Jika Anda ingin hidup sehat, kebiasaan minum alkohol harus dibatasi. Alasannya, konsumsi yang berlebihan bisa memicu penyakit liver yang disebut dengan alcoholic fatty liver. Seperti apa penyakit ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu alcoholic fatty liver?
Alcoholic fatty liver adalah penyakit perlemakan hati akibat konsumsi alkohol secara berlebihan.
Penyakit ini memiliki sebutan lain, seperti alcohol-related liver disease (ARLD) atau perlemakan hati alkoholik.
Hati merupakan bagian dari sistem pencernaan. Fungsi dari hati adalah menyaring kotoran, memproduksi cairan empedu, menyimpan gula untuk energi, dan membantu kerja protein.
Organ ini mampu meregenerasi dirinya sendiri setiap kali ada sel yang rusak atau mati. Nah, kerusakan sel salah satunya bisa disebabkan oleh alkohol.
Jadi, konsumsi alkohol secara berlebihan selama bertahun-tahun dapat menurunkan fungsi hati untuk meregenerasi sel-selnya sendiri. Akibatnya, penyakit perlemakan hati terkait alkohol bisa terjadi.
Berdasarkan situs National Health Service, berikut ini ada tiga jenis penyakit hati terkait penggunaan alkohol yang bisa berkembang dari waktu ke waktu.
- Perlemakan hati yakni penumpukan lemak di sel-sel hati.
- Hepatitis alkoholik yaitu peradangan akut pada hati karena dipicu oleh kematian sel.
- Sirosis alkoholik yakni hancurnya jaringan hati yang menyebabkan terbentuknya jaringan parut di hati.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Tidak diketahui seberapa banyak jumlah pengidap penyakit hati ini di Indonesia.
Di beberapa negara yang penduduknya sering mengonsumsi alkohol, kasus perlemakan hati alkoholik tentunya lebih tinggi.
Beberapa negara yang tinggi angka konsumsi alkohol adalah Denmark, Norwegia, Jerman, dan Polandia. Sementara di Asia, Korea Selatan menempati peringkat pertama.
Tanda dan gejala alcoholic fatty liver
Setiap orang dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Ada pula yang tidak mengalami gejala yang disebutkan berikut ini.
Gejala perlemakan hati
Minum alkohol dalam jumlah besar, bahkan hanya dalam beberapa hari saja bisa menyebabkan penyakit ini. Biasanya kondisi ini tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, penting untuk diketahui jika munculnya gejala dapat menjadi tanda peringatan terjadinya kondisi yang lebih berbahaya.
Gejala yang umumnya menjadi peringatan adalah rasa tidak nyaman di perut bagian kanan atas, tubuh mudah lelah, dan berat badan menurun.
Gejala hepatitis alkoholik
Penyakit ini tidak terkait dengan virus hepatitis yang menyebabkan hepatitis, tapi mengarah pada peradangan di hati akibat kecanduan alkohol dalam jangka panjang.
Beberapa gejala berikut sangat umum terjadi pada pengidap jenis alcoholic fatty liver ini.
- Nyeri ulu hati.
- Mual dan muntah.
- Demam.
- Kelemahan.
- Kehilangan nafsu makan.
- Menguningnya kulit dan mata (jaundice atau disebut juga penyakit kuning)
Gejala sirosis alkoholik
Jenis penyakit liver terkait alkohol ini sudah cukup parah. Jika pengidapnya masih mengonsumsi alkohol, peluang hidungnya kurang dari 50 persen.
Berikut adalah gejala dari penyakit ini.
- Hipertensi portal (peningkatan resistensi terhadap aliran darah melalui hati).
- Pembesaran limpa.
- Kekurangan nutrisi.
- Perdarahan di usus.
- Asites (penumpukan cairan di perut).
- Gagal ginjal.
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda mengalami gejala penyakit liver yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Lebih cepat mendapatkan penanganan, risiko komplikasi akan menurun.