Hari 9-12
Pada hari ke 9-12 dalam siklus menstruasi Anda, cairan vagina pun sedikit berubah, meski masih belum bisa disebut masa subur. Pada masa ini, kadar estrogen di dalam tubuh Anda akan meningkat. Hal ini disebabkan tubuh Anda sedang mempersiapkan diri untuk ovulasi.
Saat ini, cairan vagina sebelum masa subur akan berwarna putih susu dan memiliki tekstur yang lembut dan juga creamy. Pada masa ini, jumlahnya akan lebih banyak dibanding setelah Anda mengalami ovulasi, atau pada hari pertama hingga hari ke delapan.
Hal itu berarti, masa ini kurang pas untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan mengingat belum memasuki masa subur. Dalam kata lain, masa ini tidak ideal untuk pembuahan, meski sperma tetap bisa mencapai rahim.
Di samping itu, telur mungkin belum turun dari ovum atau indung telur. Jadi, meski sperma bisa tinggal di dalam rahim hingga lima hari lamanya, jika telur belum turun dari ovum, pembuahan pun tidak bisa terjadi.
Hari 13-14 (saat ovulasi)
Pada masa ini, ovulasi mungkin akan terjadi. Maka itu, hari 13-14 disebut sebagai hari H ovulasi. Biasanya, cairan vagina yagn keluar masa subur ini memiliki tekstur dan warna yang serupa dengan putih telur. Artinya, cairan vagina ini akan warna cerah dan transparan, lalu basah, licin, dan juga melar.
Jika pada saat ini Anda sedang berusaha hamil, adalah saat yang tepat untuk berhubungan seksual dengan pasangan. Ciri keputihan ini menunjukkan Anda sedang dalam masa subur. Maka, cairan vagina ini menjadi lingkungan yang menguntungkan bagi sperma untuk berenang sampai ke sel telur. Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyebutnya sebagai “lendir subur”.
Hari 15-28
Pada saat ini, masa subur biasanya telah berlalu, jadi tak heran jika cairan keputihan pun berubah. Setelah itu, tampak cairan vagina menjadi lebih kental dan perlahan akan surut dan menghilang, karena terpengaruh oleh tingkat progesteron di dalam tubuh.
Ciri keputihan setelah masa subur berlalu ini mendominasi hormon Anda pada paruh kedua siklus menstruasi Anda. Dengan kondisi ini, sperma tidak bisa berenang. Itu sebabnya, cairan vagina pada masa ini menunjukkan Anda sudah tidak sedang dalam masa subur dan kondisinya tidak ideal untuk pembuahan.
Ciri keputihan atau cairan vagina masa subur yang perlu diwaspadai
Terlepas dari apakah Anda sedang berusaha hamil atau tidak, selalu perhatikan ciri keputihan atau cairan vagina Anda. Hal yang perlu Anda ingat, meski hanya terlihat ada sedikit berbeda, perbedaan tersebut bisa menjadi ciri keputihan yang tidak normal.
Menurut sebuah artikel yang dimuat di Cleveland Clinic, perubahan warna atau bau dari keputihan juga bisa menjadi ciri adanya masalah kesehatan. Biasanya, hal ini menunjukkan Anda mengalami iritasi di sekitar vagina.
Tapi jika Anda melihat ciri keputihan yang tidak biasa walau sedang tidak dalam masa subur, seperti jika keputihan Anda menjadi berwarna kuning atau hijau, berdarah, dengan tekstur seperti keju, atau berbau busuk, Anda perlu pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan kondisi Anda.
Begitu pula jika Anda mengalami rasa sakit atau gatal sebagai bagian dari ciri keputihan di masa subur. Hal ini bisa saja menjadi pertanda bahwa Anda terkena infeksi, seperti penyakit radang panggul, atau infeksi jamur vagina.
Untuk perlindungan ekstra dari jamur, bakteri, dan parasit penyebab infeksi vagina, Anda juga bisa menggunakan antiseptik khusus kewanitaan yang mengandung povidone-iodine untuk memperbaiki ciri keputihan pada masa subur.
Infeksi pada vagina dapat menghambat upaya Anda untuk hamil. Maka dari itu, pastikan Anda menjaga kebersihan vagina dengan rutin membersihkannya setiap habis buang air kecil dan setelah seks. Hal ini akan membantu Anda menjaga kondisi vagina tetap sehat.