Penebalan dinding rahim merupakan kondisi medis yang sering kali memicu kekhawatiran bagi para wanita. Sebab, kondisi ini bisa saja menjadi tanda atau gejala berbagai masalah kesehatan.
Apa itu sebenarnya kondisi penebalan dinding rahim? apa yang menjadi penyebabnya? Ini jawaban lengkapnya.
Apa itu penebalan dinding rahim?
Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium adalah gangguan yang ditandai dengan penambahan lapisan dinding rahim karena sel tumbuh secara tidak normal.
Pertumbuhan sel yang terus menerus mempertebal dinding rahim (endometrium) sehingga mengakibatkan perdarahan hebat selama haid.
Dalam periode pertama siklus haid, indung telur normalnya akan menghasilkan hormon estrogen untuk membantu endometrium menebal guna mempersiapkan rahim untuk kehamilan.
Namun, kelebihan hormon estrogen bisa menyebabkan hiperplasia endometrium.
Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, endometrium dapat terus berkembang sebagai respons terhadap estrogen.
Sel-sel pembentuk lapisan dinding rahim selanjutnya bergabung dan berubah menjadi sel abnormal.
Seberapa umum kondisi ini?
Dalam laman Cleveland Clinic disebutkan bahwa hiperplasia endometrium merupakan masalah kesehatan wanita yang cukup jarang terjadi.
Biasanya, hiperplasia endometrium menyerang sekitar 133 dari 100.000 wanita.
Jenis hiperplasia endometrium
Dokter menggolongkan jenis gangguan penebalan dinding rahim berdasarkan perubahan sel pada lapisan endometrium.
Berikut adalah dua jenis hiperplasia endometrium.
- Hiperplasia endometrium simpel yaitu sel yang tampak normal dan kemungkinan kecil berubah menjadi kanker.
- Hiperplasia endometrium kompleks yaitu pertumbuhan berlebih dari sel abnormal bisa menyebabkan kondisi prakanker.
Kondisi prakanker berarti ada risiko sel tumbuh abnormal dapat berubah menjadi kanker rahim jika Anda tidak melakukan penanganan.
Jadi, mengetahui jenis hiperplasia endometrium yang Anda alami membantu menentukan perawatan yang tepat dan mencegah kanker.
Tanda dan gejala penebalan dinding rahim
Di bawah ini adalah tanda atau gejala dari penebalan rahim yang paling umum.
- Perdarahan berlebihan pada area rahim.
- Mengalami periode menstruasi yang tidak normal, seperti siklus pendek, periode perdarahan sangat lama, hingga tidak menstruasi.
- Perdarahan selama periode menstruasi yang lebih hebat atau lebih lama dari biasanya.
- Setelah menopause tetap mengalami perdarahan.
Kapan Anda harus ke dokter?
Selain tanda atau gejala hiperplasia endometrium di atas, sebaiknya Anda segera menemui dokter ketika mengalami hal-hal di bawah ini.
- Perdarahan abnormal.
- Kram perut yang menyakitkan (dismenore).
- Buang air kecil juga menyakitkan
- Terasa sakit saat berhubungan seksual.
- Nyeri panggul.
- Keputihan yang tidak biasa.
Kemungkinan ada tanda atau gejala lainnya yang tidak disebutkan. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, segera konsultasikan kepada dokter.