Sebagian besar pasangan suami-istri ingin segera memiliki buah hati. Namun, adanya masalah pada sistem reproduksi bisa menyebabkan gangguan kesuburan atau biasa disebut infertilitas.
Sebelum Anda berkecil hati, simak penjelasan lengkap tentang infertilitas pada pria dan wanita serta hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya di bawah ini.
Apa itu infertilitas?
Infertilitas adalah suatu kondisi ketika pasangan belum bisa hamil meskipun sudah melakukan hubungan seksual tanpa alat pengaman secara teratur.
Masalah kesuburan ini bisa dikategorikan sebagai infertilitas ketika Anda dan pasangan sudah mencoba untuk mempunyai anak dengan cara normal dalam jangka waktu satu tahun.
Laporan terbaru dari World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa setidaknya 17,5% populasi orang dewasa (kira-kira 1 dari 6 orang dewasa) di seluruh dunia mengalami infertilitas.
Ada anggapan bahwa masalah ini hanya dialami oleh wanita, padahal infertilitas pada pria juga berdampak signifikan terhadap sulitnya mempunyai keturunan.
Oleh sebab itu, penting bagi pasangan yang susah hamil agar segera melakukan pemeriksaan bersama untuk mencari tahu penyebab dan penanganan yang tepat.
Penyebab infertilitas
Pada dasarnya, masalah kesuburan bisa disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit yang berbeda pada pria dan wanita. Berikut ini adalah penjelasannya.
Penyebab infertilitas pada pria
Kelainan pada sperma adalah penyebab utama infertilitas pada pria. Hal ini dapat terjadi karena sperma mengalami kelainan dalam jumlah, pergerakan, atau bentuknya.
Pada sejumlah kasus, masalah kesuburan pada pria mungkin bisa terjadi semenjak lahir karena kondisi atau penyakit yang memengaruhi produksi sperma.
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab infertilitas pada pria adalah sebagai berikut.
- Kelainan sperma, misalnya jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma yang abnormal.
- Masalah ejakulasi, seperti ejakulasi dini, ejakulasi retrograde, orgasme kering, penyumbatan, dan kerusakan pada testis.
- Kelainan genetik yang menyebabkan testis hanya memproduksi sedikit sperma atau tidak sama sekali.
- Gangguan hormonal, seperti tingkat prolaktin yang terlalu tinggi sehingga mengakibatkan penurunan produksi sperma.
- Penyakit kanker dan pengobatannya yang bisa memengaruhi kesuburan pria.
Penyebab infertilitas pada wanita
Sebagian besar penyebab infertilitas pada wanita adalah masalah ovulasi. Tanpa adanya ovulasi, tidak akan ada sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma.
Gejala gangguan kesuburan pada wanita ini mungkin berawal dari menstruasi yang tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali.
Berikut ini adalah beberapa penyebab masalah kesuburan pada wanita yang paling umum.
- Gangguan ovulasi, misalnya akibat sindrom polikistik ovarium (PCOS).
- Kelainan pada rahim atau leher rahim (serviks).
- Kerusakan atau penyumbatan tuba falopi sehingga sel telur tidak bisa mencapai rahim.
- Endometriosis, yakni kondisi saat jaringan endometrium tumbuh di luar rahim sehingga memengaruhi fungsi ovarium.
- Menopause dini, yakni saat ovarium berhenti bekerja sebelum usia 40 tahun.
- Terjadi adhesi atau menempelnya jaringan di sekitar organ reproduksi.
- Penyakit kanker dan pengobatannya yang bisa memengaruhi kesuburan wanita.
Perbedaan infertilitas dan mandul
- Infertilitas: kondisi saat pasangan tidak bisa hamil secara alami. Namun, orang yang infertil tetap bisa mengalami kehamilan dengan bantuan medis.
- Mandul: ketidakmampuan total untuk memiliki keturunan. Kondisi ini tidak bisa diatasi dengan intervensi medis apa pun sehingga kehamilan tidak mungkin terjadi.
Faktor risiko infertilitas
Berikut adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalami infertilitas.
1. Siklus menstruasi tidak teratur
Anda mungkin perlu berkonsultasi kepada dokter jika siklus menstruasi Anda terlalu panjang (lebih dari 35 hari) ataupun terlalu pendek (kurang dari 21 hari).
Begitu juga saat Anda melalui beberapa bulan tanpa haid. Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan risiko masalah kesuburan dan juga menjadi tanda gangguan kesuburan.
2. Usia di atas 35 tahun
Memang masih ada peluang untuk hamil pada usia 35 tahun ke atas. Meski begitu, peluangnya mungkin lebih kecil sehingga lebih sulit bagi Anda untuk hamil.
Hal ini bisa disebabkan oleh penurunan kualitas dan jumlah sel telur seiring bertambahnya usia.
3. Masalah fungsi seksual
Gangguan pada fungsi seksual seperti hilangnya gairah untuk berhubungan, kesulitan ereksi dan ejakulasi, serta jumlah sperma yang sedikit sangat berkaitan dengan infertilitas.
4. Kekurangan atau kelebihan berat badan
Berat badan yang kurang atau berlebih sama-sama dapat menyebabkan infertilitas. Selain itu, diet yang terlalu ketat atau olahraga yang berlebihan juga dapat memengaruhi kesuburan.
5. Memiliki penyakit menular seksual
Infeksi dan peradangan akibat klamidia atau gonore dapat menyebabkan penyumbatan saluran tuba, gagal hamil, komplikasi kehamilan, hingga kehamilan ektopik.
6. Merokok dan minum alkohol
Merokok bisa menyebabkan masalah serviks dan saluran indung telur. Selain itu, merokok bisa membuat Anda mengalami penuaan dini yang kurang baik bagi sel telur.
Begitu pun dengan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Hal ini dapat meningkatkan risiko masalah kesuburan pada pria maupun wanita.
Diagnosis infertilitas
Anda dan pasangan dapat berkunjung ke klinik fertilitas jika sudah mencoba untuk hamil secara alami tetapi belum kunjung berhasil selama setahun terakhir.
Dokter awalnya akan melakukan sesi konsultasi bersama Anda dan pasangan. Dokter mungkin akan mendiskusikan beberapa hal terkait riwayat kesehatan dan kehidupan seksual Anda berdua.
Selain itu, Anda dan pasangan mungkin disarankan melakukan tes kesuburan supaya program hamil yang nantinya dilakukan dapat berjalan lebih lancar.
Pada pria, tes kesuburan yang umumnya dianjurkan oleh dokter meliputi analisis semen, tes hormon, dan tes genetik bila diperlukan.
Sementara pada wanita, tes kesuburan yang umumnya dilakukan yakni:
- pemeriksaan ovulasi,
- histerosalpingografi (HSG) untuk mengetahui kondisi rahim dan tuba falopi,
- USG transvaginal, dan
- laparoskopi.
Melalui tes kesuburan, dokter dapat mengetahui penyebab infertilitas pada Anda dan/atau pasangan serta menentukan penanganan yang tepat.
Penanganan infertilitas
Penanganan masalah kesuburan pada pria dan wanita akan disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa penanganan yang biasanya disarankan oleh dokter.
- Perubahan gaya hidup. Berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menjaga berat badan ideal dapat meningkatkan kesuburan.
- Obat-obatan. Penggunaan obat penyubur kandungan, misalnya clomiphene citrate atau gonadotropin, dapat merangsang ovulasi pada wanita dengan gangguan ovulasi.
- Operasi. Prosedur bedah akan dilakukan untuk memperbaiki kelainan organ reproduksi, misalnya penyumbatan tuba falopi pada wanita atau varikokel pada pria.
- Inseminasi buatan. Prosedur inseminasi intrauterin (IUI) melibatkan penyuntikan sperma yang telah diproses langsung ke dalam rahim wanita pada saat ovulasi.
- Bayi tabung. Dalam prosedur in-vitro fertilization (IVF), sel telur yang telah dibuahi oleh sperma di laboratorium akan ditempatkan kembali ke dalam rahim.
Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, peluang Anda dan pasangan untuk mengusahakan kehamilan dapat meningkat secara signifikan.
Jika Anda dan pasangan memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang infertilitas, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter agar Anda bisa menemukan solusi terbaik.
Kesimpulan
- Infertilitas adalah kondisi saat pasangan belum bisa hamil meskipun telah berhubungan seksual tanpa alat pengaman secara teratur dalam jangka satu tahun.
- Masalah kesuburan pria dan wanita dapat disebabkan oleh gangguan ovulasi, kelainan sperma, ketidakseimbangan hormon, hingga kanker.
- Dengan penanganan yang tepat, yaitu melalui perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan prosedur medis, peluang kehamilan bisa meningkat secara signifikan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]