backup og meta

Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Membuat Anda Tidak Subur?

Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Membuat Anda Tidak Subur?

Salah satu cara alami yang dinilai ampuh meningkatkan kesuburan adalah berolahraga. Akan tetapi, Anda tetap harus memperhatikan intensitas dan lamanya. Pasalnya, The American College of Obstetricians and Gynecologists menyatakan bahwa olahraga berlebihan malah dapat mengurangi kesuburan.

Bagaimana mungkin kegiatan yang menyehatkan malah berakibat buruk pada kesuburan Anda? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Seperti apa olahraga yang berlebihan?

penyebab mudah lelah

Secara umum, setiap orang disarankan untuk berolahraga minimal selama 150 menit setiap minggu. Kebutuhan ini dapat bertambah besar bila Anda memiliki target khusus, misalnya mengurangi berat badan atau membentuk otot.

Anda bisa terus meningkatkan durasi dan intensitas olahraga, tapi tubuh Anda tetap memiliki batasan. Setiap orang memiliki batas kemampuan yang berbeda. Olahraga dengan durasi atau intensitas melebihi batasan inilah yang disebut berlebihan.

Definisi olahraga berlebihan bervariasi pada setiap individu. Meski begitu, ada sejumlah gejala yang timbul saat seseorang berolahraga melampaui kemampuannya. Gejala tersebut antara lain detak jantung meningkat, susah tidur, nafsu makan menurun, dan stres.

Pada wanita, olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan terhentinya menstruasi sementara atau amenore. Inilah yang akhirnya membuat banyak orang meyakini bahwa olahraga berlebihan bisa mengurangi kesuburan.

Apa kata penelitian tentang olahraga dan kesuburan?

Berbagai studi mengenai hubungan antara olahraga dan kesuburan memberikan hasil yang beragam. Olahraga intensitas ringan dan sedang memang bermanfaat bagi kesuburan, tapi olahraga intensitas berat justru bisa menurunkannya.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian dalam jurnal Sports Medicine. Pada penelitian tersebut, olahraga intensitas berat selama lebih dari 60 menit sehari disinyalir dapat mencegah terjadinya ovulasi. Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari ovarium.

Setelah dilepas, sel telur semestinya bergerak menuju tuba falopi untuk mengalami pembuahan. Akan tetapi, olahraga berlebihan menimbulkan stres pada tubuh. Stres menghambat fungsi kelenjar pituitari pada otak yang  mengatur mekanisme ovulasi.

anovulasi, tidak ovulasi, disfungsi ovulasi

Alih-alih memicu ovulasi, kelenjar pituitari justru merespons stres dengan mencegah ovulasi terjadi. Ini adalah mekanisme tubuh untuk melindungi diri dari stres tinggi akibat aktivitas fisik berlebihan. Pada akhirnya, olahraga berlebihan malah menghentikan ovulasi dan mengurangi kesuburan.

Olahraga berlebihan juga dapat memengaruhi fungsi hormon leptin. Gangguan pada hormon leptin dapat menurunkan nafsu makan. Padahal, tubuh Anda membutuhkan nutrisi terutama lemak untuk bisa mengalami ovulasi.

Selain itu, fungsi hormon leptin yang terganggu juga akan mengacaukan metabolisme. Metabolisme yang kacau ditambah kurangnya asupan lemak lambat laun menghambat ovulasi. Akibatnya, Anda mengalami amenore yang ditandai dengan terhentinya menstruasi selama 3 bulan atau lebih.

Apakah kesuburan bisa kembali normal?

makanan untuk penderita radang usus

Olahraga berlebihan memang dapat mengurangi kesuburan, tapi Anda bisa memulihkannya dengan beberapa cara. Metode pertama adalah dengan memberikan asupan kalori tambahan sehingga tubuh dapat kembali berfungsi normal. Anda bisa menghitung kebutuhan kalori di sini.

Apabila Anda tidak ingin menambah asupan kalori, Anda dapat menjalani metode kedua dengan mengonsumsi obat kesuburan atau pil KB. Dengan begitu, kondisi hormon reproduksi dalam tubuh Anda akan kembali normal.

Kendati efektif, cara ini tidak sesuai bagi wanita yang berstatus gizi kurus. Anda perlu menambah berat badan dan memperbaiki asupan nutrisi terlebih dulu agar tubuh mampu menjalankan fungsinya kembali.

Setelah itu, barulah Anda dapat menjalani rutinitas olahraga kembali seperti biasa. Pastikan Anda menjalani olahraga sesuai kebutuhan. Hindari olahraga berlebihan ataupun kegiatan lain yang dapat kembali mengurangi kesuburan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Evaluating Infertility. https://www.acog.org/Patients/FAQs/Evaluating-Infertility Diakses pada 6 November 2019.

How Much Exercise Is Too Much? https://www.huffingtonpost.com.au/2017/08/06/how-much-exercise-is-too-much_a_23064102/ Diakses pada 6 November 2019.

Can Too Much Exercise Decrease Your Fertility? https://www.verywellfamily.com/optimal-fertility-and-exercise-1960255 Diakses pada 6 November 2019.

Hakimi, O. and Cameron, L. (2016). Effect of Exercise on Ovulation: A Systematic Review. Sports Medicine, 47(8), pp.1555-1567.

How Exercise Affects Fertility. https://www.verywellfit.com/how-exercise-can-help-or-hurt-fertility-1230911 Diakses pada 6 November 2019.

5 Things You Need to Know About Exercise-Induced Amenorrhea. https://uscfertility.org/5-things-need-know-exercise-induced-amenorrhea/ Diakses pada 6 November 2019.

Versi Terbaru

08/06/2021

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Ajeng Pratiwi


Artikel Terkait

Obesitas Mengurangi Kesuburan Wanita

Manfaat Olahraga Kardio dan Ragam Jenisnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 08/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan