Kista ovarium bisa lebih bahaya jika sudah membesar dan kemudian pecah. Pada beberapa kasus, pecahnya kista ovarium mungkin tidak menimbulkan gejala apapun.
Namun, sebagian besar penderitanya merasakan sakit yang tiba-tiba dan tajam di perut atau punggung bagian bawah serta perut yang terasa kembung.
Selain itu, kista yang pecah juga bisa menyebabkan perdarahan internal hingga keluarnya bercak darah dari vagina yang bukan haid.
Adapun semakin besar kista ovarium, kemungkinan pecahnya semakin tinggi.
Biasanya, pecahnya kista ovarium ini juga dipengaruhi oleh aktivitas berat yang memengaruhi panggul, seperti hubungan seksual melalui vagina.
Tak hanya itu, melansir laman Cedars Sinai, kondisi tersebut juga bisa menimbulkan tekanan darah rendah.
Biasanya, ini terjadi jika Anda mengalami perdarahan yang parah akibat pecahnya kista ovarium.
Bila sudah begini, kista ovarium sudah memasuki kategori bahaya dan perlu mendapat penanganan darurat.
Dalam beberapa kasus, prosedur pembedahan pun mungkin dokter rekomendasikan.
3. Kista ovarium terinfeksi
Bagi penderita penyakit radang panggul, sebaiknya waspada terhadap bahaya dari kista ovarium ini.
Melansir laman Johns Hopkins Medicine, kista ovarium dapat berkembang sebagai respon terhadap infeksi panggul (kista ovarium terinfeksi).
Jika kista yang terinfeksi ini pecah, hal tersebut dapat memicu sepsis, yaitu respons imun terhadap bakteri berbahaya yang dapat mengancam nyawa.
Adapun penderita penyakit radang panggul lebih mungkin mengembangkan kista ovarium yang terinfeksi ini.
Selain tiga bahaya di atas, pada beberapa kasus, kista yang tumbuh di ovarium bisa bersifat kanker (ganas).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar