backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Infertilitas Pada Pria dan Wanita, Apa Penyebabnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 19/05/2021

Infertilitas Pada Pria dan Wanita, Apa Penyebabnya?

Mempunyai buah hati adalah keinginan yang diinginkan sebagian besar pasangan suami istri. Namun kenyataannya, ada kondisi seperti gangguan sistem reproduksi yang mengakibatkan masalah kesuburan atau biasa disebut sebagai infertilitas. Sebelum Anda berkecil hati, simak penjelasan lengkap mengenai infertilitas pada pria dan wanita serta hal-hal yang bisa dilakukan di bawah ini!

Apa itu infertilitas?

infertilitas

Secara umum, infertilitas adalah kondisi ketika pasangan belum bisa hamil walaupun sudah melakukan hubungan seksual tanpa alat pengaman secara teratur.

Masalah kesuburan ini dapat dikategorikan sebagai infertilitas ketika Anda sudah mencoba untuk mempunyai anak dengan cara normal dalam jangka waktu satu tahun.

Dikutip dari Medline Plus, infertilitas merupakan hal yang umum terjadi.

Hal ini merujuk pada penelitian bahwa sekitar 15% pasangan belum menunjukkan tanda kehamilan walaupun dalam satu tahun sudah rutin melakukan seks tanpa kondom.

Jika anggapan masyarakat awal infertilitas hanya terjadi pada wanita, nyatanya tidak.

Perlu diketahui bahwa masalah kesuburan serta gangguan sistem reproduksi tidak hanya bisa terjadi pada wanita saja, tetapi juga pada pria.

Perbedaan infertilitas dengan mandul

Sering kali, sebagian besar orang mengatakan bahwa masalah kesuburan atau infertilitas artinya mandul. Padahal, kedua kata ini mempunyai arti yang berbeda.

Lantas, apa itu mandul? Mandul adalah kondisi pria atau wanita tidak bisa menghasilkan anak.

Penyebab mandul biasanya terjadi ketika sperma pada laki-laki atau telur perempuan tidak dapat diproduksi, sehingga pembuahan tidak dapat terjadi.

Walaupun begitu, fungsi seksual Anda tetap bekerja dengan normal. Namun sayangnya, Anda tidak bisa punya anak.

Ya, kemandulan tidak bisa diatasi dengan cara apapun, berbeda dengan ketidaksuburan.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa infertilitas merupakan kondisi saat Anda dan pasangan sulit terjadi pembuahan secara alami.

Maka dari itu, saat Anda dinyatakan infertil, Anda dan pasangan masih mungkin untuk memiliki anak dengan berbagai perawatan tertentu.

Jadi bisa disimpulkan bahwa infertilitas bukan berarti mandul, tetapi mandul sudah pasti mengalami infertilitas.

Penyebab infertilitas

Agar terjadi kehamilan, pembuahan harus terjadi dengan langkah-langkah yang sudah seharusnya.

Bagi beberapa pasangan, ada beberapa penyebab yang merupakan pertanda dari infertilitas. Hal ini bisa terjadi baik dari pria, wanita, atau bahkan keduanya.

Penyebab infertilitas pada pria

Masalah kesuburan atau infertilitas pada pria dapat terjadi karena beberapa penyebab yang biasanya berasal dari sperma.

Hal ini bisa terjadi karena adanya kelainan sperma yang dilihat dari jumlah, pergerakan, serta bentuk.

Tentunya pemeriksaan ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dilakukan oleh tenaga medis professional.

Pada beberapa kasus, infertilitas juga bisa terjadi sejak lahir karena masalah kesehatan yang memengaruhi sperma.

Berikut beberapa hal lainnya yang juga bisa menjadi penyebab infertilitas pada pria, sepeti:

  • Kelainan atau gangguan sperma. Jumlah, pergerakan, serta bentuk sperma yang abnormal bisa menjadi penyebab ketidaksuburan pada pria.
  • Masalah ejakulasi. Hal ini mencakup ejakulasi dini, ejakulasi retrograde, orgasme kering, penyumbatan serta kerusakan pada testis.
  • Kelainan genetik bisa membuat pria tidak dapat memproduksi sperma atau sperma yang diproduksi hanya sedikit.
  • Gangguan hormonal. Apabila tingkat prolaktin dari kelenjar pituitari terlalu banyak, dapat mengakibatkan penurunan produksi sperma.
  • Kanker serta pengobatannya juga bisa mengganggu kesuburan pria.

Penyebab infertilitas pada wanita

Sebagian besar penyebab dari infertilitas pada wanita adalah karena masalah ovulasi. Hal ini karena tanpa adanya ovulasi, maka sel telur tidak bisa dibuahi.

Tanda atau gejala infertilitas ini kemungkinan berawal dari periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali.

Berikut beberapa penyebab masalah kesuburan pada wanita yang bisa terjadi:

  • Gangguan ovulasi seperti PCOS.
  • Kelainan rahim atau leher rahim. Hal ini berkaitan dengan saluran tuba terhalang sehingga menghalangi sel telur.
  • Kerusakan atau penyumbatan tuba falopi akibat peradangan. Lebih lanjutnya bisa terjadi penyakit radang panggul.
  • Endometriosis, ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim sehingga memengaruhi fungsi ovarium.
  • Menopause dini, ketika ovarium berhenti bekerja dan menstruasi berakhir sebelum usia 40.
  • Terjadi adhesi atau jaringan di sekitar organ reproduksi saling menempel atau terikat.
  • Kanker serta pengobatannya juga bisa mengganggu kesuburan pada wanita.

Faktor-faktor lain yang meningkatkan risko infertilitas

Sebelum mengetahui penyebab infertilitas, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko infertilitas, yaitu:

1. Siklus menstruasi tidak teratur

Anda perlu waspada kalau siklus menstruasi terlalu lama (lebih dari 35 hari) atau terlalu cepat (kurang dari 21 hari).

Begitu juga ketika jika ada beberapa bulan terlewat tanpa haid. Pasalnya, hal ini bisa meningkatkan risiko masalah kesuburan dan menjadi tanda gangguan kesuburan.

2. Usia di atas 35 tahun

Meskipun di usia 35 tahun ke atas masih memiliki kesempatan untuk hamil, kemungkinannya akan semakin mengecil.

Ini disebabkan oleh sel telur yang mulai susah untuk dibuahi.

3. Masalah fungsi seksual

Perhatikan jika Anda mengalami masalah pada fungsi seksual seperti hilangnya gairah seksual, kesulitan ereksi dan ejakulasi, hingga jumlah sperma sedikit.

4. Kekurangan atau kelebihan berat badan

Terlalu kurus atau terlalu gemuk dapat menyebabkan infertilitas. Selain itu, kebiasaan diet yang berlebihan atau terlalu banyak olahraga juga dapat membawa masalah bagi kesuburan.

Bagaimana cara mengetahui jika Anda terlalu kurus atau terlalu gemuk? Periksalah apakah indeks masa tubuh berada dalam skala yang tepat.

5. Memiliki penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual dapat menyebabkan gangguan sistem reproduksi.

Infeksi dan peradangan akibat klamidia atau gonore dapat menyebabkan penyumbatan saluran tuba, gagal hamil, atau bahkan komplikasi kehamilan seperti risiko hamil ektopik.

6. Merokok atau mengonsumsi alkohol

Merokok dapat menyebabkan masalah serviks dan saluran indung telur. Selain itu, merokok juga bisa membuat Anda megalami penuaan dini yang artinya kurang baik bagi sel telur.

Sementara mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan dapat menyebabkan kemandulan, baik bagi pria atau wanita.

Tes kesuburan yag bisa dilakukan

tes kesuburan sebelum menikah

Tidak cukup hanya melihat dari faktor yang meningkatkan risiko infertilitas, Anda perlu untuk memeriksakan diri pada dokter yang tepat.

Beberapa pertanyaan yang bisa Anda diskusikan dengan dokter mengenai infertilitas, seperti:

  • Apa yang menyebabkan saya belum berhasil memiliki anak?
  • Apa saja tes serta pengobatan yang bisa dilakukan?
  • Apakah ada efek samping dari pengobatan untuk masalah kesuburan?
  • Berapa lama pengobatan yang perlu dijalani?
  • Apakah ada komplikasi jangka panjang dalam terapi kesuburan?
  • Berapa tingkat keberhasilan agar terjadi kehamilan?

Selain berkonsultasi, ada kemungkinan Anda serta pasangan melakukan tes kesuburan agar program hamil yang akan dijalani nantinya berjalan lebih lancar.

Tes kesuburan yang dilakukan oleh pria:

Pada pria, tes kesuburan yang disarankan biasanya meliputi:

  • Analisis sperma
  • Tes hormon
  • Tes genetik apabila diperlukan

Tes kesuburan yang dilakukan oleh wanita:

Sementara pada wanita, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes kesuburan seperti:

Dokter biasanya akan merekomendasikan untuk melakukan tes kesuburan jika dirasa perlu saat Anda sedang berkonsultasi.

Dengan tes kesuburan, dokter bisa mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat untuk infertilitas yang dialami Anda atau pasangan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 19/05/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan