Tahukah Anda bahwa nafsu wanita dipengaruhi oleh siklus menstruasi? Oleh karena itu, gairah wanita umumnya akan naik dan turun mengikuti siklus bulanan Anda. Kira-kira benarkah demikian nafsu wanita meningkat saat ovulasi? Ini dia penjelasan lengkap seputar nafsu seks wanita dan siklus menstruasinya.
Mengapa nafsu wanita tinggi saat ovulasi?
Ovulasi adalah bagian dari siklus menstruasi wanita di mana sel telur dilepaskan dari ovarium. Pada saat ini, banyak wanita mengalami peningkatan nafsu atau libido.
Melansir penelitian yang diterbitkan melalui Sage Journals, menyatakan bahwa wanita mengalami peningkatan libido atau hasrat berhubungan di masa subur atau ovulasi.
Menurut studi tersebut, wanita umumnya akan mengalami peningkatan frekuensi berhubungan intim selama masa ovulasi. Mengapa demikian? Ini beberapa alasannya.
1. Perubahan hormon
![cara membersihkan miss v setelah berhubungan intim](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/04/854f2dfd-shutterstock_1703776762.jpg)
Selama ovulasi, kadar hormon estrogen dan luteinizing hormone (LH) meningkat secara signifikan.
Peningkatan hormon reproduksi ini mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk libido yang menjadi tinggi saat masa subur.
Selain lonjakan hormon estrogen, selama masa ovulasi ini, oksitosin, yaitu hormon cinta yang memengaruhi libido juga berada pada titik tertinggi.
2. Sinyal alami untuk reproduksi
Secara biologis, peningkatan libido selama ovulasi adalah cara tubuh untuk mendorong proses pembuahan.
Dengan kata lain, peningkatan hasrat seksual pada saat ini adalah sinyal alami tubuh untuk memaksimalkan peluang kehamilan. Hal in karena pada masa ini peluang wanita untuk hamil sangatlah tinggi.
3. Keputihan meningkatkan sensitivitas
Sebelum mengalami menstruasi, umumnya wanita akan mengalami keputihan yang mungkin terlihat putih bening dari dalam tubuh.
Peningkatan jumlah cairan atau keputihan ini dapat membuat vagina menghasilkan “pelumas” lebih banyak sehingga area genital terasa lebih sensitif. Hal inilah yang menyebabkan saat masa subur nafsu wanita untuk berhubungan meningkat.
4. Tekanan pada G-Spot
![G-spot wanita](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/04/84d169e1-shutterstock_745131022.jpeg)
Pada beberapa wanita, perut kembung dapat terjadi menjelang menstruasi atau saat PMS. Hal ini disebabkan akibat perubahan kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, yang memicu perut kembung.
Menariknya, perut kembung ini tidak hanya membuat wanita tidak nyaman, tetapi juga dapat memberikan tekanan pada G-spot yang terletak di daerah panggul, sehingga dapat meningkatkan nafsu wanita saat ovulasi.
5. Meningkatkan energi dan mood
Banyak wanita merasa lebih energik dan memiliki mood yang lebih baik selama ovulasi. Peningkatan energi dan perasaan positif ini sering kali berhubungan dengan peningkatan hasrat seksual.
Pada beberapa wanita, saat ia merasa bahagia dan penuh energi, keinginan untuk berhubungan intim juga cenderung meningkat. Ini lah yang menjadi penyebab wanita mengalami libido tinggi saat masa suburnya.
Bagaimana tanda wanita sedang ovulasi?
![berhubungan intim setelah melahirkan caesar](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/06/961e6b57-berhubungan-intim-setelah-melahirkan-caesar.jpg)
Menurut Fertility Foundation berikut ini adalah beberapa gejala wanita sedang ovulasi, selain libido yang tinggi saat masa subur.
- Perubahan lendir serviks: Lendir serviks menjadi jernih, elastis, dan licin, mirip dengan putih telur.
- Peningkatan suhu tubuh basal (BBT): Suhu tubuh basal sedikit meningkat setelah ovulasi.
- Nyeri ovulasi atau mittelschmerz: Beberapa wanita mengalami nyeri ringan atau kram di perut bagian bawah saat ovulasi.
- Mual: Saat masa subur, wanita juga dapat mengalami perasaan mual selain nafsu yang meningkat.
- Nyeri payudara: Perubahan hormon dapat menyebabkan nyeri atau sensitivitas pada payudara.
- Peningkatan indra penciuman: Selain libido tinggi, sensitivitas terhadap bau bisa meningkat saat wanita berada pada masa subur.
- Pusing: Masa subur juga dapat menyebabkan wanita pusing dan sakit kepala karena perubahan hormon dapat memengaruhi sistem saraf, yang menyebabkan tingginya kadar histamin.
- Perubahan suasana hati: Selain nafsu wanita yang tinggi saat ovulasi, wanita juga dapat mengalami perubahan suasana hati, seperti mudah tersinggung pada masa ini.
Yang perlu diingat adalah bila Anda mengalami libido tinggi saat masa subur dan diikuti dengan beberapa gejala di atas, Anda tidak sendirian. Hal ini adalah normal dialami oleh wanita.
Namun, bila beberapa gejala seperti mual dan kram pada masa ini mengganggu aktivitas, Anda bisa menguranginya dengan melakukan olahraga ringan.
Pasalnya, peregangan dapat membantu meredakan nyeri dan kram perut yang kerap terjadi selama masa ovulasi atau masa subur.
Kesimpulan
Jadi, sudah terjawab kan bahwa nafsu seksual wanita memang cenderung meningkat selama masa ovulasi. Hal ini disebabkan oleh lonjakan hormon seperti estrogen, LH, dan oksitosin yang mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk libido. Selain itu, keputihan yang meningkatkan sensitivitas dan perubahan mood serta energi yang lebih baik juga berperan dalam meningkatkan keinginan untuk berhubungan intim. Gejala lain yang dapat mengindikasikan ovulasi meliputi perubahan lendir serviks, peningkatan suhu tubuh basal, serta beberapa gejala fisik dan emosional lainnya.