanya mencapai 150 miligram per desiliter atau lebih.
Kadar HDL
Kolesterol HDL dikenal sebagai koelesterol baik, sebab berfungsi untuk membantu menghilangkan kolesterol jahat dari arteri Anda.
Bila hasil tingkat kolesterol HDL kurang dari 50 miligram per desiliter, maka ada kemungkinan Anda mengalami sindrom ini.
Tekanan darah tinggi
Bila tekanan darah mencapai 130/85 mmHg, maka seseorang termasuk dalam kelompok yang berisiko. Meski bila hanya satu dari dua angka yang tinggi, Anda masih berisiko mengalami sindrom metabolik.
Kadar gula darah puasa
Kadar gula darah puasa yang normal adalah kurang dari 100 miligram per desiliter. Bila kadar gula darah berkisar di antara angka 100 – 125, maka pasien akan dianggap mengalami pradiabetes.
Bila angkanya 126 atau lebih, itu berarti termasuk diabetes.
Perlu diketahui, sekitar 85% orang yang memiliki diabetes tipe 2 juga mengalami sindrom metabolik.
Apa saja pilihan pengobatan untuk sindrom metabolik?
Dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol seperti statin (lovastatin, pravastatin, simvastatin, atorvastatin, dan rosuvastatin).
Obat statin biasanya akan diberikan pada pasien yang memiliki penyakit diabetes, penyakit jantung, atau memiliki tingkat kolesterol HDL yang rendah.
Dokter juga akan memberikan obat-obatan lain yang dapat menurunkan risiko serangan jantung, menurunkan tekanan darah, mencegah penggumpalan darah, serta mengurangi beban kerja jantung Anda.
Minumlah obat secara teratur dan sesuai dengan arahan dari dokter. Jangan mengubah dosis tanpa sepengetahuan dokter.
Pengobatan di rumah
Dalam pengobatan sindrom metabolik, diperlukan usaha dan ketekunan. Beberapa perubahan hidup yang diperlukan untuk membantu mengatasi sindrom metabolik yaitu sebagai berikut.
- Mengubah pola makan untuk menurunkan kolesterol termasuk mengonsumsi lemak tak jenuh bukan lemak jenuh.
- Mengurangi konsumsi garam.
- Olahraga ringan setiap hari, berjalan cepat selama 30 menit atau berlari selama 15 menit dapat memberikan manfaat kesehatan yang penting.
- Menurunkan berat badan dengan melakukan diet yang sesuai.
Periksalah ke dokter secara teratur untuk memantau penyakit dan kondisi kesehatan Anda. Anda juga bisa mengukur tekanan darah dan melakukan tes darah secara teratur guna memantau tingkat gula darah Anda.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
[embed-health-tool-bmr]