Namun, pada beberapa kasus, dokter mungkin perlu mengangkat salah satu ovarium (ooforektomi) sehingga hanya tersisa satu ovarium.
Ovarium yang tersisa masih bisa melepaskan hormon estrogen dan progesteron serta memproduksi sel telur secara normal.
Dengan demikian, pasien masih bisa hamil, meski peluangnya menjadi lebih kecil.
Sementara pada beberapa kasus lainnya, kedua ovarium mungkin perlu diangkat.
Bila ini terjadi, dokter dapat memberi pilihan untuk menyimpan sel telur sebelum prosedur operasi dilakukan.
Sel telur ini bisa Anda gunakan suatu saat ketika sudah berencana memiliki momongan.
Selain cara tersebut, Anda bisa memiliki bayi dengan menanamkan sel telur yang disumbangkan ke dalam rahim Anda.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai cara yang tepat untuk memperoleh kehamilan.
Pada beberapa kasus lainnya, operasi kista ovarium juga bisa dilakukan bersamaan dengan mengangkat dua ovarium, tuba falopi, dan rahim (histerektomi total).
Umumnya, operasi pengangkatan rahim ini akan dokter rekomendasikan jika kista Anda telah berkembang menjadi kanker. Tujuannya untuk mencegah penyebaran sel kanker.
Operasi pengangkatan rahim ini bisa dokter lakukan dengan prosedur laparoskopi atau laparotomi. Jika operasi pengangkatan rahim ini dilakukan, Anda sulit untuk hamil lagi.
Namun, perlu Anda pahami, pilihan prosedur operasi kista ini tergantung kondisi masing-masing pasien.
Jadi, tidak semua operasi pengangkatan kista akan menyebabkan wanita kehilangan rahimnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar