Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium adalah gangguan yang ditandai dengan penambahan lapisan dinding rahim karena sel tumbuh secara tidak normal.
Pertumbuhan sel yang menerus mempertebal dinding rahim (endometrium) sehingga mengakibatkan perdarahan hebat selama haid.
Dalam periode pertama siklus haid, indung telur normalnya akan menghasilkan hormon estrogen untuk membantu endometrium menebal guna mempersiapkan rahim untuk kehamilan.
Namun, kelebihan hormon estrogen bisa menyebabkan hiperplasia endometrium.
Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, endometrium dapat terus berkembang sebagai respons terhadap estrogen.
Sel-sel pembentuk lapisan dinding rahim selanjutnya bergabung dan berubah menjadi sel abnormal.
Dalam laman Cleveland Clinic disebutkan bahwa hiperplasia endometrium merupakan masalah kesehatan wanita yang cukup jarang terjadi.
Biasanya, hiperplasia endometrium menyerang sekitar 133 dari jumlah 100.000 wanita.
[embed-community-13]
Dokter menggolongkan jenis gangguan penebalan dinding rahim berdasarkan perubahan sel pada lapisan endometrium.
Berikut adalah dua jenis hiperplasia endometrium.
Kondisi prakanker berarti ada risiko sel tumbuh abnormal dapat berubah menjadi kanker rahim jika Anda tidak melakukan penanganan.
Jadi, mengetahui jenis hiperplasia endometrium yang Anda alami membantu menentukan perawatan yang tepat dan mencegah kanker.
Di bawah ini adalah tanda atau gejala dari penebalan rahim yang paling umum.
Selain tanda atau gejala hiperplasia endometrium di atas, sebaiknya Anda segera menemui dokter ketika mengalami hal-hal di bawah ini.
Kemungkinan ada tanda atau gejala lainnya yang tidak disebutkan.
Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, segera konsultasikan dengan dokter.
Penyebab terjadinya penebalan dinding rahim umumnya disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen secara berlebihan, tanpa dibarengi dengan pelepasan hormon progesteron.
Sebagai respons terhadap kadar estrogen yang terus meningkat, sel-sel endometrium dapat terus tumbuh
Setelah itu, sel-sel yang membentuk lapisan akan berkumpul dan berkembang dengan tidak terkendali.
Oleh karena itu, hiperplasia endometrium ini dapat mengakibatkan kanker.
Hiperplasia endometrium biasanya terjadi setelah menopause, yaitu ketika ovulasi berhenti dan progesteron tidak terbentuk lagi.
Meski begitu, kondisi ini juga dapat terjadi selama perimenopause, yaitu ketika ovulasi (pelepasan sel telur) tidak terjadi secara teratur.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini.
Penebalan dinding rahim dapat sembuh melalui pengobatan yang tepat.
Pada sebagian besar kasus, pengobatan untuk hiperplasia endometrium dilakukan dengan memberikan progestin.
Progestin merupakan obat yang tersedia dalam bentuk alat kontrasepsi IUD, obat minum, suntikan, hingga krim vagina.
Perlu Anda ketahui bahwa cara mengobati penebalan dinding rahim dengan progestin dapat mengakibatkan perdarahan vagina seperti menstruasi.
Apabila Anda berisiko tinggi mengalami kanker karena jenis hiperplasia endometrium atipikal, dokter akan merekomendasikan histerektomi untuk mengangkat rahim.
Berikut adalah langkah yang dapat membantu Anda mengurangi risiko penebalan dinding rahim.
Konsultasikan dengan dokter mengenai penanganan yang tepat untuk kondisi Anda.
Sebelum menentukan, pastikan Anda mengetahui manfaat dan risiko dari setiap pilihan pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar