Keputihan bisa bantu menentukan kondisi kesehatan wanita. Lantas, bagaimana bila tekstur keputihan tampak kental dan menggumpal seperti ampas tahu?Ketahui apakah keputihan yang dialami normal atau tidak serta cara mengatasinya berikut ini.
Normalkah keputihan seperti ampas tahu?
Keputihan menggumpal dan kental seperti ampas tahu serta berbau merupakan ciri keputihan abnormal yang menunjukkan adanya masalah pada kesehatan vagina, yaitu karena infeksi jamur.
Salah satu infeksi jamur yang bisa membuat kondisi keputihan menggumpal adalah kandidiasis vagina yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.
Jamur ini biasanya hidup dalam tubuh dan bisa Anda temukan di kulit, mulut, saluran usus, dan area genital. Normalnya, jamur ini tidak menimbulkan masalah pada tubuh.
Namun, ketika pertumbuhan jamur berlebihan, Anda akan mengalami keputihan kental, menggumpal, berbau, sampai vagina terasa gatal.
Mengutip dari Nidirect, hampir semua wanita bisa mengalami kondisi ini dan tidak selalu karena penyakit menular seksual (PMS).
Pengobatannya bisa menggunakan obat antijamur yang dapat Anda beli tanpa resep di apotek terdekat.
Namun, tidak ada salahnya untuk tetap memastikan penyebab keputihan yang Anda alami.
Penyebab lain dari kondisi keputihan seperti ampas tahu
Selain infeksi jamur kandidiasis, keputihan tidak normal yang menggumpal dan kental juga bisa terjadi karena infeksi lain.
Penyebab infeksi ini adalah ada sesuatu yang mengganggu keseimbangan bakteri alami dalam vagina.
Ambil contoh, kebiasaan mencuci vagina tanpa mengeringkannya dan memiliki penyakit menular seksual juga bisa menimbulkan keputihan.
Meski umumnya bukan masalah kesehatan serius, ada penyebab lain yang menjadi alasan kenapa keputihan menggumpal seperti ampas tahu, di antaranya berikut ini.
1. Vaginosis bakterialis
Bacterial vaginosis adalah penyakit ketika jumlah bakteri berlebih di dalam vagina. Salah satu tanda mengalami kondisi ini adalah keputihan kental dan menggumpal.
Selain keputihan kental dan menggumpal, tanda vaginosis bakterialis lainnya adalah bau amis yang sangat kuat, terutama setelah berhubungan seks.
Ada kemungkinan terjadi perubahan pada warna dan konsistensi keputihan Anda, misalnya menjadi agak abu-abu, encer, dan berair.
Kondisi ini memang bisa membuat Anda panik, tetapi vaginosis bakterialis bukan masalah serius. Meski begitu, Anda tetap perlu menjalani pengobatan memakai antibiotik.
Tetap konsultasikan ke dokter terutama Anda sedang hamil karena kondisi ini bisa memicu komplikasi kehamilan.
2. Trikomoniasis
Keputihan seperti ampas tahu juga bisa menjadi tanda trikomoniasis, penyakit infeksi kelamin yang menular lewat hubungan seksual karena parasit kecil.
Tanda seseorang mengalami penyakit ini adalah keluar keputihan tidak normal dengan tekstur kental dan berbau amis.
Mengutip dari NHS, warna keputihan juga bisa berubah menjadi kuning kehijauan dan membuat vagina gatal.
Selain itu, Anda akan merasa tidak nyaman saat berhubungan seksual dan buang air kecil.
3. Klamidia
Klamidia termasuk infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri bernama chlamydia trachomatis.
Bakteri ini dapat menginfeksi leher rahim, saluran kencing, tenggorokan, dan mata.
Bila tidak segera mendapat penanganan medis, klamidia bisa menyebabkan masalah serius.
Salah satu tanda mengalami klamidia adalah keputihan tidak normal, yakni kental kekuningan seperti ampas tahu dan berbau busuk.
4. Herpes genital
Selain klamidia, herpes genital juga termasuk penyakit menular seksual karena penyebaran virus herpes simpleks.
Penyakit ini bisa menyerang pria dan wanita dengan tanda adanya luka melepuh dan nyeri pada kelamin serta sekitar anus.
Pada wanita, keputihan bisa timbul lebih banyak dan berbau bahkan kental seperti ampas tahu.
Kapan perlu konsultasi ke dokter?
Meski keputihan adalah kondisi normal, Anda perlu konsultasi ke dokter bila mengalaminya bersamaan dengan kondisi tambahan, seperti berbau dan tekstur menggumpal.
Keputihan menggumpal seperti ampas tahu yang terjadi karena infeksi jamur, bakteri, atau virus tertentu, perlu mendapat penanganan dokter.
Bila tidak segera mendapat penanganan, kondisi ini berisiko memicu komplikasi serius pada organ kewanitaan.
Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan dan penanganan sesuai dengan kondisi Anda. Pemeriksaan meliputi seperti, observasi warna, aroma, dan jumlah keputihan yang keluar.
Tidak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgyn) karena dokter spesialis ini tidak selalu memeriksa kandungan.
Pasalnya, ada beberapa penyakit yang baru bisa terdeteksi bila konsultasi ke dokter obgyn.
Cara mengatasi keputihan seperti ampas tahu
Berikut ini beberapa jenis pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi kondisi ini.
- Obat-obatan antijamur. Jika keputihan disebabkan oleh infeksi jamur pada vagina, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur oral seperti fluconazole untuk menekan pertumbuhan jamur pada vagina.
- Jaga kebersihan area kewanitaan. Bersihkan area vagina dengan air bersih dan keringkan menggunakan handuk lembut. Hindari penggunaan sabun mengandung pewangi karena bisa mengganggu keseimbangan pH alami vagina.
- Gunakan pakaian dalam yang tepat. Pilih celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketar agar area vagina tidak lembap dan memicu pertumbuhan jamur.
- Mengatur pola makan. Konsumsi makanan sehat, seperti sayur, buah, atau makanan mengandung probiotik untuk menjaga keseimbangan bakteri alami vagina.
Keputihan yang tampak seperti ampas tahu memang bisa membuat khawatir. Namun, dengan pengobatan yang tepat, kondisi ini umumnya dapat diatasi.
Oleh sebab itu, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keputihan abnormal untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Keputihan menggumpal dan kental seperti ampas tahu merupakan ciri keputihan abnormal yang menunjukkan adanya masalah pada kesehatan vagina, salah satunya karena infeksi jamur Candida albicans atau kandidiasis vagina.
- Kondisi ini juga bisa dipicu masalah kesehatan lainnya, seperti vaginosis bakterialis, trikomoniasis, klamidia, atau herpes genital.
- Cara mengatasinya biasanya disesuaikan dengan penyebabnya, seperti pemberian obat antijamur, menjaga kebersihan area kewanitaan, memilih celana dalam yang tepat, serta mengatur pola makan.
[embed-health-tool-ovulation]